30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gerindra, Golkar & PDIP Beri Sinyal ke Bobby

DAFTAR: Bobby Nasution saat mendaftar ke DPD Partai Gerindra Sumut sebagai bakal calon Wali Kota Medan, pada pertengahan Januari 2020 lalu.
DAFTAR: Bobby Nasution saat mendaftar ke DPD Partai Gerindra Sumut sebagai bakal calon Wali Kota Medan, pada pertengahan Januari 2020 lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Akhyar Nasution dan Bobby Afif Nasution bersaing ketat mendapatkan perahu menuju Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) Kota Medan. Keduanya sama-sama memiliki kans besar untuk diusung partai politik di Pilkada Medan. Namun, Gerindra, Golkar dan PDI Perjuangan telah memberi sinyal bakal mengusung menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution sebagai calon Wali Kota Medan.

HINGGA saat ini, DPP Partai Gerindra memang belum mengeluarkan rekomendasi secara resmi pasangan calon yang akan diusung di Pilkada serentak 2020. Namun, Partai Gerindra Sumut sudah memberi sinyal bakal mengusung Bobby Afif Nasution di Pilkada Medan.

“Intinya adalah, ada pemuda yang punya kapasitas, kapabilitas, sebagaimana disampaikan oleh founding father kita (Soekarno); “berikan aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia”. Sekarang zaman pemimpin tokoh-tokoh muda, milineal. Karenanya, adanya keinginan saudara Bobby maju, kita harus melihat konteks yang lebih luas,” kata Sekretaris Gerindra Sumut, Robert Lumbang Tobing menjawab Sumut Pos, Rabu (19/2).

Pihaknya menilai, Medan jauh tertinggal dari aspek pembangunan dibanding kota-kota lain di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kurang maksimalnya pemimpin-pemimpin terdahulu Kota Medan, mengurus dan mengelola ibukota Provinsi Sumut ini. “Kita tertinggal dengan Palembang, Pekanbaru dan Makassar. Kemudian Medan harus punya terobosan baru untuk mengejar ini semua. Makanya kita tertutup kemungkinan, selain beliau adalah besan dari Presiden Jokowi, tentu tak ada salahnya (jika Bobby wali kota) mampu mendorong kue pembangunan dari pusat ke Kota Medan,” katanya.

Dengan argumentasi rasional tersebut, artinya kemungkinan besar rekomendasi Prabowo Subianto selaku Ketum DPP Gerindra mengusung Bobby Nasution di Pilkada Medan? Robert Lumbantobing tampak ngeles. “Saya tidak berbicara begitu, saya coba bicara dari sisi yang lain. Saya hanya coba merasionalkan poin apa, kenapa Bobby mau turun untuk membangun Kota Medan ini. Itu yang saya tangkap. Oleh karenanya tidak ada salahnya (diberi amanah anak muda menjadi pemimpin, Red), sesuai pernyataan founding father kita,” paparnya.

Namun demikian, secara umum pihaknya sampai kini masih menunggu rekomendasi resmi DPP sekaitan pasangan calon yang akan diusung pada 23 kabupaten dan kota di Sumut. “Gerindra Sumut pada konteks ini memberi peluang untuk itu. Soal keputusannya tetap di DPP. Kita tunggu. Walaupun para wartawan sudah dengar bau-baunya, kita akan beri peluang kepada sosok-sosok muda,” katanya.

Partai Golkar juga telah memberi sinyal bakal mengusung Bobby di Pilkada Medan. Plt Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ahmad Doli Kurnia saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Medan, Rabu (19/2), mengungkapkan, setelah melakukan fit and proper test, DPD Partai Golkar Sumut akhirnya mengerucutkan nama bakal calon wali kota dan calon wakil wali kota yang akan dikirimkan ke DPP.

Untuk Pilkada Medan, sebut Doli, 10 nama bakal calon yang sebelumnya mengikuti fit and proper test telah dikerucutkan menjadi 5 nama. “Yang direkomendasi ke DPP ada Bobby Nasution, Akhyar Nasution, Ihwan Ritonga, Rolel Harahap, dan Maruli Siahaan,” urainya. Hanya saja, Partai Golkar diakuinya sudah berkomunikasi secara intens dengan salah satu kandidat, yakni Bobby Nasution.

