26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Gus Mus: Dahlan akan Naik Derajat

Menjelang pulang, Gus Mus sempat menjajal mobil listrik Tesla. Dahlan yang masih mengenakan sarung mengantarkan Gus Mus bersama cucunya menggunakan mobil buatan Amerika itu hingga ke Graha Pena. Dahlan mengungkapkan, sebenarnya dirinya tidak ingin memiliki mobil listrik tersebut. Dia hanya ingin menunjukkan bahwa mobil listrik sudah diproduksi masal di negara-negara maju dan dikomersialkan. ”Indonesia sudah ketinggalan empat tahun,” kata Dahlan.

Saat menjadi menteri BUMN empat tahun lalu, Dahlan sempat merintis pengembangan prototipe mobil listrik dengan mengader anak bangsa yang ahli di bidangnya.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Tuban, Gus Mus sempat melihat dan berfoto di depan mobil listrik Selo yang diparkir di halaman Graha Pena. Mobil listrik itu merupakan generasi kedua karya anak bangsa.

Sementara itu, pengurus Rumah Dahlan Iskan (RDI) menggelar istighotsah dan silaturahmi di Surabaya tadi malam. Acara yang digelar di rumah Dahlan itu diikuti perwakilan pengurus RDI dari seluruh kabupaten dan kota di Jatim.

Istighotsah bertema Doa Sahabat untuk Bangsa itu diawali salat Isya berjamaah dilanjutkan dengan berzikir yang dipimpin imam dari Pondok Pesantren Sabilul Mutaqin Magetan. Peserta dari berbagai daerah terus berdatangan hingga acara menjelang usai. ”Kami ke sini naik bus,” ucap pengurus RDI asal Pacitan. Acara tersebut menjadi ajang temu kangen pengurus RDI dengan Dahlan. Sampai-sampai, mereka harus antre untuk berfoto bareng.

Ketua RDI Jatim Prof Gempur Santoso menyatakan, acara tersebut, antara lain, diadakan untuk mendoakan Dahlan agar terlepas dari segala aral dan hambatan. ”Semoga Pak Dahlan diberi kekuatan atas segala yang menimpa beliau,” ucapnya.

Seusai doa bersama, pengurus RDI berebut mengajukan pertanyaan dan usulan untuk Dahlan. Salah satunya, usulan agar RDI dikembangkan hingga seluruh Indonesia. Ada juga yang meminta RDI diubah menjadi partai politik.

Kepada para relawan RDI, Dahlan menyatakan bahwa dirinya tidak stres selama menghadapi masalah itu. ”Itu ujian kesabaran yang luar biasa karena dibegitukan,” katanya. (eko/gun/c10/nw/jpg)

Menjelang pulang, Gus Mus sempat menjajal mobil listrik Tesla. Dahlan yang masih mengenakan sarung mengantarkan Gus Mus bersama cucunya menggunakan mobil buatan Amerika itu hingga ke Graha Pena. Dahlan mengungkapkan, sebenarnya dirinya tidak ingin memiliki mobil listrik tersebut. Dia hanya ingin menunjukkan bahwa mobil listrik sudah diproduksi masal di negara-negara maju dan dikomersialkan. ”Indonesia sudah ketinggalan empat tahun,” kata Dahlan.

Saat menjadi menteri BUMN empat tahun lalu, Dahlan sempat merintis pengembangan prototipe mobil listrik dengan mengader anak bangsa yang ahli di bidangnya.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Tuban, Gus Mus sempat melihat dan berfoto di depan mobil listrik Selo yang diparkir di halaman Graha Pena. Mobil listrik itu merupakan generasi kedua karya anak bangsa.

Sementara itu, pengurus Rumah Dahlan Iskan (RDI) menggelar istighotsah dan silaturahmi di Surabaya tadi malam. Acara yang digelar di rumah Dahlan itu diikuti perwakilan pengurus RDI dari seluruh kabupaten dan kota di Jatim.

Istighotsah bertema Doa Sahabat untuk Bangsa itu diawali salat Isya berjamaah dilanjutkan dengan berzikir yang dipimpin imam dari Pondok Pesantren Sabilul Mutaqin Magetan. Peserta dari berbagai daerah terus berdatangan hingga acara menjelang usai. ”Kami ke sini naik bus,” ucap pengurus RDI asal Pacitan. Acara tersebut menjadi ajang temu kangen pengurus RDI dengan Dahlan. Sampai-sampai, mereka harus antre untuk berfoto bareng.

Ketua RDI Jatim Prof Gempur Santoso menyatakan, acara tersebut, antara lain, diadakan untuk mendoakan Dahlan agar terlepas dari segala aral dan hambatan. ”Semoga Pak Dahlan diberi kekuatan atas segala yang menimpa beliau,” ucapnya.

Seusai doa bersama, pengurus RDI berebut mengajukan pertanyaan dan usulan untuk Dahlan. Salah satunya, usulan agar RDI dikembangkan hingga seluruh Indonesia. Ada juga yang meminta RDI diubah menjadi partai politik.

Kepada para relawan RDI, Dahlan menyatakan bahwa dirinya tidak stres selama menghadapi masalah itu. ”Itu ujian kesabaran yang luar biasa karena dibegitukan,” katanya. (eko/gun/c10/nw/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/