25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hari Pengungsi Sedunia, Aulia Rachman: Pengungsi Ini Bukan Mau Mereka

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam memperingati Hari Pengungsi Sedunia atau World Refugge Day (WRD) 2022, Yayasan Geutanyoe bekerja sama dengan Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (Yafsi) dan Teater Rumah Mata menyelenggarakan festival kebudayaan yang berlangsung di Taman Sri Deli Medan, Sabtu (18/6).

Dalam kegiatan WRD 2022, turut dihadiri Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, Yayasan Geutanyoe, perwakilan IOM, perwakilan UNHCR serta Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan pegiat-pegiat seni.

Dalam acara WRD itu, Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman mengapresiasi kegiatan tersebut yang berjalan dengan sukses. “Kita pemerintah Kota Medan berterima kasih buat NGO, Yayasan Geutanyoe, UNHCR yang melakukan hal ini.

Setidaknya, satu hal yang harus kita sampaikan sama-sama, kita resapi sama-sama, pengungsi ini bukan mau mereka. Tapi mereka sudah masuk ke dalam wilayah konflik,” terang Aulia Rachman.

Kata Wakil Wali Kota Medan itu, bahwa pemerintah Kota Medan harus memberikan rasa aman kepada para pengungsi. “Setidaknya, kita sebagai warga Kota Medan memberikan rasa nyaman dulu kepada para pengungsi. Apapun ceritanya, sama-sama manusia,” ucapnya.

Dengan peringatan WRD 2022 ini, Pemerintah Kota Medan berharap beberapa steakholder yang terlibat dalam penangan pengungsi ini harus mencari solusi terhadap para pengungsi. “Harapan kita daripada Pemko Medan, dengan adanya Hari Peringatan Pengungsi Sedunia pada 20 Juni mendatang, kita berharap daripada NGO, IOM, ataupun UNHCR, mencari solusi bagaimana caranya agar mereka bisa cepat untuk masuk ke destinasi negara kedua, supaya bisa punya ketetapan, identitas. Karena, mereka punya anak,” pinta Wakil Wali Kota Medan.

Sementara itu, Program Manager Yayasan Geutanyoe Nasruddin menuturkan bahwa kegiatan hari ini merupakan kegiatan hari Pengungsi Sedunia. Di mana, setiap tahun kegiatan ini diperingati oleh banyak tempat, banyak organisasi di dunia untuk meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat kita di Indonesia, khususnya di Kota Medan.

“Hari ini kita coba mengangkat tema tentang pertukaran budaya antara masyarakat Rohingnya dan masyarakat kita di Indonesia. Bagaimana untuk saling memahami bahwa kita itu sama, ciptaan yang sama, tapi ada perbedaan. Perbedaan itu tidak harus berkonflik, tapi bagaimana perbedaan itu bisa disandingkan, walaupun ini, hari ini kita melihat tidak ada merasa bahwa di mana kita menghargai orang, melindungi semua orang,” tuturnya.

Untuk diketahui bahwa kegiatan Hari Pengungsi Sedunia atau World Refugge Day (WRD) 2022 ini, dilaksanakan selama tiga hari mulai Sabtu (18/6/2022) hingga Senin (20/6/2022). Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut akan diisi berbagai kegiatan kebudayaan seperti festival makanan, pertunjukan seni tari, teater, dan lomba puisi.(gus/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam memperingati Hari Pengungsi Sedunia atau World Refugge Day (WRD) 2022, Yayasan Geutanyoe bekerja sama dengan Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (Yafsi) dan Teater Rumah Mata menyelenggarakan festival kebudayaan yang berlangsung di Taman Sri Deli Medan, Sabtu (18/6).

Dalam kegiatan WRD 2022, turut dihadiri Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, Yayasan Geutanyoe, perwakilan IOM, perwakilan UNHCR serta Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan pegiat-pegiat seni.

Dalam acara WRD itu, Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman mengapresiasi kegiatan tersebut yang berjalan dengan sukses. “Kita pemerintah Kota Medan berterima kasih buat NGO, Yayasan Geutanyoe, UNHCR yang melakukan hal ini.

Setidaknya, satu hal yang harus kita sampaikan sama-sama, kita resapi sama-sama, pengungsi ini bukan mau mereka. Tapi mereka sudah masuk ke dalam wilayah konflik,” terang Aulia Rachman.

Kata Wakil Wali Kota Medan itu, bahwa pemerintah Kota Medan harus memberikan rasa aman kepada para pengungsi. “Setidaknya, kita sebagai warga Kota Medan memberikan rasa nyaman dulu kepada para pengungsi. Apapun ceritanya, sama-sama manusia,” ucapnya.

Dengan peringatan WRD 2022 ini, Pemerintah Kota Medan berharap beberapa steakholder yang terlibat dalam penangan pengungsi ini harus mencari solusi terhadap para pengungsi. “Harapan kita daripada Pemko Medan, dengan adanya Hari Peringatan Pengungsi Sedunia pada 20 Juni mendatang, kita berharap daripada NGO, IOM, ataupun UNHCR, mencari solusi bagaimana caranya agar mereka bisa cepat untuk masuk ke destinasi negara kedua, supaya bisa punya ketetapan, identitas. Karena, mereka punya anak,” pinta Wakil Wali Kota Medan.

Sementara itu, Program Manager Yayasan Geutanyoe Nasruddin menuturkan bahwa kegiatan hari ini merupakan kegiatan hari Pengungsi Sedunia. Di mana, setiap tahun kegiatan ini diperingati oleh banyak tempat, banyak organisasi di dunia untuk meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat kita di Indonesia, khususnya di Kota Medan.

“Hari ini kita coba mengangkat tema tentang pertukaran budaya antara masyarakat Rohingnya dan masyarakat kita di Indonesia. Bagaimana untuk saling memahami bahwa kita itu sama, ciptaan yang sama, tapi ada perbedaan. Perbedaan itu tidak harus berkonflik, tapi bagaimana perbedaan itu bisa disandingkan, walaupun ini, hari ini kita melihat tidak ada merasa bahwa di mana kita menghargai orang, melindungi semua orang,” tuturnya.

Untuk diketahui bahwa kegiatan Hari Pengungsi Sedunia atau World Refugge Day (WRD) 2022 ini, dilaksanakan selama tiga hari mulai Sabtu (18/6/2022) hingga Senin (20/6/2022). Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut akan diisi berbagai kegiatan kebudayaan seperti festival makanan, pertunjukan seni tari, teater, dan lomba puisi.(gus/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/