MEDAN-Pria tua diduga stres, nekat mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan dirinya ke kereta api jurusan Medan-Rantau Prapat yang baru melaju dari Stasiun Besar Medan di Jalan Mahkamah, Kamis (18/4) siang, sekitar pukul 10.45 WIB. Pria tanpa indentitas itu langsung tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh hancur.
Sebelum kejadian itu, pria tua Tianghoa yang ditaksir berusia 50 tahun itu, sempat duduk di sebuah warung kopi (warkop) yang berjarak 10 meter dari rel kereta api di lokasi kejadian. Korban sempat memesan kopi dan roti. Hanya duduk beberapa saat di warung itu, korban kemudian keluar dari warung dan nekat menabrakan dirinya ke kereta api yang sedang melaju hingga akhirnya tewas.
Tubuh korban terlindas kereta api hingga terseret sekitar 50 meter, persis di belakang gedung Fakultas Kedokteran UISU Medan. Daging tubuhnya berse-rakan dijalur kereta api, bahkan kepala korban ter-pisah dari tubuhnya.
Pemilik warung kopi, Husni mengatakan, sebelum tewas korban sempat minum kopi dan roti di warungnya. Belum habis minumannya, korban sudah membayar. “Korban memberikan uang Rp10 ribu dan saya mengembalikan Rp3.000 karena bayarannya Rp7.000. Korban kemudian mengucapkan terima kasih. Kemudian, korban jalan ke rel. Saya juga sudah ingatkan kalau ada kereta api lewat, tapi dia diam saja. Korban mungkin sedang setres, karena raut wajahnya tampak kosong,” tuturnya.
Hj Azizah, pemilik toko onderdil bekas di dekat pintu perlintasan kereta api mengatakan, ia sempat melihat korban terlihat linglung. “Korban sempat dua kali berbalik. Setelah korban menyeberangi rel, dia balik arah lagi, lalu balik lagi, sampai akhirnya korban terjatuh di tengah lintasan kereta api dan langsung tewas,” tuturnya.
Kapolsekta Medan Kota Kompol Paulus Hotman Sinaga mengatakan, setelah dilakukan olah TKP, di-saku celana korban tidak ditemukan kartu identitas (KTP). “Kasusnya masih kita selidiki. Dari keterangan yang kita dapatkan, korban linglung sebelum kecelakaan terjadi,” ucap Hotman Sinaga di lokasi kejadian.
Kejadian ini sempat menjadi tontonan warga. Apalagi pihak kepolisian cukup lama tiba di lokasi. Satu jam berselang, pihak kepolisian Polsek Medan Kota pun datang dan membawa korban ke ruangan jenaxah RSU Pirngadi Medan. Sebelum dibawa, polisi harus terlebih dahulu mengumpulkan daging-daging korban yang berserakkan. (gus/mag-7)