25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Wacana Memerdekakan Lapangan Merdeka, Setelah Berunding, Gubsu Bentuk Tim

prans/sumut pos
AUDIENSI: Masyarakat Sipil (KMS) Peduli Kota Medan saat audiensi dengan Gubsu, Edy Rahmayadi, membahas soal Lapangan Merdeka Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi disebut bakal membentuk tim guna mempercepat pengembalian fungsi Lapangan Merdeka Medan. Namun sebelum mengarah sampai ke sana, terlebih dahulu Gubsu akan berunding dengan pihak-pihak yang terikat kontrak di Merdeka Walk.

“Pak Edy sekarang ini masih melakukan pendekatan informal dengan para pemanfaat-pemanfaat Lapangan Merdeka. Kalau memang mereka mau ditawarkan oleh pemerintah provinsi nanti solusi A dan solusi B, tentu akan berjalan dengan mulus (rencana memerdekakan Lapangan Merdeka). Artinya akan masuk ke tindak lanjut, tentu akan ada tim,” ujar Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Peduli Kota Medan, Miduk Hutabarat menjawab Sumut Pos, Minggu (19/5).

Meski demikian, lanjut Miduk, jika hal sebaliknya yang terjadi, artinya para pemanfaat Lapangan Merdeka tetap bersikeras menolak dipindahkan, Gubsu Edy Rahmayadi tetap melakukan caranya sendiri dalam merealisasikan rencana dimaksud. “Dan dia tetap ambil agenda dia yang akan bentuk tim, ditindaklanjuti sesuai tempo yang tertuang pada RPJMD Sumut,” katanya.

Dalam audiensi KMS Peduli Kota Medan dan Gubsu Edy pada Jumat (17/5) di ruang kerja Gubsu, juga terungkap bahwa mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB itu mendapat inspirasi baru dari pertemuan tersebut. Dimana kata Miduk Hutabarat, memulai Sumut bermartabat bisa dilakukan dari titik nol Kota Medan yang berada di Lapangan Merdeka.

“Selama ini dia juga banyak bertanya dengan perangkat di dalam, dari mana sebenarnya kita memulai (Sumut bermartabat), tapi gak ketemu. Kemarin itu dia sangat lama sekali membahas ini dengan kami, begitu intens. Apalagi sesuai motto Pak Edy; membangun desa, menata kota. Jadi pas sekali sebab Kota Medan adalah wajah Sumut. Dan itu menurut beliau bisa dimulai dari Lapangan Merdeka Medan,” ujarnya.

Pihaknya menegaskan tidak ada resistensi pribadi maupun orang per orang di KMS Peduli Kota Medan, atas wacana memerdekakan Lapangan Merdeka Medan. Terlebih sambung Miduk, bisa dilihat profil siapa saja orang yang tergabung dalam KMS. Artinya tidak ada yang berafiliasi ke partai politik manapun.

“Perjuangan ini murni dan KMS lahir sejak 2014. Bahkan sebelum Pak Edy itu Pangdam dan jadi gubernur. Kita hanya mau fungsi Lapangan Merdeka kembali ke sedia kala. Dan kami pastikan kami bukan sedang melaksanakan agenda siapapun, termasuk gubernur. Poin penting lainnya, perjuangan ini akan semakin kuat jika memang didukung oleh pimpinan daerah yang peduli dengan sejarah dan fungsi dari Lapangan Merdeka,” katanya.

Sebelumnya dalam audiensi dengan KMS Peduli Kota Medan, Gubernur Edy Rahmayadi menyambut baik upaya “memerdekakan” atau mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka Medan sebagai ruang terbuka hijau untuk rakyat. Sebagai warisan sejarah, Lapangan Merdeka juga harus dirawat dan dijaga. “Jadi saya memang tidak setuju Lapangan Merdeka jadi seperti itu, dulu waktu saya masih kecil main-main di situ, saya besar juga mengerek bendera di situ, upacara 17 Agustus waktu itu juga ditembakkan meriam 17 kali di situ, jadi mari Lapangan Merdeka kita merdekakan,” ujarnya.

Ia mengatakan, Lapangan Merdeka sebagai warisan sejarah harus dirawat dan dijaga. “Di Sumut ini lapangan besar warisan sejarah hanya tinggal beberapa saja selain Lapangan Merdeka. Ini harus dirawat dan dijaga,” katanya yang mengharapkan agar pihak yang memperjuangkan Lapangan Merdeka Medan tersebut tidak memiliki kepentingan pribadi, tetapi benar-benar untuk kepentingan masyarakat. “Saya tidak ada kepentingan pribadi, itu menjadi tempat hiburan massal, orang nyaman di situ,” katanya. (prn/ila)

prans/sumut pos
AUDIENSI: Masyarakat Sipil (KMS) Peduli Kota Medan saat audiensi dengan Gubsu, Edy Rahmayadi, membahas soal Lapangan Merdeka Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi disebut bakal membentuk tim guna mempercepat pengembalian fungsi Lapangan Merdeka Medan. Namun sebelum mengarah sampai ke sana, terlebih dahulu Gubsu akan berunding dengan pihak-pihak yang terikat kontrak di Merdeka Walk.

