26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Tinjau Rumah Tjong A Fie dan Gedung Warenhuis, Kementerian PUPR Tata Gedung Tua

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution melakukan peninjauan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ke kawasan Kota Tua Kesawan, Rabu (19/5). Peninjauan dilakukan sebagai tahap persiapan dalam melakukan penataan terhadap gedung tua di kawasan tersebut.

GEDUNG TUA: Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusuma Astuti, didampingi Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Wakil Wali Kota Medan, H.Aulia Rachman, Kadis PKPPR, Benny Iskandar, Kepala Bappeda Irwan Ritonga, dan sejumlah pimpinan OPD Pemko Medan, saat melihat gedung tua di kawasan Kesawan Medan.istimewa/sumutpos.

Peninjauan tersebut dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wakil Wali Kota Medan H.Aulia Rachman dan jajarannya di Pemko Medan untuk mendampingi pihak Kementerian PUPR yang dihadiri secara langsung oleh Direktur Jendral (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusuma.

Dalam peninjauan tersebut dikatakan, pembangunan dengan konsep Green Building atau bangunan hijau itu dibangun di atas lahan relokasi sebagai pengganti Pasar Aksara, yang terbakar pada Juni 2016 yang lalu.

Pasar Aksara ini direlokasi dan dibangun oleh Kementerian PUPR dengan menggunakan APBN Multiyears yang menelan anggaran sebesar Rp94 miliar. Proses

pengerjaannya pun ditargetkan selesai pada Desember tahun 2021 ini.

“Ini pembangunannya sudah 50 persen. Sesuai Perpres No.64 tahun 2018. Usul sudah sejak lama, tahun 2018 lalu. Ini pasar dengan pembangun Green Building, harus dijaga terus dalam pelaksanaan tetap Green building. Target selesai Desember tahun ini,” ucap ?Dirjen Ciptra Karya Kementerian PUPR, Diana Kusuma Astuti kepada wartawan, Rabu (19/5).

Dikatakannya, pasar Aksara ini memiliki keunikan. Sebab lahannya berada di kawasan Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, sedangkan kepemilikan, pengelolaan dan operasional pasar dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan.

Namun Diana memastikan, bahwa kedua daerah tersebut (Medan – Deliserdang) sudah melakukan koordinasi sebelumnya. Sementara, kendala dalam pembangunan Pasar Aksara ini adalah tidak luasnya lahan. Sebab, lahan yang diusulkan oleh Wali Kota Medan sebelum Bobby Nasution kepada Kementerian PUPR beberapa tahun lalu, merupakan lahan yang tidak luas.

“Kendalanya, lahannya sempit. Ini harus dibangun. Ini lahan, sudah usulan dari Wali Kota Medan yang lama, sebelum pak Bobby. Ini pasar lahannya di Kabupaten Deli Serdang, tapi milik Kota Medan. Sudah ada kordinasi antara Deli Serdang dan Kota Medan,” kata Diana.

Meski pengerjaan baru 50 persen, namun Diana optimis jika proses pengerjaanya dapat diselesaikan pada akhir tahun ini, atau Desember 2021. “Sampai akhir tahun ini pengerjaan selesai dan dapat dioperasikan pada awal tahun 2022 mendatang,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution menjelaskan jika pembangunan Pasar Aksara bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pedagang dan masyarakat saat berbelanja. Pastinya, Pasar Aksara akan mengusung pasar tradisional modern.

“Ini disampaikan oleh ibu Dirjen, sebagai waktu akses yang sudah menjadi solusi. Dari pasar relokasi dan pasar dibangun nanti, mana lebih layak. Dengan sendirinya, pedagang akan pindah otomatis,” ujar Bobby.

Bobby menerangkan, pembangunan Pasar Aksara ini akan dibangun untuk 859 kios. Sehingga, pedagang eks Pasar Aksara yang terbakar dapat tertampung sevmcara keseluruhan saat pasar sudah beroperasi di awal tahun 2022.

