26.7 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Kunker ke Rutan Tanjunggusta dan Rutan Klass II B Labuhandeli, Menkumham: Jangan Lakukan Pungli dan Pemerasan

GUSMAN/SUMUT POS
TINJAU: Menkumham RI, Yasonna Laoly melakukan kunjungan kerja ke Rutan Klas IA Tanjunggusta, Sabtu (17/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) RI, Yasonna Laoly, melakukan kunjungan kerja ke Rutan Klas 1A Tanjunggusta Medan dan Rutan Klass II B Labuhandeli, Sabtu (17/11). Dalam kunjungannya, Yasonna menyoroti tentang pelayanan terhadap pengunjung dan bebas dari pungutan liar (pungli).

KUNJUNGAN Yasonna Laoli ini merupakan kunjungan kerja rutin yang dilakukannya ke Rutan dan Lapas di Indonesia. “Kunjungan ini sangat penting bagi kita, untuk memberikan pelayanan kepada pengunjung dan bebas dari pungli,” ungkap Yasonna, yang didampingi Kepala Kanwil Kemenkumham Sumut Priyadi Kadivpas dan Kepala Rutan Tanjunggusta.

Dalam kunjungannya, Yasonna menekankan kepada jajaran Kemenkumham Sumut, untuk melaksanakan standart operasional prosedur (SOP) dalam bekerja. “Laksanakan SOP Dengan Baik, jaga ketertiban, kebersihan, jangan melakukan pengutipan-pengutipan dan pemerasan,” katanya.

Selain itu, Yasonna juga menyampaikan kepada seluruh jajaran, untuk mengantisipasi peredaran narkoba di dalam Rutan maupun Lapas Tanjunggusta. “Kita harus merubah imej Rutan dan Lapas menjadi tempat pemasyarakatan bagi napi. Untuk itu, penting melakukan kontrol terhadap para napi dari aktivitas yang positif,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Yasonna mengecek lokasi layanan besuk tahanan dan proses pendaftaran di Rutan Tanjunggusta. Kemudian, dilanjutkan mengecek alat pemeriksaan X-Ray dan Body Scan di layanan kunjungan besuk tahanan/narapidana.

Yasonna juga berkesempatan menemui warga binaan di ruangan zona pintar (tempat produk-produk hasil kreasi narapidana). Hasil karya warga binaan, tak luput dari perhatian Yasonna, berupa replika mobil yang terbuat dari kertas karton.

Kepala Rutan Klas IA Tanjunggusta Medan, Rudi F Sianturi menyatakan, bahwa kunjungan Menteri Yasonna kewilayah kerjanya memastikan pelayanan berfungsi dengan baik. “Kita ada perubahan layanan kunjungan berbasis tam. Kemudian mengecek kamar lansia (lanjut usia) yang terpisah kamarnya,” ujarnya.

Menurut Rudi, kunjungan orang nomor satu di Kemenkumham tersebut, terbilang mendadak. Sebab, pihaknya baru mengetahui pada pagi harinya, jika Yasonna akan melakukan kunjungan kerja. “Tiba-tiba pagi dapat kabar pak mentri mau datang, jadi kita sudah stanby,” katanya.

Rudi mengakui, jika pelayanan di dalam Rutan menjadi perhatian Menteri Yasonna kepada jajarannya. “Bekerja lebih baik dan memberikan pelayanan kepada warga binaan dan keluarga. Terutama narkoba sama pungli ditekankan kepada kami,” pungkasnya.

Over Kapasitas Masih Masalah di Sumut
Sementara di Rutan Klass II B Labuhandeli, Yasonna mengakui, over kapasitas warga binaan di Rutan dan Lapas di Sumatera Utara, masih menjadi masalah. “Kita tahu, over kapasitas bagi warga binaan di setiap Rutan dan Lapas masih terjadi. Umumnya, kepadatan kapasitas dihuni napi kasus narkoba. Makanya, kita sedang membahas bagi pengguna narkoba untuk dilakukan rehabilitasi, guna mengatasi masalah over kapasitas,” kata Yasona.

Dalam kunjungan itu, Yasona H Laoly didampingi Kakanwil Kemenkumham Sumut, Priyadi BC Ip MSi disambut Kepala Rutan Labuhandeli, Nimrot Sihotang Amd IP SH MH, bersama Ka KPR Erwin Siregar serta Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Rosyid Hartanto.

Kunjungan kerja orang nomor satu di Menkumham, dalam rangka peninjauan dan pengecekan pelayanan serta fasilitas, sekaligus melakukan dialog dengan warga binaan di rutan tersebut. Tujuan kunjungam itu adalah untuk mengkaji status pengusulan klasifikasi rutan dari klass II B akan naik menjadi klass I A.

