MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ruang tamu khusus Kantor Wali Kota Medan ‘digeruduk’ para pengurus dan anggota Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Rabu (19/2) petang. Bukan karena ingin protes atau marah, tapi para pewarta foto ingin bertemu Pelaksana Tugas (PLT) Wali Kota Medan Akhyar Nasution untuk berdiskusi seputar fotografi dan pembangunan Kota Medan.
Akhyar yang belum mengetahui kehadiran para pengurus PFI Medan sempat terkejut, sebab parapara pewarta foto sudah menunggunya.
“Kok pada bawa kamera semua kalian, ngeri kali paparazzi ini,” ujar Akhyar berkelakar.
Lantas, Akhyar langsung meminta para pewarta masuk ke ruangannya. Diskusi pun berlangsung santai, membahas sejumlah topik pembangunan Kota Medan dalam visual para pewarta.
Akhyar mengatakan, jurnalis punya peran penting dalam pembangunan Kota Medan. Khususnya untuk membentuk peradaban.
Karena para pewarta foto selalu mendokumentasikan perkembangan pembangunan lewat visual. “Saat ini kami sedang punya jargon Yuk Bikin Cantik Medan. Para pewarta foto ini harus ikut mendukung lewat karya visual. Jadi kita semua bisa ikut berkontribusi dalam membangun peradaban Kota Medan,” ujar laki-laki kelahiran 1966 silam itu.
Kata Akhyar, saat ini membangun peradaban sangat penting dilakukan di Kota Medan, hal ini dilakukan supaya sejalan dengan pembangunan infrastruktur yang semakin masif.
“Fasilitas kita di Medan tak kalah dengan kota lain. Tapi masih butuh peran masyarakat. Nah, kita juga butuh peran jurnalis sebagai penyampai pesan,” ungkapnya.
Akhyar tidak ingin ‘Yuk Bikin Cantik Medan tak hanya menjadi jargon belaka, kini Pemko Medan terus berupaya menata kota agar memberikan kenyamanan bagi warganya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PFI Medan Rahmat juga mengajak Akhyar dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke 16 PFI Medan. Adapun rangkaian acara PFI Medan akan dilangsungkan pada 7 Maret 2019 dan puncak acara pada 13 Maret 2019.
“Kita bakal bikin workshop multimedia dan lomba Foto bersama komunitas fotografi di Kota Medan. Kami juga menggelar pameran foto di Atrium Merdeka Walk pada puncak acara. Kami berharap, bapak juga ikut hadir di kedua acara itu,” ujar Rahmat.
Rahmat juga menjelaskan, jika objek untuk lomba foto berada di seputaran Lapangan Merdeka Medan. Khususnya kawasan heritage yang juga sedang terus dibenahi Pemko Medan. Pemenang lomba foto akan diumumkan pada puncak acara.
“Kita juga menggelar bakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat di sana,” imbuhnya.
Akhyar mengapresiasi acara yang digelar. Termasuk lomba foto yang akan digelar di Lapangan Merdeka.
“Pengin juga saya ikut hunting. Saya suka motret. Hobi saya itu,” ungkap Akhyar.
Obrolan bersama PFI Medan berlangsung cukup lama. Di akhir pertemuan, PFI Medan memberikan cinderamata kepada Akhyar.
Betapa terkejutnya Akhyar, ternyata cinderamata itu adalah potret dirinya yang sedang beraksi dengan kamera. “Waduh, kena candid saya ini. Keren juga yah,” kata Akhyar disambut tawa pecah seisi ruangan.
Di akhir kesempatan Akhyar unjuk kebolehan memotretnya. Dia meminjam kamera dan mengabadikan para pewarta foto.
Untuk diketahui, PFI Medan didirikan pada 24 Februari 2004 lalu. Di umur yang menginjak remaja, PFI Medan sudah banyak menelurkan pewarta foto berkelas nasional hingga internasional. Para anggotanya pun sering mengukir prestasi.
Selain itu, PFI Medan juga terus memberikan kontribusi kepada masyarakat. Kegiatan-kegiatan sosial seperti memberikan bantuan saat bencana alam dan lainnya terus dilakukan. Termasuk lelang foto yang hasilnya digunakan untuk keperluan sosial. (adz)