25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terkait Video Viral Supriatin, Kodam I/BB Sebut Hoaks

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terkait beredarnya video tersangka Supriatin kasus sindikat judi togel yang diamankan personel Denintel Kodam I/BB di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) adalah Hoaks.

Hal tersebut disampaikan Kapendam I/BB Kolonel Inf Rico Julyanto Siagian didampingi Dandenintel Kodam I/BB Letkol Inf J Gultom dalam temu pers yang digelar di Media Centre Pendam I/BB, Jalan Rotan, Medan Petisah, Jum’at (18/8) sore.

“Video viral kedua tersebut, tersangka Supriatin menyebutkan adanya penekanan dari aparat TNI yang mengintimidasi dan menekannya,” ujarnya.

Video pengakuan ini, pihaknya yakin diambil di Polres Langkat. Hal ini terlihat adanya kunjungan Kapolres beserta Kasatreskrim Langkat ke Mako Deninteldam dan menyatakan siap memberantas perjudian yang melibatkan personel kepolisian.

“Video viral kedua tersebut diduga dibuat dan disebarkan oleh oknum-oknum tertentu,” sebutnya.

TNI AD dalam hal ini Kodam I/BB, lanjut Rico, berterima kasih kepada pihak Polres Langkat telah datang ke Makodenintel untuk klarifikasi terkait video yang beredar bahwa adanya intimidasi prajurit terhadap Supriatin.

“Kami dari TNI AD tetap solid dengan Polri,Sinergitas TNI Polri di wilayah teritorial Kodam I/BB tetap kokoh dan Solid,” tegasnya.

Sebelumnya, heboh pernyataan Supriatin (38), diduga koordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku rutin setoran Rp25 juta tiap dua minggu sekali ke Kanitpidum Polres Langkat, Iptu HS.

Setelah viral mengaku menyetor uang judi ke Kanitpidum Polres Langkat, Iptu Herman Sinaga sebesar Rp25 juta, Kapolsek Stabat dan Kapolsek Secanggang, Supriatin (38) malah membuat pernyataan berbeda. Ia malah mengatakan apa yang diucapkannya tidak benar karena diintimidasi.

Katanya, saat itu dia ketakutan, dikelilingi personel TNI bersenjata makanya menyatakan uang bisnis perjudian itu bergulir ke pejabat Polres Langkat.

“Dengan rasa takut, saya cemas. Mereka bersenjata semua, mau tak mau lah saya bilang. Dengan rasa terpaksa saya takut jadi gimana lagi. Nggak tahu lagi gimana,” ucapnya dalam video singkat yang diterima, Selasa (15/8).

Dengan video terbarunya kali ini, Supriatin yang ditangkap TNI itu meralat seluruh pernyataannya mengenai setoran judi.

Dia menyebut, semua setoran itu tidak ada dan hanya karangan belaka karena dikelilingi tentara, meski dia sempat menunjukkan bukti transfer.

“Nah, masalah uang yang saya transfer Rp25 juta ke Kanitpidum Herman itu tidak ada. Yang dibilang ke Polres itu juga tidak ada. Ke Polsek itu juga tidak ada semua,” ungkapnya.

Supriatin pun buka-bukaan alasannya ditangkap TNI, bukan Polisi. Dia menduga ada persaingan bisnis perjudian antara dia dan pria bernama Wak Udin, yang diduga dibekingi oknum TNI.

Menurutnya, wak Udin, bos togel yang diduga dibekingi itu sudah ditangkap polisi, makanya mereka balas dendam.

“Cuma saya dapat informasi di bawah ada namanya Wak Udin, main beringin 1. Nah, pas saya tanya beringin 1 itu siapa?, orang Inteldam. Saya berpikir seperti itu. Mungkin ada kaitannya sama orang itu. Sebab apa, mungkin karena ketangkap orang itu terus merembet ke saya. Saya berpikir seperti itu,” sambungnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan Kodam I Bukit Barisan. Dan mereka sudah diserahkan ke Polres Langkat.

Tetapi ia tidak menjelaskan secara gamblang apakah yang dimaksud termasuk Aipda JPH yang diduga sebagai koordinator judi.

Saat ini, kata Hadi, mereka masih diperiksa oleh Satreskrim Polres Langkat.

“Betul, bahwa hari Sabtu malam Denintel Kodam I Bukit Barisan menangkap beberapa orang terduga pelaku perjudian di Langkat. Saat ini, penyidik reserse Polres Langkat sedang melakukan pemeriksaan untuk proses pembuktiannya,” kata Hadi. (dwi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terkait beredarnya video tersangka Supriatin kasus sindikat judi togel yang diamankan personel Denintel Kodam I/BB di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) adalah Hoaks.

