25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gus Mus: Dahlan akan Naik Derajat

FOTO -. Allex Qomarulla/Jawa Pos
Kunjungan Silaturahmi, dari kiri Miratul Mukminin, Arif Affandi, Dahlan Iskan, dan Gus Mus di kediaman Dahlan Iskan, kemarin.

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – KH Mustofa Bisri meluangkan waktu khusus untuk menemui Dahlan Iskan di rumahnya kemarin siang. Mantan rais am PB NU itu mengimami salat Duhur berjamaah dilanjutkan doa bersama untuk Dahlan.

Kedatangan Gus Mus –sapaan akrab KH Mustofa Bisri– di rumah Dahlan cukup mendadak. Saat kiai karismatik itu sudah dalam perjalanan ke rumah Dahlan, mantan menteri BUMN tersebut sedang menjadi pembicara dalam launching buku yang ditulis Sekretaris PW NU Jatim Prof Muzakki bersama Ketua PW NU Jatim KH Hasan Mutawakkil ’Alallah di Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya.

Dahlan menyambut Gus Mus dengan sangat hangat. ”Saya datang untuk silaturahmi sesama saudara,” ucap Gus Mus. Setelah saling menanyakan kabar, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, itu langsung berwudu dan memimpin salat Duhur berjamaah. Setelah salat, Gus Mus mendoakan Dahlan agar tabah dan sabar dalam menghadapi segala yang sedang menimpanya.

Pertemuan Dahlan dengan kiai yang juga penyair itu berlangsung gayeng. Mereka berdiskusi tentang banyak hal sembari menikmati makan siang. Mulai persoalan agama, negara, hingga perkembangan NU saat ini. Gus Mus juga bercerita tentang masa kecilnya diselingi humor yang membuat terpingkal-pingkal yang mendengarnya.

Gus Mus bercerita bagaimana dirinya pindah-pindah sekolah dari Ponpes Lirboyo, Kediri, hingga ke Pondok Pesantren Krapyak, Jogjakarta. Sampai akhirnya dia putus sekolah. Meski begitu, dia berhasil kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir.

Di sela-sela diskusi itu, Dahlan sempat menunjukkan kitab tafsir Al Ibriz yang disimpannya di salah satu sudut ruang rumahnya. Kitab tafsir monumental tersebut merupakan karya KH Bisri Mustofa yang merupakan ayah kandung Gus Mus.

Bagi Gus Mus, Dahlan bukanlah orang lain. Menurut dia, Dahlan sering mengunjunginya di Rembang. ”Kalau cari saya di desa kan gampang. Kalau saya main ke sini (rumah Dahlan, Red), harus ada yang menunjukkan jalan,” ucapnya. Karena itulah, saat mencari rumah Dahlan kemarin (18/5), dia sempat nyasar ke bekas kantor Jawa Pos di Karah Agung.

Gus Mus juga beberapa kali datang dalam acara keluarga Dahlan. Salah satunya ketika Dahlan menikahkan anak keduanya, Isna Fitriana. Saat itu Gus Mus menjadi saksi sekaligus menyampaikan mauidloh hasanah. Karena kedekatan tersebut, Gus Mus kemarin menyempatkan diri mampir ke rumah Dahlan di tengah-tengah kesibukannya menghadiri beberapa acara di Jatim.

Putra KH Bisri Mustofa itu menyatakan, Dahlan sedang menghadapi cobaan. Menurut dia, jika ingin menaikkan derajat seseorang, Tuhan memberikan cobaan. Sama halnya dengan orang yang hendak naik kelas, maka harus diuji terlebih dahulu. Gus Mus kemudian membacakan dalil tentang ucapannya itu. ”Saya yakin, ini selesai, beliau (Dahlan, Red) akan lebih meningkat lagi derajatnya,” ucapnya. Dahlan yang mendengarkan doa Gus Mus langsung mengamininya.

Gus Mus memberikan petuah untuk Dahlan agar terus berikhtiar. Baik secara fisik maupun batin. ”Ikhtiar batin dengan menyerahkan sepenuhnya urusan ini kepada Allah. Biasanya, karena secara fisik merasa mampu, kita melupakan ikhtiar batin ini,” tuturnya. 