“Menampung 859 kios, sedangkan pedagang (lama), 819 pedagang. Masih mencukupi dan masih ada sisanya. Yang diutamakan (pedagang) yang lama, sisanya itu kita lihat standart masuk. Green Building, bagaimana penerapan dan operasionalnya,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution melakukan peninjauan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ke kawasan Kota Tua Kesawan, Rabu (19/5). Peninjauan dilakukan sebagai tahap persiapan dalam melakukan penataan terhadap gedung tua di kawasan tersebut.

GEDUNG TUA: Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusuma Astuti, didampingi Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Wakil Wali Kota Medan, H.Aulia Rachman, Kadis PKPPR, Benny Iskandar, Kepala Bappeda Irwan Ritonga, dan sejumlah pimpinan OPD Pemko Medan, saat melihat gedung tua di kawasan Kesawan Medan.istimewa/sumutpos.

Peninjauan tersebut dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wakil Wali Kota Medan H.Aulia Rachman dan jajarannya di Pemko Medan untuk mendampingi pihak Kementerian PUPR yang dihadiri secara langsung oleh Direktur Jendral (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusuma.

Dalam peninjauan tersebut dikatakan, pembangunan dengan konsep Green Building atau bangunan hijau itu dibangun di atas lahan relokasi sebagai pengganti Pasar Aksara, yang terbakar pada Juni 2016 yang lalu.

Pasar Aksara ini direlokasi dan dibangun oleh Kementerian PUPR dengan menggunakan APBN Multiyears yang menelan anggaran sebesar Rp94 miliar. Proses

pengerjaannya pun ditargetkan selesai pada Desember tahun 2021 ini.

“Ini pembangunannya sudah 50 persen. Sesuai Perpres No.64 tahun 2018. Usul sudah sejak lama, tahun 2018 lalu. Ini pasar dengan pembangun Green Building, harus dijaga terus dalam pelaksanaan tetap Green building. Target selesai Desember tahun ini,” ucap ?Dirjen Ciptra Karya Kementerian PUPR, Diana Kusuma Astuti kepada wartawan, Rabu (19/5).

Dikatakannya, pasar Aksara ini memiliki keunikan. Sebab lahannya berada di kawasan Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, sedangkan kepemilikan, pengelolaan dan operasional pasar dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan.

Namun Diana memastikan, bahwa kedua daerah tersebut (Medan – Deliserdang) sudah melakukan koordinasi sebelumnya. Sementara, kendala dalam pembangunan Pasar Aksara ini adalah tidak luasnya lahan. Sebab, lahan yang diusulkan oleh Wali Kota Medan sebelum Bobby Nasution kepada Kementerian PUPR beberapa tahun lalu, merupakan lahan yang tidak luas.

“Kendalanya, lahannya sempit. Ini harus dibangun. Ini lahan, sudah usulan dari Wali Kota Medan yang lama, sebelum pak Bobby. Ini pasar lahannya di Kabupaten Deli Serdang, tapi milik Kota Medan. Sudah ada kordinasi antara Deli Serdang dan Kota Medan,” kata Diana.

Meski pengerjaan baru 50 persen, namun Diana optimis jika proses pengerjaanya dapat diselesaikan pada akhir tahun ini, atau Desember 2021. “Sampai akhir tahun ini pengerjaan selesai dan dapat dioperasikan pada awal tahun 2022 mendatang,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution menjelaskan jika pembangunan Pasar Aksara bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pedagang dan masyarakat saat berbelanja. Pastinya, Pasar Aksara akan mengusung pasar tradisional modern.

“Ini disampaikan oleh ibu Dirjen, sebagai waktu akses yang sudah menjadi solusi. Dari pasar relokasi dan pasar dibangun nanti, mana lebih layak. Dengan sendirinya, pedagang akan pindah otomatis,” ujar Bobby.

Bobby menerangkan, pembangunan Pasar Aksara ini akan dibangun untuk 859 kios. Sehingga, pedagang eks Pasar Aksara yang terbakar dapat tertampung sevmcara keseluruhan saat pasar sudah beroperasi di awal tahun 2022.

“Menampung 859 kios, sedangkan pedagang (lama), 819 pedagang. Masih mencukupi dan masih ada sisanya. Yang diutamakan (pedagang) yang lama, sisanya itu kita lihat standart masuk. Green Building, bagaimana penerapan dan operasionalnya,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/