“Saya melihat disini, suda banyak perbaikan dan perubahan jika dibanding waktu kedatangan saya yang pertama kemari. Untuk statua klasifikasi rutan ini, akan segera kita bahas, agar menjadi klas I A, sehingga dapat lebih baik dalam melakukan pembinaan secara efektif dan baik,” ungkap Yasona H Laoly.

Dikataknnya lagi, mengenai kapasitas Rutan Labuhandeli dengan daya tampung 400 warga binaan, kini dihuni 1400 warga binaan over kapasitas. Sama dengan dialami oleh rutan dan lapas di kabupaten/kota lain di Sumatera Utara, bahkan di provinsi lainnya. Untuk itu, pihaknya masih terus dibahas untuk mangatasi over kapasitas.

“Secara daya tampung, memang tidak sesuai. Dengan adanya fasilitas penunjang ketrampilan, pembinaan dan program cuti bersyarat di rutan ini, sangat membantu mengatasi kelonggaran kapasitas bagi warga binaan. Ini adalah bentuk yang perlu kita apresiasi, agar rutan ini tetap terbaik membina warga binaan,” jelas Yasona H Laoly.

Kepala Rutan Klas II Labuhandeli, Nimrot Sihotang mengatakan, kunjungan Menkumham dapat menjawab usulan klasifikasi Rutan Klass II B Labuhandeli naik status menjadi Rutan Klass I A. “Kita sangat berharap, kenaikan status segera terealisasi, sehingga beban kerja yang selama ini melebihi dari efektif kerja, dapat terlaksana dengan baik. Artinya, klass II B hanya punya 4 pejabat fungsionaris, kalau sudah naik Klas I A maka ada 11 pejabat fungsionaris, maka mampu mengatasi beban kerja,” ungkap Nimrot.

Disinggung masalah kapasitas, Nimrot mengungkapkan, kelebihan daya tampung memang terjadi di berbagai Rutan dan Lapas di Sumatera Utara. Untuk Rutan Klas II Labuhandeli, mereka menerapkan program pembinaan cuti bersyarat, bebas bersyarat, pemindahan dan program asimilasi kepada warga binaan.

“Progam itu terus kita lakukan, sebahagian kita tempatkan dalam bidang ketrampilan, sehingga mampu mengatasi ruang gerak yang padat di Lingkungan rutan. Selain itu, dengan pembinaan yang sifatnya mengarah kepada kesadaran untuk lebih baik, guna mempercepat masa tahanan dalam bentuk remisi dan pembebasan bersyarat,” jelas Nimrot. (man/fac)

GUSMAN/SUMUT POS
TINJAU: Menkumham RI, Yasonna Laoly melakukan kunjungan kerja ke Rutan Klas IA Tanjunggusta, Sabtu (17/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) RI, Yasonna Laoly, melakukan kunjungan kerja ke Rutan Klas 1A Tanjunggusta Medan dan Rutan Klass II B Labuhandeli, Sabtu (17/11). Dalam kunjungannya, Yasonna menyoroti tentang pelayanan terhadap pengunjung dan bebas dari pungutan liar (pungli).

KUNJUNGAN Yasonna Laoli ini merupakan kunjungan kerja rutin yang dilakukannya ke Rutan dan Lapas di Indonesia. “Kunjungan ini sangat penting bagi kita, untuk memberikan pelayanan kepada pengunjung dan bebas dari pungli,” ungkap Yasonna, yang didampingi Kepala Kanwil Kemenkumham Sumut Priyadi Kadivpas dan Kepala Rutan Tanjunggusta.

Dalam kunjungannya, Yasonna menekankan kepada jajaran Kemenkumham Sumut, untuk melaksanakan standart operasional prosedur (SOP) dalam bekerja. “Laksanakan SOP Dengan Baik, jaga ketertiban, kebersihan, jangan melakukan pengutipan-pengutipan dan pemerasan,” katanya.

Selain itu, Yasonna juga menyampaikan kepada seluruh jajaran, untuk mengantisipasi peredaran narkoba di dalam Rutan maupun Lapas Tanjunggusta. “Kita harus merubah imej Rutan dan Lapas menjadi tempat pemasyarakatan bagi napi. Untuk itu, penting melakukan kontrol terhadap para napi dari aktivitas yang positif,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Yasonna mengecek lokasi layanan besuk tahanan dan proses pendaftaran di Rutan Tanjunggusta. Kemudian, dilanjutkan mengecek alat pemeriksaan X-Ray dan Body Scan di layanan kunjungan besuk tahanan/narapidana.

Yasonna juga berkesempatan menemui warga binaan di ruangan zona pintar (tempat produk-produk hasil kreasi narapidana). Hasil karya warga binaan, tak luput dari perhatian Yasonna, berupa replika mobil yang terbuat dari kertas karton.

