Diakuinya, pemindahan pedagang buku secara paksa dari jalan pegadaian ke sisi timur lapangan merdeka seperti saat meminta pedagang buku yang masih bertahan disisi timur lapangan merdeka ke jalan pegadaian pada akhir 2013 lalu kembali terulang.
“Resiko pemerintah memang seperti itu, dihujat masyarakat. Padahal revitalisasi kios disisi timur lapangan merdeka merupakan kesepakatan antara Pemko Medan dengan pedagang buku. Setelah dibangun, malah pedagang yang tidak mau pindah,” terangnya.
Hubungan Masyarakat PT. KAI Divre I Sumut, Rapino Situmorang, mengatakan kalau bisa secepatnya para pedagang buku di Jl. Pegadaian pindah ke sisi timur Lapangan Merdeka. Mengingat kalau pedagang masih menempati lokasi dimaksud, akan dapat menghambat pembangunan.
“Jadi ya masuk dululah (ke sisi timur Lap. Merdeka). Kalau nanti ada yang kurang-kurang, kan bisa kita bereskan. Apalagi bangunannya sudah ada,” katanya saat dihubungi Sumut Pos, Senin (18/7).
Kata Rapino, pihaknya bersama Pemko Medan sudah lakukan sosialisasi terkait pemindahan pedagang buku tersebut. “Ya, kita sudah sering duduk bersama bicara soal ini. Kami harap secepatnya pindah saja dulu lagi ke sisi timur Lap. Merdeka,” katanya.
Menurutnya, di Jl. Pegadaian adalah tempat sementara pedagang berjualan. Namun saat ini, pembangunan jalan layang yang kebetulan melintasi Jl. Pegadaian, sudah mulai dibangun. “Pondasi tiang pancang untuk jalan layang kereta api, konstruksinya melintasi daerah itu. Makanya kita harap kawan-kawan pedagang segeralah pindah meninggalkan tempat tersebut,” pungkasnya. (dik/prn/ije)