31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Tuai Banyak Protes, Pasar Murah di Pancing Dihentikan

istimewa DIHENTIKAN: Spanduk pengumuman penghentian pasar murah di Jalan Pancing dari Pemprovsu. Penghentian pasar murah tersebut hanya bersifat sementara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menuai banyak protes, Pemprov Sumut akhirnya menutup sementara kegiatan pasar murah di Gedung Serba Guna Jalan Willem Iskandar/Pancing, Deliserdang. Meski demikian di tiga titik lokasi lain, pasar murah tetap dilaksanakan.

“Iya, hanya yang di GSG Jalan Pancing saja tapi. Kami akan evaluasi,” ujar Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumut, Ridha Haykal Amal menjawab Sumut Pos, Selasa (19/5).

Sesuai jadwal, kegiatan dimaksud berlangsung selama lima hari yang dimulai sejak Minggu (17/5) sampai 21 Mei. Namun, di hari pertama masyarakat membeludak datang dan tanpa diterapkan protokoler kesehatan Covid-19, program pasar murah di GSG Jalan Pancing dihentikan sementara waktu.

MEMBELUDAK: Masyarakat membeludak mendatangi pasar murah di Jalan Pancing, pada Sabtu (16/5) lalu.
MEMBELUDAK: Masyarakat membeludak mendatangi pasar murah di Jalan Pancing, pada Sabtu (16/5) lalu.

Haykal mengaku pihaknya belum mengetahui kapan pelaksanaan serupa di lokasi tersebut akan dilanjutkan lagi. Baik apakah sebelum atau setelah Hari Raya Idul Fitri nanti.

Ia menekankan, yang pasti penutupan sementara pasar murah bukan karena kehabisan paket sembako yang ditawarkan. Di sisi lain, pihaknya meminta maaf jika masih banyak masyarakat yang belum terlayani saat membeli kebutuhan pokok di lokasi GSG Jl. Pancing.

“Tapi karena lebih penting kesehatan dengan penerapan physical distancing,” katanya.

Diketahui, pasar murah digelar di empat titik lokasi, yaitu lapangan terbang eks Polonia, Batalion Zeni Tempur 1, Rumah Dinas Walikota Binjai dan GSG Pancing. Pada tiap lokasi, Dinas Koperasi dan UMKM Sumut menyiapkan 600 paket sembako yang bisa dibeli dengan harga murah oleh masyarakat.

Namun sayangnya, program yang baik ini nyatanya banjir protes dari elemen masyarakat dan instansi. Salah satunya dari kalangan legislatif Sumut. Sebab, pelaksanaan kegiatan begitu abai dari protokoler Covid-19 dan juga imbauan pemerintah tentang upaya memutus rantai penularan pandemi.

“Harusnya pihak penyelenggara pasar murah mengantisipasi kerumunan massa agar tetap mengikuti protokol kesehatan. Sebab kondisi seperti itu dikhawatirkan dapat menyebabkan penyebaran virus corona dengan cepat,” kata Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Sugianto Makmur.

Menurutnya, animo masyarakat terlihat sangat tinggi begitu pasar tersebut dibuka sejak Minggu kemarin. Sehingga wajar bila panitia dan instansi terkait kewalahan mengatur masyarakat yang berbondong-bondong ingin berbelanja kebutuhan bahan pokok.

“Silakan hadir dan belanja di pasar murah, tapi harus tetap ikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,” harapnya. (prn/ila)

istimewa DIHENTIKAN: Spanduk pengumuman penghentian pasar murah di Jalan Pancing dari Pemprovsu. Penghentian pasar murah tersebut hanya bersifat sementara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menuai banyak protes, Pemprov Sumut akhirnya menutup sementara kegiatan pasar murah di Gedung Serba Guna Jalan Willem Iskandar/Pancing, Deliserdang. Meski demikian di tiga titik lokasi lain, pasar murah tetap dilaksanakan.

“Iya, hanya yang di GSG Jalan Pancing saja tapi. Kami akan evaluasi,” ujar Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumut, Ridha Haykal Amal menjawab Sumut Pos, Selasa (19/5).

Sesuai jadwal, kegiatan dimaksud berlangsung selama lima hari yang dimulai sejak Minggu (17/5) sampai 21 Mei. Namun, di hari pertama masyarakat membeludak datang dan tanpa diterapkan protokoler kesehatan Covid-19, program pasar murah di GSG Jalan Pancing dihentikan sementara waktu.

MEMBELUDAK: Masyarakat membeludak mendatangi pasar murah di Jalan Pancing, pada Sabtu (16/5) lalu.
MEMBELUDAK: Masyarakat membeludak mendatangi pasar murah di Jalan Pancing, pada Sabtu (16/5) lalu.

Haykal mengaku pihaknya belum mengetahui kapan pelaksanaan serupa di lokasi tersebut akan dilanjutkan lagi. Baik apakah sebelum atau setelah Hari Raya Idul Fitri nanti.

Ia menekankan, yang pasti penutupan sementara pasar murah bukan karena kehabisan paket sembako yang ditawarkan. Di sisi lain, pihaknya meminta maaf jika masih banyak masyarakat yang belum terlayani saat membeli kebutuhan pokok di lokasi GSG Jl. Pancing.

“Tapi karena lebih penting kesehatan dengan penerapan physical distancing,” katanya.

Diketahui, pasar murah digelar di empat titik lokasi, yaitu lapangan terbang eks Polonia, Batalion Zeni Tempur 1, Rumah Dinas Walikota Binjai dan GSG Pancing. Pada tiap lokasi, Dinas Koperasi dan UMKM Sumut menyiapkan 600 paket sembako yang bisa dibeli dengan harga murah oleh masyarakat.

Namun sayangnya, program yang baik ini nyatanya banjir protes dari elemen masyarakat dan instansi. Salah satunya dari kalangan legislatif Sumut. Sebab, pelaksanaan kegiatan begitu abai dari protokoler Covid-19 dan juga imbauan pemerintah tentang upaya memutus rantai penularan pandemi.

“Harusnya pihak penyelenggara pasar murah mengantisipasi kerumunan massa agar tetap mengikuti protokol kesehatan. Sebab kondisi seperti itu dikhawatirkan dapat menyebabkan penyebaran virus corona dengan cepat,” kata Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Sugianto Makmur.

Menurutnya, animo masyarakat terlihat sangat tinggi begitu pasar tersebut dibuka sejak Minggu kemarin. Sehingga wajar bila panitia dan instansi terkait kewalahan mengatur masyarakat yang berbondong-bondong ingin berbelanja kebutuhan bahan pokok.

“Silakan hadir dan belanja di pasar murah, tapi harus tetap ikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,” harapnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/