27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Stok Darah PMI Tak Cukup hingga Lebaran

DONOR DARAH: Dua pegawai BUMN saat mendonorkan darahnya ke PMI Kota Medan. Saat ini stok darah di PMI Kota Medan tak mencukupi hingga libur lebaran.
DONOR DARAH: Dua pegawai BUMN saat mendonorkan darahnya ke PMI Kota Medan. Saat ini stok darah di PMI Kota Medan tak mencukupi hingga libur lebaran.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Stok darah Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Medan dipastikan tidak cukup hingga libur lebaran atau Idul Fitri 1441 H.

Kepala Seksi Pelayanan Teknik Laboratorium dan Bank Darah Rumah Sakit UDD PMI Kota Medan, dr Ira Fitriyanti Putri Lubis menyebutkan, stok darah siap pakai hingga hari ini (kemarin, red) yaitu Golongan A 31 kantong, B 75 kantong, AB 20 kantong, dan O 52 kantong. Totalnya 178 kantong untuk darah lengkap atau whole blood (WB).

Sedangkan stok sel darah merah atau packed red cell (PRC), Golongan A 5 kantong, B 9 kantong, AB 4 kantong, O 2 kantong. Totalnya, 20 kantong. Sementara, untuk trombosit golongan darah A 2 kantong, B 2 kantong, O 3 kantong, dan AB 1 kantong. Jumlah darah siap pakai 206 kantong. “Dari total itu semua pastinya tidak cukup, belum sampai Idul Fitri saja tak cukup,” kata Ira Fitriyanti, Selasa (19/5).

Ira menyatakan, ada oknum rumah sakit (swasta) yang nakal karena di PMI tidak ada stok. Rumah sakit (swasta) menyarankan keluarga untuk langsung donor di rumah sakit tersebut. Padahal, itu ilegal melanggar aturan Permenkes Nomor 83/2014.

“Bab 2 Bagian 1 Pasal 2 Ayat 1 (Permenkes Nomor 83/2014), menyebutkan bahwa proses pengambilan darah/penyadapan darah hanya boleh dilakukan oleh pemerintah, rumah sakit pemerintah dan PMI. Bahkan, pelanggaran juga terhadap MoU yang sudah dibuat. Begitulah kondisinya, jadi dilema,” paparnya.

Karena itu, mencari solusi ini semua, pihaknya memberlakukan sistem donor keluarga dan donor pengganti untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien karena pasiennya keluarga mereka. “Nah, jadi memang saat ini harus tolong-menolong antara PMI, rumah sakit, keluarga pasien dan masyarakat,” pesannya.

Diutarakan Ira, saat ini PMI memang kesulitan memenuhi kebutuhan darah pasien yang ada di rumah sakit karena pendonor menurun drastis. Hal ini karena adanya pandemi Covid-19, yang berdampak dengan kegiatan donor di luar yang sudah terjadwal dengan baik menjadi batal semua. “Dikarenakan tidak ada yang bersedia melakukan kegiatan donor darah di masa pandemi ini dengan berbagai alasan.

“Memang ada beberapa tempat ibadah, komunitas, TNI/Polri sudah membantu melakukan kegiatan donor. Tapi tetap tidak mencukupi kebutuhan pasien saat ini, karena pasien Covid-19 sendiri juga ada yang butuh transfusi darah,” kata Ira.

Oleh sebab itu, PMI sangat berharap sekali kepada masyarakat Medan mau jadi pendonor walaupun sedang dalam masa wabah ini. “Darah ini tidak bisa diproduksi di pabrik seperti obat, darah hanya bisa diproduksi di dalam tubuh manusia. Untuk itu, kami memohon bantuan masyarakat menjadi pendonor bagi pasien yang membutuhkan di seluruh rumah sakit yang ada di Medan, khususnya di Sumut pada umumnya,” ujarnya.

Ira menambahkan, PMI mengajak masyarakat sama-sama melawan Covid-19 dan saling membantu untuk memenuhi stok darah yang juga menjadi kebutuhan pasien dengan penyakit lainnya seperti thallasemia, kanker, jantung, ibu melahirkan, pasien kecelakaan, DBD, gangguan fungsi ginjal, dan lain sebagainya. “Jangan sampai kita lupakan juga, bahkan saat ini pasien Covid-19 itu sendiri butuh transfusi darah. Insya Allah protokol kesehatan dalam proses pengambilan darah donor dilakukan sesuai dengan SOP yang aman dan nyaman,” pungkasnya. (ris/ila)

DONOR DARAH: Dua pegawai BUMN saat mendonorkan darahnya ke PMI Kota Medan. Saat ini stok darah di PMI Kota Medan tak mencukupi hingga libur lebaran.
DONOR DARAH: Dua pegawai BUMN saat mendonorkan darahnya ke PMI Kota Medan. Saat ini stok darah di PMI Kota Medan tak mencukupi hingga libur lebaran.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Stok darah Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Medan dipastikan tidak cukup hingga libur lebaran atau Idul Fitri 1441 H.

