29 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Stok Spare Part Aman untuk 2 Bulan

Cuma Pengaruhi Mobil Premium CBU

MEDAN-Industri Otomotif Jepang memang menguasai pasar Indonesia. Diperkirakan 70 persen kendaraan yang lalu lalang di Indonesia, khususnya di Medan dan Sumatera Utara merupakan merek kendaraan asal Jepang. Sebut saja sepeda motor merek Honda, Yamaha dan Suzuki serta merek mobil Toyota, Daihatsu, Honda, Mitshubishi dan Nissan.

Kenyataan itu menimbulkan kekhawatiran akan meroketnya harga kendaraan juga spare partnya ketika negara Sakura itu dihantam tiga bencana dahsyat sekaligus, gempa, tsunami dan kebocoran reaktor nuklir

Benarkah demikian? Hasil penelusuran Sumut Pos ternyata mematahkan anggapan itu. Sejumlah main dealer merek-merek kendaraan asal Jepang di Medan memastikan, stok spare part aman untuk dua bulan ke depan. Termasuk stok spare part yang sifatnya fast moving (cepat ganti) seperti filter dan tali kipas mobil.

——
Menurut pihak Toyota Auto 2000 selaku main dealer Toyota di Indonesia, secara umum bencana di Jepang belum mempengaruhi harga mobil dengan merek terlaris di Indonesia itu. Pasalnya, mobil Toyota jenis Vios, Yaris, Corolla, Camry dan Fortuner diproduksi di Thailand. Praktis produksinya  tidak terganggu bencana di Jepang. Sedangkan Toyota Avanza, Rush, Innova dan truk Dyna justru dirakit di Indonesia.

Walau pun ada sedikit ganguan pasar Toyota, itu berada di segmen premium yang diimpor utuh (complete built up/CBU) dari Jepang, seperti Toyota Land Cruiser, Alphard, Toyota Prius dan Lexus. Itu karena mobil-mobil ini masih diproduksi di Jepang dan sempat terganggu bencana.

“Tapi sekarang informasinya sudah normal kok,” ungkap Chief Executive Auto 2000, Jodjana Jody kepada Sumut Pos, kemarin.


Sementara itu di Auto 2000 Amplas penjualan mobil dan spare part masih berjalan aman dan lancar. Stok kendaraan dan sparepart masih tersedia dengan jumlah cukup. “Untuk spare part, depo kita masih ada stok, demikian juga dengan kendaraan. Lagi pula stok-stok ini berasal dari produksi sebelum gempa,” tambah Tujuh Martogi Siahaan, Kepala Cabang Auto 2000 Amplas.

Namun begitu, Auto 2000 sebagai mine dealer Toyota sudah diingatkan oleh Toyota Astra Motor (TAM) agar mengantisipasi pemesanan sparepart.  “Kita sudah diingatkan, nanti saat pemesanan beberapa produk kemungkinan ada yang delay. Tetapi kami belum tahu apa-apa saja jenis spare partnya,” kata Handi K Halim, After Sales Div Head Auto 2000.

Counter Part Toyota Auto 2000 Medan, Affan menegaskan kebutuhan spare part dalam negeri sudah terpenui dari pabrik di Jakarta. “Untuk spare part sudah ada stok,” terang Affan, kemarin.

Untuk beberapa jenis spare part Toyota, juga masih bias didatangkan dari pabrik di Thailand sebagai negara basis produksi Toyota di Asia. “Jadi memang kalau kita analisis tidak begitu berpengaruh untuk spare part yang produksnya ada di luar Jepang,” tambah Handi K Halim.
Counter part Mitsubishi dari PT Sumatera Berlian Motor juga tidak melihat adanya gangguan pasar spare part akibat bencana di Jepang. “Tidak ada pengaruh, karena untuk spare part ada dari Jakarta juga ada dari Jepang. Tetapi dari Jepang sangat sedikit,” kata Sales Executive Mitsubishi PT Sumatera Berlian Motors, Doni.

Sedangkan kebutuhan genuine part buatan Mitshubishi diproduksi di Jepang masih bisa disubstitusi spare part sejenis yang diproduksi di negara lain seperti di Cina dan buatan lokal yang diproduksi di Jakarta.
——
Pasar sepeda motor dan spare part asal pabrikan Jepang juga tidak mengalami gangguan.
CV Indako, main dealer Honda untuk wilayah Sumut dan Aceh juga tidak mengalami gangguan suplai spare part sepeda motor Honda. “Tidak ada masalah karena tidak semua spare part diproduksi Jepang.

