25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pinjam Mobil Kebakaran untuk Pangkas Pohon

MEDAN-Lagi-lagi Dinas Pertamanan Kota Medan mengakui kelemahan di dinasnya. Setelah kemarin mengaku tidak bisa menangani cepat 6.500 titik lampu jalan yang padam di Kota Medan karena kurangnya armada mobil penjangkau tiang lampu, kali ini soal perawatan pohon tua.

POHON TUA: Salah satu pohon tua  Jalan Brigjend Katamso Medan.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
POHON TUA: Salah satu pohon tua di Jalan Brigjend Katamso Medan.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

“Memang kita masih memiliki kelemahan dalam merawat pohon-pohon di Kota Medan. Tenaga profesional untuk merawat pohon belum dimiliki Dinas Pertamanan Kota Medan. Tenaga kita memang banyak, tapi yang profesional dalam merawat pohon-pohon itu masih kurang,” ujar Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Ir H Zulkifli Sitepu MM kepada Sumut Pos, Selasa (19/2).

Dikatakan Zulkifli, tenaga profesional yang dimaksud adalah bisa memahami sifat tanaman serta mengetahui cara meremajakan pohon-pohon tua tersebut. “Dulu pohon di simpang Jalan Hayam Wuruk pernah digundulkan. Masyarakat mungkin memprediksi pohon itu bakal mati, tapi sekarang pohon itu malah rimbun kembali. Itu karena belum ada yang mengerti dengan sifat pohon itu,” paparnya.

Selain itu, lanjut Zulkifli, jumlah mobil Dinas Pertamanan Pemko Medan untuk merawat pohon-pohon masih minim, hanya punya 2 unit mobil tangga. “Untuk bisa bekerja maksimal, kita membutuhkan minimal 4 unit. Pengadaan mobil sudah kita usulkan ke Pemko Medan,” kata dia.

Zulkifli menambahkan, untuk memangkas pohon-pohon tua, Dinas Pertamanan akan meminajm mobil Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan. “Mudah-mudahan, bisa diberi pinjaman mobil itu,” harap Zulkifli.

Zulkifli menyadari, pohon tua sangat rawan dan sudah banyak menelan korban luka-luka akibat tertimpa ranting pohon yang lapuk. Untuk itu, pihaknya secepatnya memangkas pohon dalam waktu dekat sesuai instruksi Wali Kota Medan. “Ada beberapa pohon tua seperti di Lapangan Merdeka, seputaran Stadion Teladan, Jalan Imam Bonjol dan tempat lainnya. Pohon-pohon tersebut rata-rata sudah sangat tua sehingga rawan tumbang. Kita mengimbau agar masyarakat jangan berteduh di bawah pohon tua karena sangat rawan,” imbau Zulkifli.

Kondisi Aiptu Jonior Sihombing Membaik

Sementara itu, kondisi Aiptu J Sihombing yang luka tertimpa pohon saat apel di Lapangan Merdeka, mulai membaik. Saat ditemui di lantai 2 ruangan Santa Maria RS Elisabet Medan, Aiptu J Sihombing ditemani istrinya P Br Siregar sudah mulai pulih. Hanya saja, selang infus masih terpasang dan masih mengalami rasa sakit di bagian pinggang. “Dari hasil ronsen dokter tidak ada patah tulang, ,” ungkapnya, Selasa (19/2).

J Sihombing menceritakan, kejadian yang menimpanya sekitar pukul 06.00 WIB saat apel hendak di mulai. Tiba-tiba ia mendengar suara patahan cabang pohon. “Krek-krek, suara itu terdengar dari atas, dan saya tidak melihat ke atas karena takut terkena serpihan dahan pohon, tetapi saya coba menghindar dan akhirnya pinggang saya terkena cabang pohon tersebut,” ujarnya.

Jarak antara dirinya dengan pohon tersebut ada sekitar lima meter dan ketika cabang pohon menimpa punggungnya, ia langsung terhempas ke arah batu trotoar. “Kaki sebelah kiri saya sempat menahan badan saya ketika dihantam cabang pohon tersebut, dan kaki kiri ini terkena batu trotoar makanya kaki sebelah kiri saya bengkak,” kata J Sihombing. (mag-7/mag-2)

MEDAN-Lagi-lagi Dinas Pertamanan Kota Medan mengakui kelemahan di dinasnya. Setelah kemarin mengaku tidak bisa menangani cepat 6.500 titik lampu jalan yang padam di Kota Medan karena kurangnya armada mobil penjangkau tiang lampu, kali ini soal perawatan pohon tua.