FOTO -. Allex Qomarulla/Jawa Pos
Kunjungan Silaturahmi, dari kiri Miratul Mukminin, Arif Affandi, Dahlan Iskan, dan Gus Mus di kediaman Dahlan Iskan, kemarin.

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – KH Mustofa Bisri meluangkan waktu khusus untuk menemui Dahlan Iskan di rumahnya kemarin siang. Mantan rais am PB NU itu mengimami salat Duhur berjamaah dilanjutkan doa bersama untuk Dahlan.

Kedatangan Gus Mus –sapaan akrab KH Mustofa Bisri– di rumah Dahlan cukup mendadak. Saat kiai karismatik itu sudah dalam perjalanan ke rumah Dahlan, mantan menteri BUMN tersebut sedang menjadi pembicara dalam launching buku yang ditulis Sekretaris PW NU Jatim Prof Muzakki bersama Ketua PW NU Jatim KH Hasan Mutawakkil ’Alallah di Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya.

Dahlan menyambut Gus Mus dengan sangat hangat. ”Saya datang untuk silaturahmi sesama saudara,” ucap Gus Mus. Setelah saling menanyakan kabar, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, itu langsung berwudu dan memimpin salat Duhur berjamaah. Setelah salat, Gus Mus mendoakan Dahlan agar tabah dan sabar dalam menghadapi segala yang sedang menimpanya.

Pertemuan Dahlan dengan kiai yang juga penyair itu berlangsung gayeng. Mereka berdiskusi tentang banyak hal sembari menikmati makan siang. Mulai persoalan agama, negara, hingga perkembangan NU saat ini. Gus Mus juga bercerita tentang masa kecilnya diselingi humor yang membuat terpingkal-pingkal yang mendengarnya.

Gus Mus bercerita bagaimana dirinya pindah-pindah sekolah dari Ponpes Lirboyo, Kediri, hingga ke Pondok Pesantren Krapyak, Jogjakarta. Sampai akhirnya dia putus sekolah. Meski begitu, dia berhasil kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir.

Di sela-sela diskusi itu, Dahlan sempat menunjukkan kitab tafsir Al Ibriz yang disimpannya di salah satu sudut ruang rumahnya. Kitab tafsir monumental tersebut merupakan karya KH Bisri Mustofa yang merupakan ayah kandung Gus Mus.

Bagi Gus Mus, Dahlan bukanlah orang lain. Menurut dia, Dahlan sering mengunjunginya di Rembang. ”Kalau cari saya di desa kan gampang. Kalau saya main ke sini (rumah Dahlan, Red), harus ada yang menunjukkan jalan,” ucapnya. Karena itulah, saat mencari rumah Dahlan kemarin (18/5), dia sempat nyasar ke bekas kantor Jawa Pos di Karah Agung.

Gus Mus juga beberapa kali datang dalam acara keluarga Dahlan. Salah satunya ketika Dahlan menikahkan anak keduanya, Isna Fitriana. Saat itu Gus Mus menjadi saksi sekaligus menyampaikan mauidloh hasanah. Karena kedekatan tersebut, Gus Mus kemarin menyempatkan diri mampir ke rumah Dahlan di tengah-tengah kesibukannya menghadiri beberapa acara di Jatim.

Putra KH Bisri Mustofa itu menyatakan, Dahlan sedang menghadapi cobaan. Menurut dia, jika ingin menaikkan derajat seseorang, Tuhan memberikan cobaan. Sama halnya dengan orang yang hendak naik kelas, maka harus diuji terlebih dahulu. Gus Mus kemudian membacakan dalil tentang ucapannya itu. ”Saya yakin, ini selesai, beliau (Dahlan, Red) akan lebih meningkat lagi derajatnya,” ucapnya. Dahlan yang mendengarkan doa Gus Mus langsung mengamininya.

Gus Mus memberikan petuah untuk Dahlan agar terus berikhtiar. Baik secara fisik maupun batin. ”Ikhtiar batin dengan menyerahkan sepenuhnya urusan ini kepada Allah. Biasanya, karena secara fisik merasa mampu, kita melupakan ikhtiar batin ini,” tuturnya. 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/