25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Korban Banjir Tetap tak Mau Pindah

Pemko Medan Siapkan 6 Rusunawa

MEDAN-Warga yang tinggal di bantaran Sungai Deli enggan pindah walaupun banjir sudah bolak-balik merendam rumah mereka, kemarin. Mereka pun tetap ngotot tak pindah meski Pemko Medan sudah berupaya memberikan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Sopiah, warga Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun mengaku tidak ingin pindah karena sudah turun temurun tinggal di lokasi tersebut. Dia pun mengaku sudah terbiasa dengan banjir yang selalu datang hampir tiap tahun. “Banjir itu ada masanya dan kami semua sudah tahu. Tidak masalah bagi kami tetap tinggal di sini,” katanya saat ditemui di rumahnya di Jalan Brigjen Katamso Gang Balai Desa, Jumat (18/5).

Dia mengaku sudah sejak dulu pemerintah mencoba memindahkan seluruh warga. Namun berdasarkan kesepakatan, seluruhnya tidak bersedia pindah kecuali rumah yang disediakan tersebut berlokasi di tempat sama. “Semua rumah di sini pasti lantai dua untuk meletakkan barang-barang yang penting. Jadi kami sudah tahu bagaimana mengatasi banjir. Kalau mau dipindahkan pun, kami minta lokasinya tetap berada di sini,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan, Khairun Yunus yang tinggal di Gang Merdeka. Menurutnya, upaya Pemko untuk memindahkan warga akan sia-sia. Pasalnya sudah pernah sebelumnya dari pihak kementerian datang ke lokasi ini meminta warga untuk pindah, namun warga tetap memilih bertahan.
“Sudah ada dari kementerian datang kemari, tapi kami tidak mau pindah. Dari lurah yang sebelumnya sudah pernah juga mencoba memfasilitasi, warga tetap memilih bertahan,” ujarnya.

Sementara itu, Pemko Medan sudah membangun sebanyak enam rusunawa yang diperuntukkan bagi masyarakat di pinggir Sungai Deli. “Kita memang sudah membangun empat rusunawa di kawasan Sei Mati, Medan Labuhan dan saat ini sedang dalam proses pembangunan dua lagi di kawasan Kayu Putih.  Dua rusunawa yang di Labuhan sudah digunakan tinggal dua lagi, satu rusunawa bisa menampung sebanyak 94 KK,” kata Sekda Pemko Medan, Syaiful Bahri.

Dijelaskannya dari rusunawa yang dibangun, memang belum bisa menampung keseluruhan masyarakat yang berada di pinggir Sungai Deli. “Kalau kita perhitungkan, rusunawa yang ada saat ini memang belum memadai. Masih kurang dari kebutuhan karena untuk masyarakat yang ada di pinggir Sungai Deli saja itu sudah mencapai seribuan jiwa, belum lagi kebutuhan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah dari daerah lainnya,” ucapnya.

Pembangunan rusunawa ini ditujukan untuk masyarakat khususnya yang berada di Sungai Deli karena selama ini mereka menghuni rumah yang berada di bantaran Sungai Deli dan sangat rawan terhadap banjir. “Kita sudah sediakan tempat yang lebih aman, makanya sekarang tinggal dari mereka lagilah yang menginginkan mau pindah ke tempat yang aman atau tidak. Karena memang sulit juga, selama ini mereka sudah turun temurun di situ dan sudah berusaha di sekitar situ,” terangnya. (adl)

Pemko Medan Siapkan 6 Rusunawa

MEDAN-Warga yang tinggal di bantaran Sungai Deli enggan pindah walaupun banjir sudah bolak-balik merendam rumah mereka, kemarin. Mereka pun tetap ngotot tak pindah meski Pemko Medan sudah berupaya memberikan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Sopiah, warga Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun mengaku tidak ingin pindah karena sudah turun temurun tinggal di lokasi tersebut. Dia pun mengaku sudah terbiasa dengan banjir yang selalu datang hampir tiap tahun. “Banjir itu ada masanya dan kami semua sudah tahu. Tidak masalah bagi kami tetap tinggal di sini,” katanya saat ditemui di rumahnya di Jalan Brigjen Katamso Gang Balai Desa, Jumat (18/5).

Dia mengaku sudah sejak dulu pemerintah mencoba memindahkan seluruh warga. Namun berdasarkan kesepakatan, seluruhnya tidak bersedia pindah kecuali rumah yang disediakan tersebut berlokasi di tempat sama. “Semua rumah di sini pasti lantai dua untuk meletakkan barang-barang yang penting. Jadi kami sudah tahu bagaimana mengatasi banjir. Kalau mau dipindahkan pun, kami minta lokasinya tetap berada di sini,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan, Khairun Yunus yang tinggal di Gang Merdeka. Menurutnya, upaya Pemko untuk memindahkan warga akan sia-sia. Pasalnya sudah pernah sebelumnya dari pihak kementerian datang ke lokasi ini meminta warga untuk pindah, namun warga tetap memilih bertahan.
“Sudah ada dari kementerian datang kemari, tapi kami tidak mau pindah. Dari lurah yang sebelumnya sudah pernah juga mencoba memfasilitasi, warga tetap memilih bertahan,” ujarnya.

Sementara itu, Pemko Medan sudah membangun sebanyak enam rusunawa yang diperuntukkan bagi masyarakat di pinggir Sungai Deli. “Kita memang sudah membangun empat rusunawa di kawasan Sei Mati, Medan Labuhan dan saat ini sedang dalam proses pembangunan dua lagi di kawasan Kayu Putih.  Dua rusunawa yang di Labuhan sudah digunakan tinggal dua lagi, satu rusunawa bisa menampung sebanyak 94 KK,” kata Sekda Pemko Medan, Syaiful Bahri.

Dijelaskannya dari rusunawa yang dibangun, memang belum bisa menampung keseluruhan masyarakat yang berada di pinggir Sungai Deli. “Kalau kita perhitungkan, rusunawa yang ada saat ini memang belum memadai. Masih kurang dari kebutuhan karena untuk masyarakat yang ada di pinggir Sungai Deli saja itu sudah mencapai seribuan jiwa, belum lagi kebutuhan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah dari daerah lainnya,” ucapnya.

Pembangunan rusunawa ini ditujukan untuk masyarakat khususnya yang berada di Sungai Deli karena selama ini mereka menghuni rumah yang berada di bantaran Sungai Deli dan sangat rawan terhadap banjir. “Kita sudah sediakan tempat yang lebih aman, makanya sekarang tinggal dari mereka lagilah yang menginginkan mau pindah ke tempat yang aman atau tidak. Karena memang sulit juga, selama ini mereka sudah turun temurun di situ dan sudah berusaha di sekitar situ,” terangnya. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/