Kepala Rutan Klas IA Tanjunggusta Medan, Rudi F Sianturi menyatakan, bahwa kunjungan Menteri Yasonna kewilayah kerjanya memastikan pelayanan berfungsi dengan baik. “Kita ada perubahan layanan kunjungan berbasis tam. Kemudian mengecek kamar lansia (lanjut usia) yang terpisah kamarnya,” ujarnya.

Menurut Rudi, kunjungan orang nomor satu di Kemenkumham tersebut, terbilang mendadak. Sebab, pihaknya baru mengetahui pada pagi harinya, jika Yasonna akan melakukan kunjungan kerja. “Tiba-tiba pagi dapat kabar pak mentri mau datang, jadi kita sudah stanby,” katanya.

Rudi mengakui, jika pelayanan di dalam Rutan menjadi perhatian Menteri Yasonna kepada jajarannya. “Bekerja lebih baik dan memberikan pelayanan kepada warga binaan dan keluarga. Terutama narkoba sama pungli ditekankan kepada kami,” pungkasnya.

Over Kapasitas Masih Masalah di Sumut
Sementara di Rutan Klass II B Labuhandeli, Yasonna mengakui, over kapasitas warga binaan di Rutan dan Lapas di Sumatera Utara, masih menjadi masalah. “Kita tahu, over kapasitas bagi warga binaan di setiap Rutan dan Lapas masih terjadi. Umumnya, kepadatan kapasitas dihuni napi kasus narkoba. Makanya, kita sedang membahas bagi pengguna narkoba untuk dilakukan rehabilitasi, guna mengatasi masalah over kapasitas,” kata Yasona.

Dalam kunjungan itu, Yasona H Laoly didampingi Kakanwil Kemenkumham Sumut, Priyadi BC Ip MSi disambut Kepala Rutan Labuhandeli, Nimrot Sihotang Amd IP SH MH, bersama Ka KPR Erwin Siregar serta Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Rosyid Hartanto.

Kunjungan kerja orang nomor satu di Menkumham, dalam rangka peninjauan dan pengecekan pelayanan serta fasilitas, sekaligus melakukan dialog dengan warga binaan di rutan tersebut. Tujuan kunjungam itu adalah untuk mengkaji status pengusulan klasifikasi rutan dari klass II B akan naik menjadi klass I A.

“Saya melihat disini, suda banyak perbaikan dan perubahan jika dibanding waktu kedatangan saya yang pertama kemari. Untuk statua klasifikasi rutan ini, akan segera kita bahas, agar menjadi klas I A, sehingga dapat lebih baik dalam melakukan pembinaan secara efektif dan baik,” ungkap Yasona H Laoly.

Dikataknnya lagi, mengenai kapasitas Rutan Labuhandeli dengan daya tampung 400 warga binaan, kini dihuni 1400 warga binaan over kapasitas. Sama dengan dialami oleh rutan dan lapas di kabupaten/kota lain di Sumatera Utara, bahkan di provinsi lainnya. Untuk itu, pihaknya masih terus dibahas untuk mangatasi over kapasitas.

“Secara daya tampung, memang tidak sesuai. Dengan adanya fasilitas penunjang ketrampilan, pembinaan dan program cuti bersyarat di rutan ini, sangat membantu mengatasi kelonggaran kapasitas bagi warga binaan. Ini adalah bentuk yang perlu kita apresiasi, agar rutan ini tetap terbaik membina warga binaan,” jelas Yasona H Laoly.

Kepala Rutan Klas II Labuhandeli, Nimrot Sihotang mengatakan, kunjungan Menkumham dapat menjawab usulan klasifikasi Rutan Klass II B Labuhandeli naik status menjadi Rutan Klass I A. “Kita sangat berharap, kenaikan status segera terealisasi, sehingga beban kerja yang selama ini melebihi dari efektif kerja, dapat terlaksana dengan baik. Artinya, klass II B hanya punya 4 pejabat fungsionaris, kalau sudah naik Klas I A maka ada 11 pejabat fungsionaris, maka mampu mengatasi beban kerja,” ungkap Nimrot.

Disinggung masalah kapasitas, Nimrot mengungkapkan, kelebihan daya tampung memang terjadi di berbagai Rutan dan Lapas di Sumatera Utara. Untuk Rutan Klas II Labuhandeli, mereka menerapkan program pembinaan cuti bersyarat, bebas bersyarat, pemindahan dan program asimilasi kepada warga binaan.

“Progam itu terus kita lakukan, sebahagian kita tempatkan dalam bidang ketrampilan, sehingga mampu mengatasi ruang gerak yang padat di Lingkungan rutan. Selain itu, dengan pembinaan yang sifatnya mengarah kepada kesadaran untuk lebih baik, guna mempercepat masa tahanan dalam bentuk remisi dan pembebasan bersyarat,” jelas Nimrot. (man/fac)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/