Hal tersebut disampaikan Kapendam I/BB Kolonel Inf Rico Julyanto Siagian didampingi Dandenintel Kodam I/BB Letkol Inf J Gultom dalam temu pers yang digelar di Media Centre Pendam I/BB, Jalan Rotan, Medan Petisah, Jum’at (18/8) sore.

“Video viral kedua tersebut, tersangka Supriatin menyebutkan adanya penekanan dari aparat TNI yang mengintimidasi dan menekannya,” ujarnya.

Video pengakuan ini, pihaknya yakin diambil di Polres Langkat. Hal ini terlihat adanya kunjungan Kapolres beserta Kasatreskrim Langkat ke Mako Deninteldam dan menyatakan siap memberantas perjudian yang melibatkan personel kepolisian.

“Video viral kedua tersebut diduga dibuat dan disebarkan oleh oknum-oknum tertentu,” sebutnya.

TNI AD dalam hal ini Kodam I/BB, lanjut Rico, berterima kasih kepada pihak Polres Langkat telah datang ke Makodenintel untuk klarifikasi terkait video yang beredar bahwa adanya intimidasi prajurit terhadap Supriatin.

“Kami dari TNI AD tetap solid dengan Polri,Sinergitas TNI Polri di wilayah teritorial Kodam I/BB tetap kokoh dan Solid,” tegasnya.

Sebelumnya, heboh pernyataan Supriatin (38), diduga koordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku rutin setoran Rp25 juta tiap dua minggu sekali ke Kanitpidum Polres Langkat, Iptu HS.

Setelah viral mengaku menyetor uang judi ke Kanitpidum Polres Langkat, Iptu Herman Sinaga sebesar Rp25 juta, Kapolsek Stabat dan Kapolsek Secanggang, Supriatin (38) malah membuat pernyataan berbeda. Ia malah mengatakan apa yang diucapkannya tidak benar karena diintimidasi.

Katanya, saat itu dia ketakutan, dikelilingi personel TNI bersenjata makanya menyatakan uang bisnis perjudian itu bergulir ke pejabat Polres Langkat.

“Dengan rasa takut, saya cemas. Mereka bersenjata semua, mau tak mau lah saya bilang. Dengan rasa terpaksa saya takut jadi gimana lagi. Nggak tahu lagi gimana,” ucapnya dalam video singkat yang diterima, Selasa (15/8).

Dengan video terbarunya kali ini, Supriatin yang ditangkap TNI itu meralat seluruh pernyataannya mengenai setoran judi.

Dia menyebut, semua setoran itu tidak ada dan hanya karangan belaka karena dikelilingi tentara, meski dia sempat menunjukkan bukti transfer.

“Nah, masalah uang yang saya transfer Rp25 juta ke Kanitpidum Herman itu tidak ada. Yang dibilang ke Polres itu juga tidak ada. Ke Polsek itu juga tidak ada semua,” ungkapnya.

Supriatin pun buka-bukaan alasannya ditangkap TNI, bukan Polisi. Dia menduga ada persaingan bisnis perjudian antara dia dan pria bernama Wak Udin, yang diduga dibekingi oknum TNI.

Menurutnya, wak Udin, bos togel yang diduga dibekingi itu sudah ditangkap polisi, makanya mereka balas dendam.

“Cuma saya dapat informasi di bawah ada namanya Wak Udin, main beringin 1. Nah, pas saya tanya beringin 1 itu siapa?, orang Inteldam. Saya berpikir seperti itu. Mungkin ada kaitannya sama orang itu. Sebab apa, mungkin karena ketangkap orang itu terus merembet ke saya. Saya berpikir seperti itu,” sambungnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan Kodam I Bukit Barisan. Dan mereka sudah diserahkan ke Polres Langkat.

Tetapi ia tidak menjelaskan secara gamblang apakah yang dimaksud termasuk Aipda JPH yang diduga sebagai koordinator judi.

Saat ini, kata Hadi, mereka masih diperiksa oleh Satreskrim Polres Langkat.

“Betul, bahwa hari Sabtu malam Denintel Kodam I Bukit Barisan menangkap beberapa orang terduga pelaku perjudian di Langkat. Saat ini, penyidik reserse Polres Langkat sedang melakukan pemeriksaan untuk proses pembuktiannya,” kata Hadi. (dwi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/