MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang melanda kota Medan, Kamis (18/12) malam, mengakibatkan tatusan rumah terendam banjir di Perumnas Griya Martubung di Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan. Ketinggian air mencapai 50 cm. Sejumlah barang berharga milik warga ikut terendam air.
Di Perumnas Griya Martubung, banjir yang melanda kali ini dinilai paling besar dalam 10 tahun terakhir. Banjir dikarenakan meluapnya air sungai Deli.
“Sudah lama kali banjir ini tidak sampai di rumah warga di sini. Terakhir tahun 2003 yang lalu. Saat itu karena Sungai Deli meluap juga,” tutur warga Blok IV Perumnas Griya Martubung, Kiki H kepada Sumutpos, Jumat (19/12) pagi.
Dia menuturkan, banjir sudah terlihat sejak pukul 02.00 WIB dinihari. Dan hingga berita ini diturunkan, ketinggian air terus bertambah dan seluruh permukaan sudah terendam air.
“Malam tadilah (dinihari, Red) air sudah naik. Awalnya cuma semata kaki. Sekarang sudah sedengkul orang dewasa. Barang-barang semua basah, lemari, kasur dan perabotan yang lainnya,” ungkap ibu dua anak itu.
Bila air tak surut hingga siang ini, keluarganya berniat mengungsi ke rumah kerabat keluarganya. “Belum ada tanda-tanda surutnya ini. Mau nggak mau harus numpang ke rumah kakakku di Marelan,” sebutnya.
Pantauan SUMUTPOS.CO, pihak kecamatan Medan Labuhan maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan belum datang melakukan pendataan terhadap rumah yang terendam banjir yang melanda Perumnas Martubung.
Banjir juga dialami warga Tangkahan, Simpang Uka, Martubung, Kebun Lada Kecamatan Medan Labuhan. “Seluruh jalan sudah terendam air ini, sepeda motornya susah jalan ini. Air tambah naik terus,” pungkasnya.
Banjir dimanfaatkan anak-anak untuk berenang sembari bermain. Sementara sejumlah orang tua memilih meliburkan anaknya dari sekolah. Pasalnya, sejumlah sekolah di Kecamatan Medan Labuhan ikut terimbas banjir. (gus)