Elektabilitas Bobby Meningkat

Terpisah, Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, elektabilitas menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, meningkat jelang Pilkada Medan 2020. Hasto menyebut, Bobby perlu banyak belajar dan mencontoh kader PDIP yang juga menjabat sebagai Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. “Kalau dari survei memang Mas Bobby elektoralnya cenderung meningkat dan beberapa waktu yang lalu kami juga menyarankan Mas Bobby untuk belajar di kepala daerah dari PDI Perjuangan, seperti Bupati Banyuwangi,” ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2).

Namun, Hasto menyebut, Bobby sudah banyak belajar mengenai kepemimpinan. Bobby mempelajarinya secara diam-diam. “Jadi diam-diam Mas Bobby sudah belajar bagaimana kepemimpinan yang efektif, yang baik dari kepala daerah PDI Perjuangan,” kata Hasto.

Namun, Hasto mengatakan, keputusan akhir mengenai diusung atau tidaknya Bobby oleh PDIP ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Tetapi pengumuman belum dilakukan karena keputusan belum diambil oleh Ibu Megawati Soekarnoputri,” lanjutnya.

Sebelumnya, PDIP telah mengumumkan sejumlah nama calon kepala daerah pada Pilkada 2020. Pengumuman tersebut disampaikan Sekjend DPP PDIP, Hasto Kristiyanto di hadapan seluruh pengurus partai tingkat pusat, tingkat satu dan tingkat dua. Namun, Kota Medan, yang merupakan tempat Bobby Nasution akan maju, tak termasuk.

“Jadi telah diumumkan ada 48 kabupaten/kota yang akan diusung dalam Pilkada serentak 2020, untuk Sumut ada empat daerah, terdiri dari tiga paslon bupati dan satu paslon wali kota. Yakni Samosir, Humbang Hasundutan, Gunungsitoli, dan Nias Selatan,” ujar Sekretaris PDIP Sumut, Soetarto menjawab Sumut Pos.

Ia menyebut, paslon yang diusung untuk Pilkada Samosir yakni Rapidin Simbolon dan Juang Sinaga. Humbahas atas nama Dosmar Banjarnahor dan Yanto Sihotang. Nisel atas nama Hilarius Doha dan Firman Giawa, dan Gunungsitoli atas nama Lakhomirazo Zebua dan Sowa’a Laoli.

Soetarto mengamini, dari keempat daerah yang diumumkan sebagai paslon tersebut, dominan diisi dari kader mereka dan juga petahana. Pihaknya pun tidak menutup kemungkinan, pada Pilkada Medan dan 17 kabupaten/kota lain, kemungkinan besar tetap bakal mengusung kader sendiri.

“Sementara yang lain menunggu, insyaallah nanti tahap dua dan tiga diakhir bulan ini juga, atau paling lama April selesai semuanya. Selain mendengar pengumuman, agenda tadi mendengar arahan ibu ketua umum dihadapan seluruh kader,” katanya.

Khusus Pilkada Medan, Soetarto yang kembali disinggung tentang kans Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution diusung oleh pihaknya pada pengumuman selanjutnya, tak menampik hal tersebut bisa saja terjadi. “Ya, insyaallah ini suksesi dari regenerasi kita di internal partai. Kita tunggu saja karena sekarang ini seluruh tokoh eksternal dan internal sedang digodok DPP,” pungkasnya.

PDIP Medan Berharap Segera Ditetapkan DPP

Sementara, DPC PDI Perjuangan Kota Medan berharap DPP PDI Prerjuangan segera menetapkan pasangan calon yang akan diusung di Pilkada Medan. Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Robi Barus mengaku belum mengetahui alasan mengapa nama pasangan calon Wali Kota Medan belum diumumkannya DPP. “Iya, untuk Kota Medan kita belum dapat keputusan dari DPP. Bukan hanya Medan, daerah lain di Sumut juga masih ada yang belum dapat keputusan dari DPP kecuali Samosir, Gunung Sitoli, Humbang Hasundutan dan Nias Selatan,” kata Robi kepada Sumut Pos, Rabu (19/2).

