24.4 C
Medan
Saturday, June 15, 2024

Bekas Balita Perokok Asal Sumsel Bikin Media Inggris Heboh Lagi

Aldi Rizal, bocah perokok asal Sumatera Selatan.
Aldi Rizal, bocah perokok asal Sumatera Selatan.

SUMUTPOS.CO – Mungkin pernah dengar nama Aldi Rizal, balita asal Musi Banyu Asin (Muba) di Sumatera Selatan yang tiga tahun membuat geger hingga daratan Inggris karena hobi merokok” Ya…, kini Aldi membuat kegemparan baru setelah tiga tahun berselang.

Tapi kehebohan yang dibuat Aldi itu bukan karena merokok 40 batang sehari sebagaimana 3 tahun silam. Pasalnya, kini putra pasangan Mohammad Rizal dan Diana yang tinggal di Teluk Kemang, Sungai Lilin, Muba itu punya kecanduan baru, yakni doyan makan.

Sebelumnya, Aldi sempat diboyong ke Jakarta demi menjalani therapi untuk mengatasi kecanduannya terhadap rokok. Salah satu yang dianggap Aldi sebagai pahlawan untuk mengatasi kecanduannya terhadap rokok adalah psikolog anak, Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal dengan nama Kak Seto.

Menurut Diana, sebenarnya banyak yang menawarkan rokok ke putranya itu. “Tapi Aldi bilang tidak. Dia bilang ‘Aku cinta Kak Seto. Dia (Seto, red) akan sedih jika aku mulai merokok dan membuat diriku sakit’,” kata Diana menirukan ucapan anaknya.

Seperti diberitakan Daily Mail, Senin (18/11), Aldi memang memang menjadi antirokok. Pada awal menjalani therapi agar terbebas dari kecanduan rokok, Aldi meminta banyak mainan. Saat Aldi mulai therapy, Diana masih sempat memberikan rokok ke putranya itu. “Dia akan menjedotkan kepala ke tembok jika keinginannya tidak kesampaian,” katanya.

Tapi seiring jalannya therapy, Aldi mulai tertarik pada makanan. “Sekarang saya tidak memberinya rokok, tapi makanan yang banyak. Dengan banyak orang yang ada di rumah, sulit untuk menyuruhnya berhenti makan,” lanjut Diana.

Akibatnya, Diana dan suaminya pun harus rajin mengecek kesehatan Aldi. Di usia lima tahun, Aldi memang jauh lebih besar dibanding anak-anak seusianya. Idealnya, berat badan Aldi adalah 17-19 kilogram.

“Beratnya sudah 24 kilogram,” kata ahli ilmu gizi, Francisca Dewi. “Aldi sudah kegemukan. Berat badannya tak sesuai dengan usianya.”

Sedangkan spesialis pediatri, William Nawawi mengatakan, merokok pada usia terlalu muda memang membuat Aldi menderita dengan persoalan berat badan. “Nikotin dapat menambah hormon endokrin dalam tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan penolakan terhadap insulin (hormon yang berfungsi mencegah kegemukan, red),” ucapnya.

Karenanya, kini orangtua Aldi harus menjauhkan anaknya dari makanan tak sehat termasuk junk food. Diana pun wanti-wanti agar saat drinya tidak di rumah, saudara kandung Aldi  maupun anggota keluarga lainnya agar tidak menyodorkan makanan ke bocah gendut itu.

Di laman Daily Mail, setidaknya sudah 151 pembaca yang memberikan komentar. Ada yang menyalahkan orangtua Aldi, ada pula yang meyakini si bocah gendut itu tetap sehat-sehat saja. Bahkan ada yang menulis Aldi sebagai legenda. Oalah….(ara/jpnn)

Aldi Rizal, bocah perokok asal Sumatera Selatan.
Aldi Rizal, bocah perokok asal Sumatera Selatan.

SUMUTPOS.CO – Mungkin pernah dengar nama Aldi Rizal, balita asal Musi Banyu Asin (Muba) di Sumatera Selatan yang tiga tahun membuat geger hingga daratan Inggris karena hobi merokok” Ya…, kini Aldi membuat kegemparan baru setelah tiga tahun berselang.

Tapi kehebohan yang dibuat Aldi itu bukan karena merokok 40 batang sehari sebagaimana 3 tahun silam. Pasalnya, kini putra pasangan Mohammad Rizal dan Diana yang tinggal di Teluk Kemang, Sungai Lilin, Muba itu punya kecanduan baru, yakni doyan makan.

Sebelumnya, Aldi sempat diboyong ke Jakarta demi menjalani therapi untuk mengatasi kecanduannya terhadap rokok. Salah satu yang dianggap Aldi sebagai pahlawan untuk mengatasi kecanduannya terhadap rokok adalah psikolog anak, Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal dengan nama Kak Seto.

Menurut Diana, sebenarnya banyak yang menawarkan rokok ke putranya itu. “Tapi Aldi bilang tidak. Dia bilang ‘Aku cinta Kak Seto. Dia (Seto, red) akan sedih jika aku mulai merokok dan membuat diriku sakit’,” kata Diana menirukan ucapan anaknya.

Seperti diberitakan Daily Mail, Senin (18/11), Aldi memang memang menjadi antirokok. Pada awal menjalani therapi agar terbebas dari kecanduan rokok, Aldi meminta banyak mainan. Saat Aldi mulai therapy, Diana masih sempat memberikan rokok ke putranya itu. “Dia akan menjedotkan kepala ke tembok jika keinginannya tidak kesampaian,” katanya.

Tapi seiring jalannya therapy, Aldi mulai tertarik pada makanan. “Sekarang saya tidak memberinya rokok, tapi makanan yang banyak. Dengan banyak orang yang ada di rumah, sulit untuk menyuruhnya berhenti makan,” lanjut Diana.

Akibatnya, Diana dan suaminya pun harus rajin mengecek kesehatan Aldi. Di usia lima tahun, Aldi memang jauh lebih besar dibanding anak-anak seusianya. Idealnya, berat badan Aldi adalah 17-19 kilogram.

“Beratnya sudah 24 kilogram,” kata ahli ilmu gizi, Francisca Dewi. “Aldi sudah kegemukan. Berat badannya tak sesuai dengan usianya.”

Sedangkan spesialis pediatri, William Nawawi mengatakan, merokok pada usia terlalu muda memang membuat Aldi menderita dengan persoalan berat badan. “Nikotin dapat menambah hormon endokrin dalam tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan penolakan terhadap insulin (hormon yang berfungsi mencegah kegemukan, red),” ucapnya.

Karenanya, kini orangtua Aldi harus menjauhkan anaknya dari makanan tak sehat termasuk junk food. Diana pun wanti-wanti agar saat drinya tidak di rumah, saudara kandung Aldi  maupun anggota keluarga lainnya agar tidak menyodorkan makanan ke bocah gendut itu.

Di laman Daily Mail, setidaknya sudah 151 pembaca yang memberikan komentar. Ada yang menyalahkan orangtua Aldi, ada pula yang meyakini si bocah gendut itu tetap sehat-sehat saja. Bahkan ada yang menulis Aldi sebagai legenda. Oalah….(ara/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/