MEDAN-Setelah puluhan pohon di sepanjang Jalan Bunga Asoka mati dan mengering perlahan-lahan akibat disuntik racun oleh pengembangan perumahan di kawasan itu, kini gililan pohon di Jalan Bunga Sakura Raya, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan juga mati dan mengering dalam waktu beberapa hari saja. Terhitung, ada 24 pohon mati, tepat berada di Perumahan Millenium Center di Jalan Bunga Sakura Raya itu. Dugaan, pohon mati dan mengering akibat disuntik racun.

Pantauan wartawan koran ini di Jalan Bunga Sakura Raya, kondisi 24 pohon yang mati tersebut tepat berada di depan perumahan Millinium Center. Beruntung, tak semuanya pohon di Jalan Bunga Sakura mati, masih ada beberapa pohon trembesi yang jaraknya jauh dari perumahan tersebut masih tidak mati atu mengering.
Warga setempat, AM mengatakan, dirinya merasa heran dengan kondisi puluhan pohon di kawasan mereka yang mati dalam beberapa hari saja. Padahal, awalnya pohon-pohon itu tumbuh segar dengan daun yang lebat. “Aneh juga ya, hanya pohon di depan perumahan Millinium Center yang mati, sedangkan lewat dari perumahan itu pohon lainnya masih segar dan tidak mati. Pastilah pihak pengembang menyuntik mati pohon-pohon itu,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan, Ir H Zulkifli Sitepu ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian ‘pembunuhan’ pohon di sejumlah tempat kepada Polresta Medan, Kamis (18/4) kemarin. Laporan tersebut tertuang dalam nomor STTLP/1061/K/IV/2013/SPKT RESTA MEDAN. Pelaporan ini dilakukan Kepala Seksi Pengawasan Taman dan Makan Dinas Pertamanan Kota Medan, Danil Anwar.
“Setelah kita laporkan, pihak kepolisian langsung tanggap dan turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Mereka menemukan adanya dugaan pembunuhan sengaja terhadap pohon-pohon yang sudah berusia belasan tahun tersebut,” katanya kepada Sumut Pos, Jumat (19/4).
Bahkan, lanjutnya, pihak kepolisian sudah memanggail pihak Perumahan Millenium di Jalan Bunga Sakura Raya. Sebab, puluhan pohon pelindung yang berusia puluhan tahun juga mati mendadak di lokasi perumahan tersebut. “Laporan yang kita buat itu berlaku untuk semua pohon-pohon pelindung yang ada di Kota Medan ini,” tegasnya.
Dikatakan, perusakan pohon pelindung tersebut telah melanggar Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 dan juga Perda Nomor 10 tahun 2009, dengan hukuman penjara minimal 3 tahun dan maksimal 10 tahun. “Kalau terbukti, maka oknum pelaku perusakan itu akan dipenjara,” katanya.
Hal yang sama dikatakan Camat Medan Tuntungan Gelora Kurnia Putra Ginting, SSTP, MM menjelaskan, soal 24 pohon trembesi yang mati di depan bangunan Perumahan Millinium Centre sudah dilaporkan Ke Polresta Medan oleh Dinas Pertamanan Kota Medan.
Sedangkan pihak Kelurahan Tanjung Selamat yang mendapati 24 pohon mati di Jalan Bunga Sakura Raya, langsung turun ke lokasi. Mereka langsung menanam bibit pohon trembesi di dekat 24 pohon trembesi yang telah mati dan layu itu.
Lurah Tanjung Selamat Achyaruddin, SSos mengatakan, pohon yang mati tepat tepat berada di depan bangunan Perumahan Millinium Centre, sedangkan pohon lainnya yang jauh dari perumahan tersebut tidak mati. “Saya sudah tanya kepada pihak pengembangan Perumahan Millinium Centre itu, mereka mengaku tidak tahu menahu pohon mati di depan perumahannya. Malah pihak pengembang mengatakan kalau pohon-pohon mati akibat faktor cuaca panas,” ujar Achyaruddin.
Saat wartawan koran ini mendatangi pihak pengembang ke kantor pemasarannya untuk konfirmasi, tidak ada satupun pegawai mau memberikan keterangan.
Warga Diimbau Jangan Rusak Pohon
Sementara itu, Pemerintah Kota Medan mengimbau kepada seluruh warga Kota Medan agar memelihara dan menjaga semua pohon di Kota Medan. Sebab, pohon tersebut merupakan salah satu pelindung kesejukan dan menyerap karbondioksida beracun dari asap kendaraan.
“Kita sangat menyesalkan tindakan pembunuhan pohon dengan cara menyuntik racun di Jalan Seroja dan Jalan Asoka serta sejumlah ruas jalan di Kota Medan ini. Kami berharap agar ke depan kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujar Wakil Wali Kota Medan Drs H Zulmi Eldin MSi didampingi Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis kepada Sumut Pos, Jumat (19/4).
Dijelaskan, pohon pelindung yang tumbuh di sejumlah ruas jalan di Kota Medan, bukan hanya milik pemerintah, tapi juga milik masyarakat. Keberadaan pohon tersebut sangat berguna bagi masyarakat sebagai tempat berlindung dan menjaga kesegaran cuaca di Kota Medan. “Karena itu, kita mengharapkan peran dari warga dalam merawat pohon-pohon itu,” harapnya.
Pantuan Sumut Pos, Jumat (19/4), pembunuhan pohon pelindung memang hampir terjadi di setiap wilayah Kota Medan. Di Jalan Karya Ujung, sedikitnya ada 4 pohon yang tinggal ranting. Begitu juga dengan Jalan Karya Celincing, lebih dari 5 pohon sudah ditebang. Parahnya, meski sudah ditebang, tidak ditanam pohon penggantinya.
Pohon-pohon tersebut memang sengaja dibunuh untuk kepentingan usaha warga. (omi/mag-7)