Namun begitu, Robi mengatakan, pihaknya sangat berharap agar DPP segera memutuskan siapa pasangan calon Kepala Daerah yang diputuskan PDIP untuk maju di Pilkada Medan 2020. “Kita di DPC tentu berharap agar DPP bisa segera memutuskan siapa paslon yang akan diusung, lebih cepat tentu lebih baik agar kita di daerah dapat sesegera mungkin bergerak memenangkan paslon yang diusung. Tapi kembali lagi, semua hak penuh DPP, kita hanya bisa menunggu dan bersiap memenangkan siapapun calon yang akan diusung,” tadasnya. (prn/map)

DAFTAR: Bobby Nasution saat mendaftar ke DPD Partai Gerindra Sumut sebagai bakal calon Wali Kota Medan, pada pertengahan Januari 2020 lalu.
DAFTAR: Bobby Nasution saat mendaftar ke DPD Partai Gerindra Sumut sebagai bakal calon Wali Kota Medan, pada pertengahan Januari 2020 lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Akhyar Nasution dan Bobby Afif Nasution bersaing ketat mendapatkan perahu menuju Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) Kota Medan. Keduanya sama-sama memiliki kans besar untuk diusung partai politik di Pilkada Medan. Namun, Gerindra, Golkar dan PDI Perjuangan telah memberi sinyal bakal mengusung menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution sebagai calon Wali Kota Medan.

HINGGA saat ini, DPP Partai Gerindra memang belum mengeluarkan rekomendasi secara resmi pasangan calon yang akan diusung di Pilkada serentak 2020. Namun, Partai Gerindra Sumut sudah memberi sinyal bakal mengusung Bobby Afif Nasution di Pilkada Medan.

“Intinya adalah, ada pemuda yang punya kapasitas, kapabilitas, sebagaimana disampaikan oleh founding father kita (Soekarno); “berikan aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia”. Sekarang zaman pemimpin tokoh-tokoh muda, milineal. Karenanya, adanya keinginan saudara Bobby maju, kita harus melihat konteks yang lebih luas,” kata Sekretaris Gerindra Sumut, Robert Lumbang Tobing menjawab Sumut Pos, Rabu (19/2).

Pihaknya menilai, Medan jauh tertinggal dari aspek pembangunan dibanding kota-kota lain di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kurang maksimalnya pemimpin-pemimpin terdahulu Kota Medan, mengurus dan mengelola ibukota Provinsi Sumut ini. “Kita tertinggal dengan Palembang, Pekanbaru dan Makassar. Kemudian Medan harus punya terobosan baru untuk mengejar ini semua. Makanya kita tertutup kemungkinan, selain beliau adalah besan dari Presiden Jokowi, tentu tak ada salahnya (jika Bobby wali kota) mampu mendorong kue pembangunan dari pusat ke Kota Medan,” katanya.

Dengan argumentasi rasional tersebut, artinya kemungkinan besar rekomendasi Prabowo Subianto selaku Ketum DPP Gerindra mengusung Bobby Nasution di Pilkada Medan? Robert Lumbantobing tampak ngeles. “Saya tidak berbicara begitu, saya coba bicara dari sisi yang lain. Saya hanya coba merasionalkan poin apa, kenapa Bobby mau turun untuk membangun Kota Medan ini. Itu yang saya tangkap. Oleh karenanya tidak ada salahnya (diberi amanah anak muda menjadi pemimpin, Red), sesuai pernyataan founding father kita,” paparnya.

Namun demikian, secara umum pihaknya sampai kini masih menunggu rekomendasi resmi DPP sekaitan pasangan calon yang akan diusung pada 23 kabupaten dan kota di Sumut. “Gerindra Sumut pada konteks ini memberi peluang untuk itu. Soal keputusannya tetap di DPP. Kita tunggu. Walaupun para wartawan sudah dengar bau-baunya, kita akan beri peluang kepada sosok-sosok muda,” katanya.

Partai Golkar juga telah memberi sinyal bakal mengusung Bobby di Pilkada Medan. Plt Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ahmad Doli Kurnia saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Medan, Rabu (19/2), mengungkapkan, setelah melakukan fit and proper test, DPD Partai Golkar Sumut akhirnya mengerucutkan nama bakal calon wali kota dan calon wakil wali kota yang akan dikirimkan ke DPP.

Untuk Pilkada Medan, sebut Doli, 10 nama bakal calon yang sebelumnya mengikuti fit and proper test telah dikerucutkan menjadi 5 nama. “Yang direkomendasi ke DPP ada Bobby Nasution, Akhyar Nasution, Ihwan Ritonga, Rolel Harahap, dan Maruli Siahaan,” urainya. Hanya saja, Partai Golkar diakuinya sudah berkomunikasi secara intens dengan salah satu kandidat, yakni Bobby Nasution.