Kepala Seksi Pelayanan Teknik Laboratorium dan Bank Darah Rumah Sakit UDD PMI Kota Medan, dr Ira Fitriyanti Putri Lubis menyebutkan, stok darah siap pakai hingga hari ini (kemarin, red) yaitu Golongan A 31 kantong, B 75 kantong, AB 20 kantong, dan O 52 kantong. Totalnya 178 kantong untuk darah lengkap atau whole blood (WB).

Sedangkan stok sel darah merah atau packed red cell (PRC), Golongan A 5 kantong, B 9 kantong, AB 4 kantong, O 2 kantong. Totalnya, 20 kantong. Sementara, untuk trombosit golongan darah A 2 kantong, B 2 kantong, O 3 kantong, dan AB 1 kantong. Jumlah darah siap pakai 206 kantong. “Dari total itu semua pastinya tidak cukup, belum sampai Idul Fitri saja tak cukup,” kata Ira Fitriyanti, Selasa (19/5).

Ira menyatakan, ada oknum rumah sakit (swasta) yang nakal karena di PMI tidak ada stok. Rumah sakit (swasta) menyarankan keluarga untuk langsung donor di rumah sakit tersebut. Padahal, itu ilegal melanggar aturan Permenkes Nomor 83/2014.

“Bab 2 Bagian 1 Pasal 2 Ayat 1 (Permenkes Nomor 83/2014), menyebutkan bahwa proses pengambilan darah/penyadapan darah hanya boleh dilakukan oleh pemerintah, rumah sakit pemerintah dan PMI. Bahkan, pelanggaran juga terhadap MoU yang sudah dibuat. Begitulah kondisinya, jadi dilema,” paparnya.

Karena itu, mencari solusi ini semua, pihaknya memberlakukan sistem donor keluarga dan donor pengganti untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien karena pasiennya keluarga mereka. “Nah, jadi memang saat ini harus tolong-menolong antara PMI, rumah sakit, keluarga pasien dan masyarakat,” pesannya.

Diutarakan Ira, saat ini PMI memang kesulitan memenuhi kebutuhan darah pasien yang ada di rumah sakit karena pendonor menurun drastis. Hal ini karena adanya pandemi Covid-19, yang berdampak dengan kegiatan donor di luar yang sudah terjadwal dengan baik menjadi batal semua. “Dikarenakan tidak ada yang bersedia melakukan kegiatan donor darah di masa pandemi ini dengan berbagai alasan.

“Memang ada beberapa tempat ibadah, komunitas, TNI/Polri sudah membantu melakukan kegiatan donor. Tapi tetap tidak mencukupi kebutuhan pasien saat ini, karena pasien Covid-19 sendiri juga ada yang butuh transfusi darah,” kata Ira.

Oleh sebab itu, PMI sangat berharap sekali kepada masyarakat Medan mau jadi pendonor walaupun sedang dalam masa wabah ini. “Darah ini tidak bisa diproduksi di pabrik seperti obat, darah hanya bisa diproduksi di dalam tubuh manusia. Untuk itu, kami memohon bantuan masyarakat menjadi pendonor bagi pasien yang membutuhkan di seluruh rumah sakit yang ada di Medan, khususnya di Sumut pada umumnya,” ujarnya.

Ira menambahkan, PMI mengajak masyarakat sama-sama melawan Covid-19 dan saling membantu untuk memenuhi stok darah yang juga menjadi kebutuhan pasien dengan penyakit lainnya seperti thallasemia, kanker, jantung, ibu melahirkan, pasien kecelakaan, DBD, gangguan fungsi ginjal, dan lain sebagainya. “Jangan sampai kita lupakan juga, bahkan saat ini pasien Covid-19 itu sendiri butuh transfusi darah. Insya Allah protokol kesehatan dalam proses pengambilan darah donor dilakukan sesuai dengan SOP yang aman dan nyaman,” pungkasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/