26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Rute XSE 2011 Sangat Menantang

Peserta Diminta Hormati Adat Istiadat Warga

SAMOSIR-Suara ratusan motor sport jenis trail terus membahana pada lintasan “Xtrim Sumatera Expedition 2O11” (XSE 2011). Keindahan alam di pesisir Danau Toba pun  menjadi pemandangan istimewa bagi para trailer. Apalagi lintasan yang berlumpur dan  terjal membuat suasana touring semakin menantang.

Menurut salah seorang peserta asal Kota Medan, Amran, perjalanan touring kali ini  cukup mengesankan disebabkan lintasanyang berlumpur dan terjal hingga  mencapai kemiringan 30 derajat sehingga memberi tantangan yang harus ditaklukkan.

“Lintasan yang dilalui membuat kita semakin kompak untuk saling membantu. Masalah  teknis dilintasanpun diselesaikan secara bersama-sama,” katanya saat beristirahat di kawasan sabana di Desa Ronggur  Ni Huta Kabupaten Samosir, Jumat (18/3).

Diungkapkannya, pemandangan yang mempesona di pesisir Danau Toba membuat para peserta  tidak merasa lelah dan bosan ketika melalui rute touring.

“Pemandangan di jalur  lintasan keren abis. Hilang capek gitu ngeliat alamnya.  Apalagi sabana dan Danau Sidohoni yang ada di  Desa Ronggur Ni Huta ini,” timpal Oman,  peserta asal Medan .
Konon katanya, Desa Ronggur Ni Huta merupakan desa di atas  awan karena letaknya  paling tinggi dibanding desa lain yang ada di kawasan Pulau Samosir.

Rencananya, para peserta yang berjumlah 350 orang ini akan menempuh perjalanan  labih kurang 50 Kilometer. Lalu melintasi Danau Toba menuju Tongging dengan  menggunakan very.

Ketua XTrim Indonesia, Musa Idi Shah atau yang akrab disapa Doddy menghimbau ratusan  peserta untuk menghormati  adat istiadat warga yang bermukim disekitar lintasan. Selain itu, trail mania juga  diminta menjaga tata krama dan etika berlalu-lintas agar tidak mengganggu  ketentraman.

Hal ini disampaikan Doddy sebelum melepas 350 trail mania dari berbagai  propvinsi yang ikut dalam XTrim Sumatera Expedition 2011 di titik start kawasan  Bukit Beta, Desa Garoga, Kelurahan Tuktuk, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir,  Sumatera Utara (Sumut), Jumat (18/03) pagi.

Menurut Doddy, dari keseluruhan rute yang dibagi dalam tiga etape, 80 persen  merupakan perbukitan dan hutan. Sedang sisanya 20 persen melintasi pemukiman warga.  Dengan panjang rute mencapai 186 km, peserta melewati lima kabupaten di Provinsi  Sumut yakni Kabupaten Samosir, Dairi, Karo, Deli Serdang dan Medan.

“Jangan asal gas, peserta harus menghormati ketentraman masyarakat di sekitar  lintasan. Dalam perjalanan, tiap kelompok tetap menjaga kekompakan dan utamakan  keselamatan,” kata Musa.

Start XTrim Sumatera Expedition 2011 sendiri dilepas oleh Bupati Samosir Mangindar  Simbolon yang ditandai dengan pelepasan 350 ekor burung ke alam bebas, Jumat pagi sekitar  pukul 09.00 WIB.

“Tidak hanya menyalurkan hobi, mengendarai sepedamotor di lumpur pada kegiatan touring ini juga dapat menumbuhkan rasa cinta kepada lingkungan serta mendongkrak potensi pariwisata,” kata Simbolon.