Elektabilitas Bobby Meningkat

Terpisah, Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, elektabilitas menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, meningkat jelang Pilkada Medan 2020. Hasto menyebut, Bobby perlu banyak belajar dan mencontoh kader PDIP yang juga menjabat sebagai Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. “Kalau dari survei memang Mas Bobby elektoralnya cenderung meningkat dan beberapa waktu yang lalu kami juga menyarankan Mas Bobby untuk belajar di kepala daerah dari PDI Perjuangan, seperti Bupati Banyuwangi,” ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2).

Namun, Hasto menyebut, Bobby sudah banyak belajar mengenai kepemimpinan. Bobby mempelajarinya secara diam-diam. “Jadi diam-diam Mas Bobby sudah belajar bagaimana kepemimpinan yang efektif, yang baik dari kepala daerah PDI Perjuangan,” kata Hasto.

Namun, Hasto mengatakan, keputusan akhir mengenai diusung atau tidaknya Bobby oleh PDIP ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Tetapi pengumuman belum dilakukan karena keputusan belum diambil oleh Ibu Megawati Soekarnoputri,” lanjutnya.

Sebelumnya, PDIP telah mengumumkan sejumlah nama calon kepala daerah pada Pilkada 2020. Pengumuman tersebut disampaikan Sekjend DPP PDIP, Hasto Kristiyanto di hadapan seluruh pengurus partai tingkat pusat, tingkat satu dan tingkat dua. Namun, Kota Medan, yang merupakan tempat Bobby Nasution akan maju, tak termasuk.

“Jadi telah diumumkan ada 48 kabupaten/kota yang akan diusung dalam Pilkada serentak 2020, untuk Sumut ada empat daerah, terdiri dari tiga paslon bupati dan satu paslon wali kota. Yakni Samosir, Humbang Hasundutan, Gunungsitoli, dan Nias Selatan,” ujar Sekretaris PDIP Sumut, Soetarto menjawab Sumut Pos.

Ia menyebut, paslon yang diusung untuk Pilkada Samosir yakni Rapidin Simbolon dan Juang Sinaga. Humbahas atas nama Dosmar Banjarnahor dan Yanto Sihotang. Nisel atas nama Hilarius Doha dan Firman Giawa, dan Gunungsitoli atas nama Lakhomirazo Zebua dan Sowa’a Laoli.

Soetarto mengamini, dari keempat daerah yang diumumkan sebagai paslon tersebut, dominan diisi dari kader mereka dan juga petahana. Pihaknya pun tidak menutup kemungkinan, pada Pilkada Medan dan 17 kabupaten/kota lain, kemungkinan besar tetap bakal mengusung kader sendiri.

“Sementara yang lain menunggu, insyaallah nanti tahap dua dan tiga diakhir bulan ini juga, atau paling lama April selesai semuanya. Selain mendengar pengumuman, agenda tadi mendengar arahan ibu ketua umum dihadapan seluruh kader,” katanya.

Khusus Pilkada Medan, Soetarto yang kembali disinggung tentang kans Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution diusung oleh pihaknya pada pengumuman selanjutnya, tak menampik hal tersebut bisa saja terjadi. “Ya, insyaallah ini suksesi dari regenerasi kita di internal partai. Kita tunggu saja karena sekarang ini seluruh tokoh eksternal dan internal sedang digodok DPP,” pungkasnya.

PDIP Medan Berharap Segera Ditetapkan DPP

Sementara, DPC PDI Perjuangan Kota Medan berharap DPP PDI Prerjuangan segera menetapkan pasangan calon yang akan diusung di Pilkada Medan. Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Robi Barus mengaku belum mengetahui alasan mengapa nama pasangan calon Wali Kota Medan belum diumumkannya DPP. “Iya, untuk Kota Medan kita belum dapat keputusan dari DPP. Bukan hanya Medan, daerah lain di Sumut juga masih ada yang belum dapat keputusan dari DPP kecuali Samosir, Gunung Sitoli, Humbang Hasundutan dan Nias Selatan,” kata Robi kepada Sumut Pos, Rabu (19/2).

Namun begitu, Robi mengatakan, pihaknya sangat berharap agar DPP segera memutuskan siapa pasangan calon Kepala Daerah yang diputuskan PDIP untuk maju di Pilkada Medan 2020. “Kita di DPC tentu berharap agar DPP bisa segera memutuskan siapa paslon yang akan diusung, lebih cepat tentu lebih baik agar kita di daerah dapat sesegera mungkin bergerak memenangkan paslon yang diusung. Tapi kembali lagi, semua hak penuh DPP, kita hanya bisa menunggu dan bersiap memenangkan siapapun calon yang akan diusung,” tadasnya. (prn/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/