2012, Medan Miliki Peta Digital dengan Akurasi 1:1.000
MEDAN- Kota Medan akan segera memiliki peta digital dengan tingkat akurasi skala 1:1.000 dari pengembangan teknologi Geographic Information System (GIS). Nantinya, struktur Kota Medan, termasuk per kemba ngan infrastruktur di setiap wilayah di Kota Medan, bisa ditata untuk pengelolaan pembangunan Kota Medan.
“Tahun 2012, kita sudah bisa memiliki peta digital. Jadi, kita sudah bisa memiliki peta akurat mengenai Kota Medan. Termasuk segala hal di dalamnya, apakah itu infrastruktur dan lainnya. Dengan adanya peta digital ini, Pemko Medan akan lebih bisa menata pembangunan Kota Medan secara akurat,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medann Zulkarnain kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Dikatakan Zulkarnain, peta digital itu akan diperoleh dari pengembangan teknologi GIS. Sedangkan GIS, direncanakan akan dipadukan dengan program SCBD Pemko Medan dengan seluruh jaringan dari masing-masing SKPD secara online.
“Untuk GIS, kita sudah memiliki tim teknis yang terdiri dari ahli tata kota, ahli planologi dan lainnya untuk mengelola itu.
Seluruh ahli itu ada pada staf kita di Bappeda termasuk Dinas Tata Ruang dan Tata Kota (TRTB) Kota Medan. Kita sedang mempersiapkannya,” ucapnya.
Lanjut Zulkarnain, pengembangan akan dilakukan melalui pengadaan teknologi GIS oleh pihak ketiga. Untuk itu, saat ini pihaknya sedang merancang dan mempersiapkan panitia teknis pelaksana tender pengadaan barang dan jasa.
“Pengadaan GIS ini, kita anggarkan dengan pagu Rp5 miliar. Memang, biaya cukup besar, tapi pemanfaatannya juga sangat besar dan luas. Kalau pun kita beli, peta digital itu harganya sekitar Rp7 miliar. Itu pun hanya akurasi skala 1:10.000. GIS yang kita kembangkan ini memiliki akurasi skala 1:1000, bayangkan saja. Kita bisa melihat satu kelurahan secara jelas,” jelasnya.
Dari GIS itu, tambah Zul, Kota Medan dapat memantau setiap hari perkembangan setiap sudut kota. Bahkan, dengan akurasi kemampuan peta digital itu, Kota Medan dapat dipantau hingga ke kelurahannya, jadi seluruhnya bisa terpantau termasuk bangunan dan infrastruktur lain.
“Tendernya sendiri, akan tuntas di 2011 ini. Karena dari tiga bulan kerja efektif ini. Kita perkirakan GIS ini bisa tuntas di akhir 2011, dan dapat digunakan pada 2012. Jadi di 2012, Pak Wali bisa memantau melalui peta ini saja untuk mengamati seluruh Kota Medan,” cetusnya.
Selain itu, jelas Zulkarnain, pemanfaatan lain seperti PBB juga akan semakin dimaksimalkan. Sebab, peta digital ini bisa memantau struktur bangunan secara jelas. Jadi, jika ada perubahan terhadap luas bangunan, namun pajak PBBnya tetap tarif lama maka akan terdeteksi.
“Jadi, kalau bangunan dahulunya hanya satu lantai. Namun, saat ini bangunan itu sudah berlantai 3 dan megah. Maka, PBB-nya juga harus ditingkatkan lebih besar. Tapi selama ini, hal-hal seperti ini sulit terdeksi. Dengan peta digital ini, nantinya seluruhnya dapat diketahui. Jadi, tidak bisa main-main lagi,” ungkapnya.
Dijelaskannya, sejak 2011 PBB sudah disentralisasi menjadi pajak daerah oleh pemerintah pusat. Untuk Kota Medan, penerapannya baru bisa di 2012, maka PBB menjadi pajak daerah akan lebih maksimal, dengan ini pihaknya optimis APBD Kota Medan akan terus meningkat.
“Itu untuk PBB saja, belum lagi untuk Dinas TRTB hingga Badan Pertanahan dan penerapan NJOP nilai tanah. Tidak bisa lagi main-main. Selain itu juga, Kelurahan maupun Kecamatan juga akan memiliki peta lebih akurat mengenai wilayahnya. Tidak seperti selama ini yang hanya peta buta gambar buatan tangan. Jadi, kalau sudah ada peta digital, camat bisa memantau wilayahnya lebih baik. Kita juga akan padukan teknologi ini dengan SCBD, yang mana setiap SKPD akan langsung terhubung secara online,” tegasnya.(adl)