Rencananya, etape kedua akan dilanjutkan dari Tongging menuju Hutan Rakyat (Tahura) Kabupaten  Karo, Sabtu (19/03) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Touring akan berakhir Minggu (20/03) di halaman Istana Maimoon,  Medan. (jun)

Peserta Diminta Hormati Adat Istiadat Warga

SAMOSIR-Suara ratusan motor sport jenis trail terus membahana pada lintasan “Xtrim Sumatera Expedition 2O11” (XSE 2011). Keindahan alam di pesisir Danau Toba pun  menjadi pemandangan istimewa bagi para trailer. Apalagi lintasan yang berlumpur dan  terjal membuat suasana touring semakin menantang.

Menurut salah seorang peserta asal Kota Medan, Amran, perjalanan touring kali ini  cukup mengesankan disebabkan lintasanyang berlumpur dan terjal hingga  mencapai kemiringan 30 derajat sehingga memberi tantangan yang harus ditaklukkan.

“Lintasan yang dilalui membuat kita semakin kompak untuk saling membantu. Masalah  teknis dilintasanpun diselesaikan secara bersama-sama,” katanya saat beristirahat di kawasan sabana di Desa Ronggur  Ni Huta Kabupaten Samosir, Jumat (18/3).

Diungkapkannya, pemandangan yang mempesona di pesisir Danau Toba membuat para peserta  tidak merasa lelah dan bosan ketika melalui rute touring.

“Pemandangan di jalur  lintasan keren abis. Hilang capek gitu ngeliat alamnya.  Apalagi sabana dan Danau Sidohoni yang ada di  Desa Ronggur Ni Huta ini,” timpal Oman,  peserta asal Medan .
Konon katanya, Desa Ronggur Ni Huta merupakan desa di atas  awan karena letaknya  paling tinggi dibanding desa lain yang ada di kawasan Pulau Samosir.

Rencananya, para peserta yang berjumlah 350 orang ini akan menempuh perjalanan  labih kurang 50 Kilometer. Lalu melintasi Danau Toba menuju Tongging dengan  menggunakan very.

Ketua XTrim Indonesia, Musa Idi Shah atau yang akrab disapa Doddy menghimbau ratusan  peserta untuk menghormati  adat istiadat warga yang bermukim disekitar lintasan. Selain itu, trail mania juga  diminta menjaga tata krama dan etika berlalu-lintas agar tidak mengganggu  ketentraman.

Hal ini disampaikan Doddy sebelum melepas 350 trail mania dari berbagai  propvinsi yang ikut dalam XTrim Sumatera Expedition 2011 di titik start kawasan  Bukit Beta, Desa Garoga, Kelurahan Tuktuk, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir,  Sumatera Utara (Sumut), Jumat (18/03) pagi.

Menurut Doddy, dari keseluruhan rute yang dibagi dalam tiga etape, 80 persen  merupakan perbukitan dan hutan. Sedang sisanya 20 persen melintasi pemukiman warga.  Dengan panjang rute mencapai 186 km, peserta melewati lima kabupaten di Provinsi  Sumut yakni Kabupaten Samosir, Dairi, Karo, Deli Serdang dan Medan.

“Jangan asal gas, peserta harus menghormati ketentraman masyarakat di sekitar  lintasan. Dalam perjalanan, tiap kelompok tetap menjaga kekompakan dan utamakan  keselamatan,” kata Musa.

Start XTrim Sumatera Expedition 2011 sendiri dilepas oleh Bupati Samosir Mangindar  Simbolon yang ditandai dengan pelepasan 350 ekor burung ke alam bebas, Jumat pagi sekitar  pukul 09.00 WIB.

“Tidak hanya menyalurkan hobi, mengendarai sepedamotor di lumpur pada kegiatan touring ini juga dapat menumbuhkan rasa cinta kepada lingkungan serta mendongkrak potensi pariwisata,” kata Simbolon.

Rencananya, etape kedua akan dilanjutkan dari Tongging menuju Hutan Rakyat (Tahura) Kabupaten  Karo, Sabtu (19/03) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Touring akan berakhir Minggu (20/03) di halaman Istana Maimoon,  Medan. (jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/