26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kuburan Tak Terendam Banjir, Rezekipun Melimpah

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Awaluddin, penjaga TPU Jalan TM Pahlawan Kecamatan Medan Belawan, saat
sedang merenovasi bangunan makam, Kamis (18/5) sore.

SUMUTPOS.CO – Menjelang bulan Ramadan, tempat pemakaman umum (TPU) mulai didatangi warga peziarah. Tak terkecuali pemakaman di Jalan TM Pahlawan Gudang Arang, Kecamatan Medan Belawan.

Dimusim nyekar tahun ini, Awaluddin (53), penjaga makam kebanjiran rezeki. Iapun mengaku bersyukur atas berkah rezeki tersebut. “Peziarah sudah mulai berdatangan. Tapi belum begitu ramai,” ujar Awaluddin pada Sumut Pos, Kamis (18/5) sore.

Saat ditemui di tengah areal pemakaman, pria yang akrab disapa dengan panggilan Pak Awal ini, semula sempat mengira kalau kru Sumut Pos adalah sanak keluarga dari pemilik makam yang renovasi bangunan pagarnya

sedang dikerjakan olehnya. “Kalau mau puasa, ya beginilah. Ada saja keluarga pemilik makam minta dilakukan renovasi pagar atau dinding pembatas kuburan,” paparnya.

Satu pekan lebih menjelang masuknya bulan puasa, Awal menuturkan telah beberapa kali mendapat pekerjaan tambahan untuk memperbaiki bangunan makam. Dari mulai mengganti batu nisan, sampai merapi kuburan dikerjakan kakek lima cucu ini. “Hari ini (kemarin, Red) saja, ada dua makam minta direnovasi bangunanya. Yang satu sudah selesai, tinggal ini satu lagi sedang saya kerjakan,” kata Awal.

Untuk merenovasi makam, pria berdomisili di Lorong Saudara Lingkungan 21 Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan, juga tidak terlalu membanderolnya dengan harga terlalu mahal.”Harga renovasi satu makam Rp400 ribu, itu sudah termasuk untuk membeli bahan bangunan sama upah kerja,” tuturnya.

Pun begitu, suka duka sebagai penjaga perkuburan di wilayah pesisir Utara Kota Medan ini, katanya, persoalan gelombang pasang air laut atau banjir rob yang selalu merendam dan menenggelamkan seluruh makam di

sekitar areal lahan pemakaman seluas lebih dari dua hektar tersebut. “Tapi untung saja saat ini sedang pasang mati, karena sebelumnya baru terjadi pasang besar. Kalau tidak, lahan kuburan ini tenggelam satu meter. Ya bersyukurlah atas limpahan rezeki dari Allah,” ucap syukur Awal.

Selain banjir rob, dampak sosial yang kerap terjadi di TPU yakni tawuran antar pemuda warga Gudang Arang dan Lorong Papan. Pasalnya,lokasi pekuburan kerap dijadikan tempat mereka bentrok. Kondisi tersebut membuat warga peziarah terganggu. “Dulu disini ada dibangun pos polisi, tapi dihancurkan dan dibakar. Semoga saja tahun ini tidak ada lagi terjadi bentrokan di Belawan,” harapnya.(rul/ila)

 

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Awaluddin, penjaga TPU Jalan TM Pahlawan Kecamatan Medan Belawan, saat
sedang merenovasi bangunan makam, Kamis (18/5) sore.

SUMUTPOS.CO – Menjelang bulan Ramadan, tempat pemakaman umum (TPU) mulai didatangi warga peziarah. Tak terkecuali pemakaman di Jalan TM Pahlawan Gudang Arang, Kecamatan Medan Belawan.

Dimusim nyekar tahun ini, Awaluddin (53), penjaga makam kebanjiran rezeki. Iapun mengaku bersyukur atas berkah rezeki tersebut. “Peziarah sudah mulai berdatangan. Tapi belum begitu ramai,” ujar Awaluddin pada Sumut Pos, Kamis (18/5) sore.

Saat ditemui di tengah areal pemakaman, pria yang akrab disapa dengan panggilan Pak Awal ini, semula sempat mengira kalau kru Sumut Pos adalah sanak keluarga dari pemilik makam yang renovasi bangunan pagarnya

sedang dikerjakan olehnya. “Kalau mau puasa, ya beginilah. Ada saja keluarga pemilik makam minta dilakukan renovasi pagar atau dinding pembatas kuburan,” paparnya.

Satu pekan lebih menjelang masuknya bulan puasa, Awal menuturkan telah beberapa kali mendapat pekerjaan tambahan untuk memperbaiki bangunan makam. Dari mulai mengganti batu nisan, sampai merapi kuburan dikerjakan kakek lima cucu ini. “Hari ini (kemarin, Red) saja, ada dua makam minta direnovasi bangunanya. Yang satu sudah selesai, tinggal ini satu lagi sedang saya kerjakan,” kata Awal.

Untuk merenovasi makam, pria berdomisili di Lorong Saudara Lingkungan 21 Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan, juga tidak terlalu membanderolnya dengan harga terlalu mahal.”Harga renovasi satu makam Rp400 ribu, itu sudah termasuk untuk membeli bahan bangunan sama upah kerja,” tuturnya.

Pun begitu, suka duka sebagai penjaga perkuburan di wilayah pesisir Utara Kota Medan ini, katanya, persoalan gelombang pasang air laut atau banjir rob yang selalu merendam dan menenggelamkan seluruh makam di

sekitar areal lahan pemakaman seluas lebih dari dua hektar tersebut. “Tapi untung saja saat ini sedang pasang mati, karena sebelumnya baru terjadi pasang besar. Kalau tidak, lahan kuburan ini tenggelam satu meter. Ya bersyukurlah atas limpahan rezeki dari Allah,” ucap syukur Awal.

Selain banjir rob, dampak sosial yang kerap terjadi di TPU yakni tawuran antar pemuda warga Gudang Arang dan Lorong Papan. Pasalnya,lokasi pekuburan kerap dijadikan tempat mereka bentrok. Kondisi tersebut membuat warga peziarah terganggu. “Dulu disini ada dibangun pos polisi, tapi dihancurkan dan dibakar. Semoga saja tahun ini tidak ada lagi terjadi bentrokan di Belawan,” harapnya.(rul/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/