25 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Wow… Ada Jasad Masih Utuh setelah 16 Tahun Dikubur

Foto: Parningotan/Metro Tabagsel Puluhan makam di TPU Desa Binabo Jae Kecamatan Barumun, dibongkar warga karena terancam hanyut dan hilang akibat hantaman banjir dan longsor.
Foto: Parningotan/Metro Tabagsel
Puluhan makam di TPU Desa Binabo Jae Kecamatan Barumun, dibongkar warga karena terancam hanyut dan hilang akibat hantaman banjir dan longsor.

BARUMUN, SUMUTPOS.CO – Taman Pemakamam Umum (TPU) di Desa Binabo Jae, Kecamatan Barumun, dihantam longsor dan banjir, Sabtu (7/1). Sejumlah makam hanyut. Sebagian rusak. Keesokan harinya, Minggu (8/1), warga membongkar makam agar tidak terbawa banjir susulan.

Warga Desa Binabo Jae, Simaninggir, dan Binabo Julu, sepakat melakukan gotong royong membongkar pemakaman yang berada di sisi kanan badan sungai. Memang, posisi TPU di tiga desa merata berada di pinggir Sungai Barumun itu.

“Puluhan kuburan yang berada di TPU desa, telah kita bongkar. Itu untuk mengantisipasi agar kuburan tidak hilang dari lokasi yang dihantam longsor,” kata Kepala Desa Binabo Jae, Sangkot, didampingi Kepala Desa Simaninggir Rivai Nasution, kemarin.

Saat penggalian makam, warga dikagetkan dengan penemuan jasad laki-laki yang telah dimakamkan sejak 16 tahun lalu, namun kondisi jasad masih dalam keadaan utuh. Anehnya lagi, kain kapan yang membungkus mayat itu masih terikat dan telah berwarna kekuningan. “Sudah langsung dibawa pihak keluarga ke rumah mereka,” kata Sangkot.

Mendengar kabar ada jasad mayat yang telah dimakamkan selama 16 tahun masih utuh, warga langsung geger. Mereka berduyun-duyun mendatangi rumah keluarga jasad untuk menyaksikan kebenarannya.

“Ternyata benar. Setelah dilihat, warga terkaget- kaget,” ungkap Sangkot diamini Rivai.

Foto: Parningotan/Metro Tabagsel Puluhan makam di TPU Desa Binabo Jae Kecamatan Barumun, dibongkar warga karena terancam hanyut dan hilang akibat hantaman banjir dan longsor.
Foto: Parningotan/Metro Tabagsel
Puluhan makam di TPU Desa Binabo Jae Kecamatan Barumun, dibongkar warga karena terancam hanyut dan hilang akibat hantaman banjir dan longsor.

BARUMUN, SUMUTPOS.CO – Taman Pemakamam Umum (TPU) di Desa Binabo Jae, Kecamatan Barumun, dihantam longsor dan banjir, Sabtu (7/1). Sejumlah makam hanyut. Sebagian rusak. Keesokan harinya, Minggu (8/1), warga membongkar makam agar tidak terbawa banjir susulan.

Warga Desa Binabo Jae, Simaninggir, dan Binabo Julu, sepakat melakukan gotong royong membongkar pemakaman yang berada di sisi kanan badan sungai. Memang, posisi TPU di tiga desa merata berada di pinggir Sungai Barumun itu.

“Puluhan kuburan yang berada di TPU desa, telah kita bongkar. Itu untuk mengantisipasi agar kuburan tidak hilang dari lokasi yang dihantam longsor,” kata Kepala Desa Binabo Jae, Sangkot, didampingi Kepala Desa Simaninggir Rivai Nasution, kemarin.

Saat penggalian makam, warga dikagetkan dengan penemuan jasad laki-laki yang telah dimakamkan sejak 16 tahun lalu, namun kondisi jasad masih dalam keadaan utuh. Anehnya lagi, kain kapan yang membungkus mayat itu masih terikat dan telah berwarna kekuningan. “Sudah langsung dibawa pihak keluarga ke rumah mereka,” kata Sangkot.

Mendengar kabar ada jasad mayat yang telah dimakamkan selama 16 tahun masih utuh, warga langsung geger. Mereka berduyun-duyun mendatangi rumah keluarga jasad untuk menyaksikan kebenarannya.

“Ternyata benar. Setelah dilihat, warga terkaget- kaget,” ungkap Sangkot diamini Rivai.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/