Bisa dibilang 50-50 diproduksi di Indonesia dan dari luar. Karena itu Honda merasa yakin gempa dan tsunami tidak akan membuat kekurangan spare part,” tegas Gideon, Manager Spare Part CV Indako Jalan Pemuda Medan.

===
Sementara itu, Supervisor Yamaha Mitra Global Motor yang terletak di jalan Sisingamangaraja ini mengatakan sejak terjadinya bencana di Jepang hingga sekarang belum ada efek yang dirasakan oleh dealer resmi Yamaha. Selama ini, Yamaha Mitra Global selalu mendapat pasokan dari Yamaha Scorpii di Jalan Adam Malik sebagai main dealer Yamaha. “Selama ini spare part yang kita pesan tidak pernah terlambat,” ujarnya.
===

Spare part sepeda motor dan mobil di pasaran Sumut sebagian besar merupakan barang pabrikan lokal dengan kualitas SNI (Standart Nasional Indonesia).


Praktisi otomotif yang juga Sekretaris IMI (Ikatan Motor Indonesia) Sumut, Zulhifzi Lubis yang biasa disapa Opung melihat gempa dan tsunami Jepang akan mempengaruhi harga genuine spare part kendaraan asal Jepang.

Tetapi kenaikan ini tidak akan lama. “Jepang itu negara yang sudah maju. Lagian negara ini sudah memiliki teknologi yang tinggi, pasti cepat untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Opung yakin. “Jepang juga tidak mau untuk kehilangan pasar di sini kan?” ujar nya.

Walaupun begitu, menurut opung untuk para pecinta motor untuk menggunakan produk yang sesuai dengan SNI, dan apabila Jepang kembali mensuplai, maka silakan untuk kembali ke spare part yang asli buatan merk.

Semua Counter part tersebut menyatakan, untuk saat ini belum ada gejala untuk kenaikan harga spare part, karena selain sudah memiliki stok, juga karena pabrikan yang ada di negara lain (Thailand atau Cina) dan produksi di Jakarta.(mag9/dra)

Cuma Pengaruhi Mobil Premium CBU

MEDAN-Industri Otomotif Jepang memang menguasai pasar Indonesia. Diperkirakan 70 persen kendaraan yang lalu lalang di Indonesia, khususnya di Medan dan Sumatera Utara merupakan merek kendaraan asal Jepang. Sebut saja sepeda motor merek Honda, Yamaha dan Suzuki serta merek mobil Toyota, Daihatsu, Honda, Mitshubishi dan Nissan.

Kenyataan itu menimbulkan kekhawatiran akan meroketnya harga kendaraan juga spare partnya ketika negara Sakura itu dihantam tiga bencana dahsyat sekaligus, gempa, tsunami dan kebocoran reaktor nuklir

Benarkah demikian? Hasil penelusuran Sumut Pos ternyata mematahkan anggapan itu. Sejumlah main dealer merek-merek kendaraan asal Jepang di Medan memastikan, stok spare part aman untuk dua bulan ke depan. Termasuk stok spare part yang sifatnya fast moving (cepat ganti) seperti filter dan tali kipas mobil.

——
Menurut pihak Toyota Auto 2000 selaku main dealer Toyota di Indonesia, secara umum bencana di Jepang belum mempengaruhi harga mobil dengan merek terlaris di Indonesia itu. Pasalnya, mobil Toyota jenis Vios, Yaris, Corolla, Camry dan Fortuner diproduksi di Thailand. Praktis produksinya  tidak terganggu bencana di Jepang. Sedangkan Toyota Avanza, Rush, Innova dan truk Dyna justru dirakit di Indonesia.

Walau pun ada sedikit ganguan pasar Toyota, itu berada di segmen premium yang diimpor utuh (complete built up/CBU) dari Jepang, seperti Toyota Land Cruiser, Alphard, Toyota Prius dan Lexus. Itu karena mobil-mobil ini masih diproduksi di Jepang dan sempat terganggu bencana.

“Tapi sekarang informasinya sudah normal kok,” ungkap Chief Executive Auto 2000, Jodjana Jody kepada Sumut Pos, kemarin.


