25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Penderita Diare Didominasi Balita

MEDAN-Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara tahun 2012 mencatat, jika penderita diare didominasi balita (bawah lima tahun) dengan jumlah  mencapai 75.089 penderita. Dengan persentase lebih 50 persen dari total penderita sepanjang Januari – September 2012, yakni 141.556 penderita.

Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Bimdal P2P Sukarni melalui Pemegang Program Diare, Rosintan Sianturi, Kamis (18/10) di ruang kerjanya. “Bila dibandingkan hingga bulan yang sama pada 2011 lalu, jumlah penderita diare mengalami penurunan. Kalau tahun 2012 ini penderita diare sebanyak 141.556 orang, tahun 2011 ada temuan sebanyak 170.768 orang,”terangnya.

Sementara dari data tersebut, 24 penderita selama 2012, dilaporkan meninggal dunia. “Sedangkan tahun 2011 lalu, penderita diare yang dilaporkan meninggal dunia mencapai 101 kasus,” ucapnya.  Menurut Rosintan, beberapa penyebab terjadinya diare ini yakni sanitasi yang tidak baik, serta makanan/minuman yang tercemar bakteri. “Kuncinya berprilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan, serta usai buang air besar (BAB),” ungkapnya.

Sementara untuk tanda-tanda diare, bilang Rosintan buang air besar 3 – 5 kali dalam sehari. “Tapi kalau sudah BAB secara terus-menerus, muntah berulang, rasa haus yang nyata, makan/minum sedikit, demam, tinja terdapat darah, dan tidak membaik dalam tiga hari, itu harus hati-hati. Sebab, itu tanda-tanda bahaya diare dan harus segera dibawa ke sarana kesehatan terdekat,” tukasnya.

Penanganan yang harus dilakukan terhadap diare, penderita anak-anak diberikan oralit dan obat zinc. “Zinc ini berfungsi mempercepat penyembuhan, menambah nafsu makan, dan melindungi anak dari diare 2 –  3 bulan ke depan. (uma)

MEDAN-Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara tahun 2012 mencatat, jika penderita diare didominasi balita (bawah lima tahun) dengan jumlah  mencapai 75.089 penderita. Dengan persentase lebih 50 persen dari total penderita sepanjang Januari – September 2012, yakni 141.556 penderita.

Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Bimdal P2P Sukarni melalui Pemegang Program Diare, Rosintan Sianturi, Kamis (18/10) di ruang kerjanya. “Bila dibandingkan hingga bulan yang sama pada 2011 lalu, jumlah penderita diare mengalami penurunan. Kalau tahun 2012 ini penderita diare sebanyak 141.556 orang, tahun 2011 ada temuan sebanyak 170.768 orang,”terangnya.

Sementara dari data tersebut, 24 penderita selama 2012, dilaporkan meninggal dunia. “Sedangkan tahun 2011 lalu, penderita diare yang dilaporkan meninggal dunia mencapai 101 kasus,” ucapnya.  Menurut Rosintan, beberapa penyebab terjadinya diare ini yakni sanitasi yang tidak baik, serta makanan/minuman yang tercemar bakteri. “Kuncinya berprilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan, serta usai buang air besar (BAB),” ungkapnya.

Sementara untuk tanda-tanda diare, bilang Rosintan buang air besar 3 – 5 kali dalam sehari. “Tapi kalau sudah BAB secara terus-menerus, muntah berulang, rasa haus yang nyata, makan/minum sedikit, demam, tinja terdapat darah, dan tidak membaik dalam tiga hari, itu harus hati-hati. Sebab, itu tanda-tanda bahaya diare dan harus segera dibawa ke sarana kesehatan terdekat,” tukasnya.

Penanganan yang harus dilakukan terhadap diare, penderita anak-anak diberikan oralit dan obat zinc. “Zinc ini berfungsi mempercepat penyembuhan, menambah nafsu makan, dan melindungi anak dari diare 2 –  3 bulan ke depan. (uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/