POHON TUA: Salah satu pohon tua  Jalan Brigjend Katamso Medan.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
POHON TUA: Salah satu pohon tua di Jalan Brigjend Katamso Medan.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

“Memang kita masih memiliki kelemahan dalam merawat pohon-pohon di Kota Medan. Tenaga profesional untuk merawat pohon belum dimiliki Dinas Pertamanan Kota Medan. Tenaga kita memang banyak, tapi yang profesional dalam merawat pohon-pohon itu masih kurang,” ujar Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Ir H Zulkifli Sitepu MM kepada Sumut Pos, Selasa (19/2).

Dikatakan Zulkifli, tenaga profesional yang dimaksud adalah bisa memahami sifat tanaman serta mengetahui cara meremajakan pohon-pohon tua tersebut. “Dulu pohon di simpang Jalan Hayam Wuruk pernah digundulkan. Masyarakat mungkin memprediksi pohon itu bakal mati, tapi sekarang pohon itu malah rimbun kembali. Itu karena belum ada yang mengerti dengan sifat pohon itu,” paparnya.

Selain itu, lanjut Zulkifli, jumlah mobil Dinas Pertamanan Pemko Medan untuk merawat pohon-pohon masih minim, hanya punya 2 unit mobil tangga. “Untuk bisa bekerja maksimal, kita membutuhkan minimal 4 unit. Pengadaan mobil sudah kita usulkan ke Pemko Medan,” kata dia.

Zulkifli menambahkan, untuk memangkas pohon-pohon tua, Dinas Pertamanan akan meminajm mobil Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan. “Mudah-mudahan, bisa diberi pinjaman mobil itu,” harap Zulkifli.

Zulkifli menyadari, pohon tua sangat rawan dan sudah banyak menelan korban luka-luka akibat tertimpa ranting pohon yang lapuk. Untuk itu, pihaknya secepatnya memangkas pohon dalam waktu dekat sesuai instruksi Wali Kota Medan. “Ada beberapa pohon tua seperti di Lapangan Merdeka, seputaran Stadion Teladan, Jalan Imam Bonjol dan tempat lainnya. Pohon-pohon tersebut rata-rata sudah sangat tua sehingga rawan tumbang. Kita mengimbau agar masyarakat jangan berteduh di bawah pohon tua karena sangat rawan,” imbau Zulkifli.

Kondisi Aiptu Jonior Sihombing Membaik

Sementara itu, kondisi Aiptu J Sihombing yang luka tertimpa pohon saat apel di Lapangan Merdeka, mulai membaik. Saat ditemui di lantai 2 ruangan Santa Maria RS Elisabet Medan, Aiptu J Sihombing ditemani istrinya P Br Siregar sudah mulai pulih. Hanya saja, selang infus masih terpasang dan masih mengalami rasa sakit di bagian pinggang. “Dari hasil ronsen dokter tidak ada patah tulang, ,” ungkapnya, Selasa (19/2).

J Sihombing menceritakan, kejadian yang menimpanya sekitar pukul 06.00 WIB saat apel hendak di mulai. Tiba-tiba ia mendengar suara patahan cabang pohon. “Krek-krek, suara itu terdengar dari atas, dan saya tidak melihat ke atas karena takut terkena serpihan dahan pohon, tetapi saya coba menghindar dan akhirnya pinggang saya terkena cabang pohon tersebut,” ujarnya.

Jarak antara dirinya dengan pohon tersebut ada sekitar lima meter dan ketika cabang pohon menimpa punggungnya, ia langsung terhempas ke arah batu trotoar. “Kaki sebelah kiri saya sempat menahan badan saya ketika dihantam cabang pohon tersebut, dan kaki kiri ini terkena batu trotoar makanya kaki sebelah kiri saya bengkak,” kata J Sihombing. (mag-7/mag-2)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/