“Pak Edy sekarang ini masih melakukan pendekatan informal dengan para pemanfaat-pemanfaat Lapangan Merdeka. Kalau memang mereka mau ditawarkan oleh pemerintah provinsi nanti solusi A dan solusi B, tentu akan berjalan dengan mulus (rencana memerdekakan Lapangan Merdeka). Artinya akan masuk ke tindak lanjut, tentu akan ada tim,” ujar Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Peduli Kota Medan, Miduk Hutabarat menjawab Sumut Pos, Minggu (19/5).

Meski demikian, lanjut Miduk, jika hal sebaliknya yang terjadi, artinya para pemanfaat Lapangan Merdeka tetap bersikeras menolak dipindahkan, Gubsu Edy Rahmayadi tetap melakukan caranya sendiri dalam merealisasikan rencana dimaksud. “Dan dia tetap ambil agenda dia yang akan bentuk tim, ditindaklanjuti sesuai tempo yang tertuang pada RPJMD Sumut,” katanya.

Dalam audiensi KMS Peduli Kota Medan dan Gubsu Edy pada Jumat (17/5) di ruang kerja Gubsu, juga terungkap bahwa mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB itu mendapat inspirasi baru dari pertemuan tersebut. Dimana kata Miduk Hutabarat, memulai Sumut bermartabat bisa dilakukan dari titik nol Kota Medan yang berada di Lapangan Merdeka.

“Selama ini dia juga banyak bertanya dengan perangkat di dalam, dari mana sebenarnya kita memulai (Sumut bermartabat), tapi gak ketemu. Kemarin itu dia sangat lama sekali membahas ini dengan kami, begitu intens. Apalagi sesuai motto Pak Edy; membangun desa, menata kota. Jadi pas sekali sebab Kota Medan adalah wajah Sumut. Dan itu menurut beliau bisa dimulai dari Lapangan Merdeka Medan,” ujarnya.

Pihaknya menegaskan tidak ada resistensi pribadi maupun orang per orang di KMS Peduli Kota Medan, atas wacana memerdekakan Lapangan Merdeka Medan. Terlebih sambung Miduk, bisa dilihat profil siapa saja orang yang tergabung dalam KMS. Artinya tidak ada yang berafiliasi ke partai politik manapun.

“Perjuangan ini murni dan KMS lahir sejak 2014. Bahkan sebelum Pak Edy itu Pangdam dan jadi gubernur. Kita hanya mau fungsi Lapangan Merdeka kembali ke sedia kala. Dan kami pastikan kami bukan sedang melaksanakan agenda siapapun, termasuk gubernur. Poin penting lainnya, perjuangan ini akan semakin kuat jika memang didukung oleh pimpinan daerah yang peduli dengan sejarah dan fungsi dari Lapangan Merdeka,” katanya.

Sebelumnya dalam audiensi dengan KMS Peduli Kota Medan, Gubernur Edy Rahmayadi menyambut baik upaya “memerdekakan” atau mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka Medan sebagai ruang terbuka hijau untuk rakyat. Sebagai warisan sejarah, Lapangan Merdeka juga harus dirawat dan dijaga. “Jadi saya memang tidak setuju Lapangan Merdeka jadi seperti itu, dulu waktu saya masih kecil main-main di situ, saya besar juga mengerek bendera di situ, upacara 17 Agustus waktu itu juga ditembakkan meriam 17 kali di situ, jadi mari Lapangan Merdeka kita merdekakan,” ujarnya.

Ia mengatakan, Lapangan Merdeka sebagai warisan sejarah harus dirawat dan dijaga. “Di Sumut ini lapangan besar warisan sejarah hanya tinggal beberapa saja selain Lapangan Merdeka. Ini harus dirawat dan dijaga,” katanya yang mengharapkan agar pihak yang memperjuangkan Lapangan Merdeka Medan tersebut tidak memiliki kepentingan pribadi, tetapi benar-benar untuk kepentingan masyarakat. “Saya tidak ada kepentingan pribadi, itu menjadi tempat hiburan massal, orang nyaman di situ,” katanya. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/