Sementara itu di Auto 2000 Amplas penjualan mobil dan spare part masih berjalan aman dan lancar. Stok kendaraan dan sparepart masih tersedia dengan jumlah cukup. “Untuk spare part, depo kita masih ada stok, demikian juga dengan kendaraan. Lagi pula stok-stok ini berasal dari produksi sebelum gempa,” tambah Tujuh Martogi Siahaan, Kepala Cabang Auto 2000 Amplas.

Namun begitu, Auto 2000 sebagai mine dealer Toyota sudah diingatkan oleh Toyota Astra Motor (TAM) agar mengantisipasi pemesanan sparepart.  “Kita sudah diingatkan, nanti saat pemesanan beberapa produk kemungkinan ada yang delay. Tetapi kami belum tahu apa-apa saja jenis spare partnya,” kata Handi K Halim, After Sales Div Head Auto 2000.

Counter Part Toyota Auto 2000 Medan, Affan menegaskan kebutuhan spare part dalam negeri sudah terpenui dari pabrik di Jakarta. “Untuk spare part sudah ada stok,” terang Affan, kemarin.

Untuk beberapa jenis spare part Toyota, juga masih bias didatangkan dari pabrik di Thailand sebagai negara basis produksi Toyota di Asia. “Jadi memang kalau kita analisis tidak begitu berpengaruh untuk spare part yang produksnya ada di luar Jepang,” tambah Handi K Halim.
Counter part Mitsubishi dari PT Sumatera Berlian Motor juga tidak melihat adanya gangguan pasar spare part akibat bencana di Jepang. “Tidak ada pengaruh, karena untuk spare part ada dari Jakarta juga ada dari Jepang. Tetapi dari Jepang sangat sedikit,” kata Sales Executive Mitsubishi PT Sumatera Berlian Motors, Doni.

Sedangkan kebutuhan genuine part buatan Mitshubishi diproduksi di Jepang masih bisa disubstitusi spare part sejenis yang diproduksi di negara lain seperti di Cina dan buatan lokal yang diproduksi di Jakarta.
——
Pasar sepeda motor dan spare part asal pabrikan Jepang juga tidak mengalami gangguan.
CV Indako, main dealer Honda untuk wilayah Sumut dan Aceh juga tidak mengalami gangguan suplai spare part sepeda motor Honda. “Tidak ada masalah karena tidak semua spare part diproduksi Jepang.

Bisa dibilang 50-50 diproduksi di Indonesia dan dari luar. Karena itu Honda merasa yakin gempa dan tsunami tidak akan membuat kekurangan spare part,” tegas Gideon, Manager Spare Part CV Indako Jalan Pemuda Medan.

===
Sementara itu, Supervisor Yamaha Mitra Global Motor yang terletak di jalan Sisingamangaraja ini mengatakan sejak terjadinya bencana di Jepang hingga sekarang belum ada efek yang dirasakan oleh dealer resmi Yamaha. Selama ini, Yamaha Mitra Global selalu mendapat pasokan dari Yamaha Scorpii di Jalan Adam Malik sebagai main dealer Yamaha. “Selama ini spare part yang kita pesan tidak pernah terlambat,” ujarnya.
===

Spare part sepeda motor dan mobil di pasaran Sumut sebagian besar merupakan barang pabrikan lokal dengan kualitas SNI (Standart Nasional Indonesia).


Praktisi otomotif yang juga Sekretaris IMI (Ikatan Motor Indonesia) Sumut, Zulhifzi Lubis yang biasa disapa Opung melihat gempa dan tsunami Jepang akan mempengaruhi harga genuine spare part kendaraan asal Jepang.

Tetapi kenaikan ini tidak akan lama. “Jepang itu negara yang sudah maju. Lagian negara ini sudah memiliki teknologi yang tinggi, pasti cepat untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Opung yakin. “Jepang juga tidak mau untuk kehilangan pasar di sini kan?” ujar nya.

Walaupun begitu, menurut opung untuk para pecinta motor untuk menggunakan produk yang sesuai dengan SNI, dan apabila Jepang kembali mensuplai, maka silakan untuk kembali ke spare part yang asli buatan merk.

Semua Counter part tersebut menyatakan, untuk saat ini belum ada gejala untuk kenaikan harga spare part, karena selain sudah memiliki stok, juga karena pabrikan yang ada di negara lain (Thailand atau Cina) dan produksi di Jakarta.(mag9/dra)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru