26 C
Medan
Friday, December 5, 2025

Hercules Jatuh Itu Dibeli dari AU Australia

Foto: TIM SAR Ekor pesawat Hercules jtih ditemukan.
Foto: TIM SAR
Ekor pesawat Hercules jtih ditemukan.

Bandara tersebut selama ini digunakan untuk evaluasi perwira penerbang TNI AU yang akan naik tingkat dari co pilot menjadi kapten pilot. ”Perkiraan awal (jatuhnya pesawat) karena cuaca, namun demikian ini (cuaca) jangan menjadi patokan karena ada lima faktor yang harus diinvestigasi,” terangnya. Lima faktor itu adalah manusia, material, media, misi, dan manajemen (5 M).

Dari lima tersebut, faktor material (kondisi pesawat) dipastikan tidak ada masalah. Sebab sebelum terbang, mesin pesawat selalu dicek. ”Pesawat ini (Hercules C-130) layak terbang,” tegasnya. Pesawat yang dioperasikan Australia pertama kali pada 1980 itu masih menyisakan 69 jam dari 1.000 jam terbang sebelum masuk pemeliharaan.

Untuk analisa media, Hadiyan menyebut kru pesawat dipastikan memiliki data cuaca sebelum terbang. Artinya, cuaca pagi itu di Timika dan Wamena, Kabupaten Jayawijaya dalam kondisi aman untuk terbang. Sementara dari faktor manusia, Hadiyan belum mau memberikan analisa. ”(Faktor manusia) bukan hanya pilot, tapi juga navigator, teknisi bahkan manusia yang dibawah (menara kontrol),” ungkapnya.

TNI AU membentuk tim panitia penyelidikan kecelakaan pesawat terbang (PPKPT) untuk menelusuri penyebab pasti kecelakaan itu. Tim tersebut diterjunkan ke lokasi accident selang beberapa jam pascainsiden terjadi. ”Tolong bersabar, tim sedang bekerja,” janjinya. Soal misi latihan yang dikombinasikan dengan pengangkutan semen untuk pemda, Hadiyan menyebut hal itu diperbolehkan dan resmi.

Direktur Savety Airnav Wisnu Darjono mengungkapkan pada pukul 06.02, posisi pewasat berada di daerah downwind. Posisi itu sekitar 2-3 kilometer disamping landasan dengan ketinggian 1.500 kaki dari runway. Pada saat itu, petugas ATC masih bisa berkomunikasi dengan pilot. Petugas ATC terus minta konfirmasi kepada pilot posisinya apakah sudah berada di daerah final yang lurus dengan landasan.

”Normalnya tiga menit berikutnya sudah melapor ke ATC. Petugas ATC sudah dua hingga tiga kali mengkontak pilot tapi tidak ada respon,” ujar dia kemarin. Sehingga dari detik 06.02 hinga kecelakaan sekitar pukul 06.09 tidak ada kontak balasan dari pilot.

Petugas ATC melihat pesawat berada sejajar dengan runway tapi timbul tenggelam di awan. Di jalur tenggara tersebut memang daerah pegunungan. Beda dengan kawasan barat laut runway yang relatif lebih datar. ”Pilot memang lebih favorit mendarat dari sisi barat laut,” ungkap dia.

Dia menuturkan di belakang pesawat yang kecelakaan itu juga ada pesawat herkules lain yang akan mendarat di Wamena. Pesawat dari Jayapura itu akhirnya kembali karena kondisi cuaca. ”Pesawat jenis ini terbang secara visual jadi lebih mengandalkan kemampuan pilot,” katanya.

Wisnu menyebutkan bahwa pihaknya akan memberikan seluruh data ke TNI segera. Mereka sangat siap untuk berkomunikasi dengan militer. ”Karena ini juga untuk kepentingan negara,” tambah dia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam atas tragedi kecelakaan pesawat Herkules di Wamena. Dia mengucapkan belasungkawa itu lewat saluran twitter pribadinya.

Lebih dari itu, Jokowi juga menilai ada masalah mendasar yang harus segera dicari jalan keluarnya. Sayang, dia tidak menyebutkan dengan detail apa saja masalah mendasar tersebut. ”Kita kembali berduka atas jatuhnya pesawat TNI AU di Wamena. Akar masalah harus dapat diatasi, agar tidak terulang lagi –Jkw,” tulis Jokowi di twitter.

Foto: TIM SAR Ekor pesawat Hercules jtih ditemukan.
Foto: TIM SAR
Ekor pesawat Hercules jtih ditemukan.

Bandara tersebut selama ini digunakan untuk evaluasi perwira penerbang TNI AU yang akan naik tingkat dari co pilot menjadi kapten pilot. ”Perkiraan awal (jatuhnya pesawat) karena cuaca, namun demikian ini (cuaca) jangan menjadi patokan karena ada lima faktor yang harus diinvestigasi,” terangnya. Lima faktor itu adalah manusia, material, media, misi, dan manajemen (5 M).

Dari lima tersebut, faktor material (kondisi pesawat) dipastikan tidak ada masalah. Sebab sebelum terbang, mesin pesawat selalu dicek. ”Pesawat ini (Hercules C-130) layak terbang,” tegasnya. Pesawat yang dioperasikan Australia pertama kali pada 1980 itu masih menyisakan 69 jam dari 1.000 jam terbang sebelum masuk pemeliharaan.

Untuk analisa media, Hadiyan menyebut kru pesawat dipastikan memiliki data cuaca sebelum terbang. Artinya, cuaca pagi itu di Timika dan Wamena, Kabupaten Jayawijaya dalam kondisi aman untuk terbang. Sementara dari faktor manusia, Hadiyan belum mau memberikan analisa. ”(Faktor manusia) bukan hanya pilot, tapi juga navigator, teknisi bahkan manusia yang dibawah (menara kontrol),” ungkapnya.

TNI AU membentuk tim panitia penyelidikan kecelakaan pesawat terbang (PPKPT) untuk menelusuri penyebab pasti kecelakaan itu. Tim tersebut diterjunkan ke lokasi accident selang beberapa jam pascainsiden terjadi. ”Tolong bersabar, tim sedang bekerja,” janjinya. Soal misi latihan yang dikombinasikan dengan pengangkutan semen untuk pemda, Hadiyan menyebut hal itu diperbolehkan dan resmi.

Direktur Savety Airnav Wisnu Darjono mengungkapkan pada pukul 06.02, posisi pewasat berada di daerah downwind. Posisi itu sekitar 2-3 kilometer disamping landasan dengan ketinggian 1.500 kaki dari runway. Pada saat itu, petugas ATC masih bisa berkomunikasi dengan pilot. Petugas ATC terus minta konfirmasi kepada pilot posisinya apakah sudah berada di daerah final yang lurus dengan landasan.

”Normalnya tiga menit berikutnya sudah melapor ke ATC. Petugas ATC sudah dua hingga tiga kali mengkontak pilot tapi tidak ada respon,” ujar dia kemarin. Sehingga dari detik 06.02 hinga kecelakaan sekitar pukul 06.09 tidak ada kontak balasan dari pilot.

Petugas ATC melihat pesawat berada sejajar dengan runway tapi timbul tenggelam di awan. Di jalur tenggara tersebut memang daerah pegunungan. Beda dengan kawasan barat laut runway yang relatif lebih datar. ”Pilot memang lebih favorit mendarat dari sisi barat laut,” ungkap dia.

Dia menuturkan di belakang pesawat yang kecelakaan itu juga ada pesawat herkules lain yang akan mendarat di Wamena. Pesawat dari Jayapura itu akhirnya kembali karena kondisi cuaca. ”Pesawat jenis ini terbang secara visual jadi lebih mengandalkan kemampuan pilot,” katanya.

Wisnu menyebutkan bahwa pihaknya akan memberikan seluruh data ke TNI segera. Mereka sangat siap untuk berkomunikasi dengan militer. ”Karena ini juga untuk kepentingan negara,” tambah dia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam atas tragedi kecelakaan pesawat Herkules di Wamena. Dia mengucapkan belasungkawa itu lewat saluran twitter pribadinya.

Lebih dari itu, Jokowi juga menilai ada masalah mendasar yang harus segera dicari jalan keluarnya. Sayang, dia tidak menyebutkan dengan detail apa saja masalah mendasar tersebut. ”Kita kembali berduka atas jatuhnya pesawat TNI AU di Wamena. Akar masalah harus dapat diatasi, agar tidak terulang lagi –Jkw,” tulis Jokowi di twitter.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru