23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Dinkes Sumut Kembangkan Obat Tradisional

Hempang Warga Berobat ke Luar Negeri

MEDAN- Tingginyta persoalan kesehatan di Indonesia dan banyaknya warga berobat ke luar negeri, Dinas Kesehatan Sumatera Utara akan menghempangnya dengan mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional (yankestra) melalui akupuntur dan obat-obatan tradisional dari bahan baku herbal.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Candra Syafei Sp OG, Sabtu (17/12) usai menghadiri pelantikan Ikatan Alumni Farmasi USU di Garuda Plaza Hotel Medan. Menurut dia,  untuk mengurangi jumlah warga Sumut untuk berobat ke luar negeri dan mencegah mahalnya harga obat-obatan di Indonesia, perlu adanya pengembangan pelayanan kesehatan tradisional sebagai wujud untuk menghempangnya.

“Permasalahan kesehatan di Indonesia masih sangat banyak, terutama warga yang berobat ke luar negeri. Inilah yang jadi pemikiran kita bagaimana memanfaatkan bahan baku untuk membuat obat herbal dan mengembangkan akupuntur dalam pelayanan kesehatan tradisional,” katanya.

Ditambahkannya, dalam waktu dekat Dinas Kesehatan Sumut akan mengadakan rapat farmasi karena cara pengobatan konvensional selama ini kurang cukup. “Kita sudah bicara dengan Prof Hamri Hamid, supaya akupuntur dan herbal cepat dikembangkan di Sumut,” ungkapnya.

Selama ini, paparnya pengobatan melalui akupuntur dan herbal masih sangat minim. Di Sumut sendiri, pelayanan akupuntur hanya ada di RSU Pirngadi Medan. Namun dalam pelayanannya masih belum maksimal. Begitupun, dokter spesialisasi di bidang akupuntur dan herbal terbilang belum ada.

“Dokternya masih sertifikasi, belum ada yang spesialisasi. Ke depan, akan diarahkan ke spesialisasi. Seminggu yang lalu, kami ada pertemuan dengan beberapa dirut rumah sakit membahas soal pelayanan kesehatan tradisional alternatif komplementer. Prosfek akupuntur dan herbal ke depan sangat baik,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan pelayanan kesehatan tradisional ini berkembang dan akan masuk dalam program asuransi dan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Farmasi USU, Agustama mengatakan dibentukannya wadah Alumni Farmasi USU ini bertujuan mendukung kebijakan Dinkes Sumut dalam mengembangkan pengobatan tradisional. Kini cukup banyak warga yang berobat ke luar negeri, padahal bahan baku obat-obatan banyak berasal dari Sumut. (mag-11)

Hempang Warga Berobat ke Luar Negeri

MEDAN- Tingginyta persoalan kesehatan di Indonesia dan banyaknya warga berobat ke luar negeri, Dinas Kesehatan Sumatera Utara akan menghempangnya dengan mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional (yankestra) melalui akupuntur dan obat-obatan tradisional dari bahan baku herbal.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Candra Syafei Sp OG, Sabtu (17/12) usai menghadiri pelantikan Ikatan Alumni Farmasi USU di Garuda Plaza Hotel Medan. Menurut dia,  untuk mengurangi jumlah warga Sumut untuk berobat ke luar negeri dan mencegah mahalnya harga obat-obatan di Indonesia, perlu adanya pengembangan pelayanan kesehatan tradisional sebagai wujud untuk menghempangnya.

“Permasalahan kesehatan di Indonesia masih sangat banyak, terutama warga yang berobat ke luar negeri. Inilah yang jadi pemikiran kita bagaimana memanfaatkan bahan baku untuk membuat obat herbal dan mengembangkan akupuntur dalam pelayanan kesehatan tradisional,” katanya.

Ditambahkannya, dalam waktu dekat Dinas Kesehatan Sumut akan mengadakan rapat farmasi karena cara pengobatan konvensional selama ini kurang cukup. “Kita sudah bicara dengan Prof Hamri Hamid, supaya akupuntur dan herbal cepat dikembangkan di Sumut,” ungkapnya.

Selama ini, paparnya pengobatan melalui akupuntur dan herbal masih sangat minim. Di Sumut sendiri, pelayanan akupuntur hanya ada di RSU Pirngadi Medan. Namun dalam pelayanannya masih belum maksimal. Begitupun, dokter spesialisasi di bidang akupuntur dan herbal terbilang belum ada.

“Dokternya masih sertifikasi, belum ada yang spesialisasi. Ke depan, akan diarahkan ke spesialisasi. Seminggu yang lalu, kami ada pertemuan dengan beberapa dirut rumah sakit membahas soal pelayanan kesehatan tradisional alternatif komplementer. Prosfek akupuntur dan herbal ke depan sangat baik,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan pelayanan kesehatan tradisional ini berkembang dan akan masuk dalam program asuransi dan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Farmasi USU, Agustama mengatakan dibentukannya wadah Alumni Farmasi USU ini bertujuan mendukung kebijakan Dinkes Sumut dalam mengembangkan pengobatan tradisional. Kini cukup banyak warga yang berobat ke luar negeri, padahal bahan baku obat-obatan banyak berasal dari Sumut. (mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/