26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Tidak Pernah Saya Merasakan Beban Seberat Ini

Foto: M. Satrio Wicaksono for Jawa Pos  Harja dan wasit NBA Summer Camp.
Foto: M. Satrio Wicaksono for Jawa Pos
Harja dan wasit NBA Summer Camp.

Bulan ini, salah seorang wasit terbaik Asia, Harja Jaladri mencatat sejarah. Dia menjadi wasit pertama Indonesia yang memimpin pertandingan yang masuk kalender NBA. Harja menulis secara eksklusif pengalaman pentingnya mengikuti NBA Summer Camp 2016 (6–13 Juli) di Jawa Pos Group dalam dua edisi. Terbit hari ini dan besok (20/7).

KETIKA mendapat kabar bahwa saya diundang mengikuti NBA Summer Camp for Referee di Las Vegas, Amerika Serikat, rasanya seperti tidak percaya.

Bagaimana tidak, saya akan memperoleh peluang menimba ilmu dari para instruktur dan evaluator terbaik di NBA. Ya, NBA sebuah liga bola basket terbaik di dunia!
Bonus besarnya, peserta camp perwakilan dari FIBA diberi kesempatan memimpin NBA Summer League. Betapa senangnya bisa terlibat dan merasakan atmosfer NBA langsung di lapangan. Saya kira, kerja keras dan keseriusan saya selama ini akhirnya membuahkan hasil.

Saya memang dipilih sebagai perwakilan dari Federasi Bola Basket Dunia (FIBA). Dalam e-mail-nya, FIBA menyatakan wasit yang terseleksi adalah wasit muda aktif berpotensi, berumur di bawah 40 tahun. Saya berusia 39 tahun. Dan, yang paling penting, sudah punya pengalaman memimpin di level dunia.

FIBA memilih delapan wasit dari seluruh dunia. Dua dari Asia, dua dari Afrika, dua dari Amerika, satu dari Oceania, dan satu dari Eropa. Tapi, akhirnya, cuma enam yang bisa berangkat. Sebab, wasit dari Arab Saudi dan Benin bermasalah dengan visa.

Untuk bisa memimpin di NBA Summer League, kami, wasit FIBA, lebih dulu digembleng dengan materi tentang NBA Rules dan NBA Mechanics. Latihannya dengan memimpin di turnamen NBA Global Summer League. Di sana, kami didampingi wasit NBA D-League.

NBA Global Summer League merupakan turnamen yang mempertandingkan beberapa tim dengan pemain-pemain yang ditawarkan kepada pasar internasional. Jadi, banyak agen pemain dan talent scouting yang menonton game itu.

Kami, wasit FIBA, memang tidak familier dengan sistem pergerakan wasit di NBA. Bahkan, banyak peraturan yang berbeda. Sehingga, memimpin NBA Global Summer League adalah sarana pembelajaran dan pemanasan sebelum menjadi wasit NBA Summer League.

Foto: M. Satrio Wicaksono for Jawa Pos  Harja dan wasit NBA Summer Camp.
Foto: M. Satrio Wicaksono for Jawa Pos
Harja dan wasit NBA Summer Camp.

Bulan ini, salah seorang wasit terbaik Asia, Harja Jaladri mencatat sejarah. Dia menjadi wasit pertama Indonesia yang memimpin pertandingan yang masuk kalender NBA. Harja menulis secara eksklusif pengalaman pentingnya mengikuti NBA Summer Camp 2016 (6–13 Juli) di Jawa Pos Group dalam dua edisi. Terbit hari ini dan besok (20/7).

KETIKA mendapat kabar bahwa saya diundang mengikuti NBA Summer Camp for Referee di Las Vegas, Amerika Serikat, rasanya seperti tidak percaya.

Bagaimana tidak, saya akan memperoleh peluang menimba ilmu dari para instruktur dan evaluator terbaik di NBA. Ya, NBA sebuah liga bola basket terbaik di dunia!
Bonus besarnya, peserta camp perwakilan dari FIBA diberi kesempatan memimpin NBA Summer League. Betapa senangnya bisa terlibat dan merasakan atmosfer NBA langsung di lapangan. Saya kira, kerja keras dan keseriusan saya selama ini akhirnya membuahkan hasil.

Saya memang dipilih sebagai perwakilan dari Federasi Bola Basket Dunia (FIBA). Dalam e-mail-nya, FIBA menyatakan wasit yang terseleksi adalah wasit muda aktif berpotensi, berumur di bawah 40 tahun. Saya berusia 39 tahun. Dan, yang paling penting, sudah punya pengalaman memimpin di level dunia.

FIBA memilih delapan wasit dari seluruh dunia. Dua dari Asia, dua dari Afrika, dua dari Amerika, satu dari Oceania, dan satu dari Eropa. Tapi, akhirnya, cuma enam yang bisa berangkat. Sebab, wasit dari Arab Saudi dan Benin bermasalah dengan visa.

Untuk bisa memimpin di NBA Summer League, kami, wasit FIBA, lebih dulu digembleng dengan materi tentang NBA Rules dan NBA Mechanics. Latihannya dengan memimpin di turnamen NBA Global Summer League. Di sana, kami didampingi wasit NBA D-League.

NBA Global Summer League merupakan turnamen yang mempertandingkan beberapa tim dengan pemain-pemain yang ditawarkan kepada pasar internasional. Jadi, banyak agen pemain dan talent scouting yang menonton game itu.

Kami, wasit FIBA, memang tidak familier dengan sistem pergerakan wasit di NBA. Bahkan, banyak peraturan yang berbeda. Sehingga, memimpin NBA Global Summer League adalah sarana pembelajaran dan pemanasan sebelum menjadi wasit NBA Summer League.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/