MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belum lagi usai bencana kabut asap kiriman yang sampai sekarang masih dirasakan, Kota Medan dilanda banjir, Senin (19/10). banjir itu disebut-sebut kiriman dari tingginya curah hujan di Brastagi, Tanah Karo, Minggu (18/10/2015).
Sebanyak tujuh kecamatan yang ada di Medan terendam di antaranya Medan Baru, Medan Johor, Medan Petisah, Medan Marelan, Medan Polonia, Medan Selayang, dan Medan Tuntungan.
Keseluruhan kawasan yang dilanda banjir merupakan daerah aliran Sungai Babura. Rata-rata rumah yang terendam banjir berada di pinggiran aliran sungai tersebut. Ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga 2 meter.
Penuturan salah seorang warga yang tinggal di Jalan Sari Rejo Kelurahan Beringin, Medan Selayang, volume air Sungai Babura mulai meluap sejak Minggu malam sekitar pukul 23.00. WIB. Meluapnya volume aliran Sungai Babura itu disebabkan kiriman hujan dari gunung (Brastagi, Tanah Karo).
“Terparah di Gang Mandor Kelurahan Beringin, ketinggian airnya sampai atap rumah warga, kira-kira 2 meter,” kata warga bernama Tini, saat diwawancarai.
Menurutnya, daerah Kelurahan Beringin, Medan Selayang, menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Biasanya terjadi dipenghujung akhir tahun. “Bisa dibilang setiap tahun, tapi tahun ini cukup parah,” sebut Tini.
Selain daerah tempat tinggalnya, banjir juga melanda di Kelurahan Karang Sari, Medan Polonia dan Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor.
Tak jauh beda dengan Tini dikatakan Indra, salah seorang warga Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor. Namun, menurutnya selain disebabkan hujan kiriman dari gunung, banjir yang terjadi kali ini akibat dampak pembangunan proyek perumahan di kawasan Kwala Bekala.
Camat Medan Selayang Sutan T Lubis yang datang ke lokasi banjir mengatakan, sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Beringin terkena dampaknya.
Diutarakan Sutan, terkait banjir ini unsur Muspika, BPBD, Polsek serta Koramil Sunggal telah melakukan evakuasi terhadap warga yang masih bertahan di rumahnya.
“Warga kita evakuasi menggunakan perahu karet, terutama di Gang Mandor. Selanjutnya di Jalan Sari Rejo serta tempat lainnya yang terendam banjir,” tuturnya.
Setelah melakukan evakuasi, lanjut Sutan, pihaknya membangun posko yang dipusatkan di rumah Kepala Lingkungan VI Kelurahan Beringin. “Kita juga membuat dapur umum untuk makan para warga yang menjadi korban banjir, serta bantuan kesehatan dan lainnya,” ucapnya.
Ia menuturkan, sejauh ini di wilayahnya tidak ada korban jiwa. “Rumah warga yang terendam banjir rata-rata di dekat aliran Sungai Babura. Banjir seperti ini pernah juga terjadi pada tahun 2011,” imbuhnya.
Pejabat (Pj) Wali Kota Medan Randiman Tarigan yang turun ke lokasi banjir di kawasan Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor mengatakan, secara keseluruhan ada sekitar 5 ribu warga Medan menjadi korban banjir.
Untuk itu, guna membantu warga pihaknya sudah memerintahkan agar camat pada 7 kecamatan langsung mendirikan posko bantuan, posko kesehatan dan dapur umum. (ris)