25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Hari Ini Batas Waktu Merdeka Walk Beroperasi, Taman Lili Suheri Belum Juga Dibangun

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan memastikan bahwa hari ini, Senin (20/6) merupakan hari terakhir beroperasinya seluruh tenant Merdekal Walk dan kios buku bekas yang ada di Lapangan Merdeka Kota Medan. Sebab mulai besok Selasa (21/6), seluruh tenant dan kios yang ada di Lapangan Merdeka Kota Medan tidak lagi diizinkan beroperasi.

Hal ini dilakukan sebagai persiapan pembangunan revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Medan pada awal Juli mendatang. Bahkan rencananya pada tanggal 29 Juni 2022 nanti, Presiden Joko Widodo akan datang langsung untuk meletakkan batu pertama pada proses revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan.

Namun sayangnya, sebagian proses relokasi tersebut masih menyisakan polemik. Salah satunya, terkait relokasi untuk tenant-tenant Merdeka Walk yang disebut akan direlokasi ke Taman Lili Suheri Kota Medan.

Pasalnya dikabarkan, Pemko Medan hanya menyediakan lahan untuk relokasi, namun tidak membangun tenant-tenant yang baru. Dan berdasarkan pantauan hingga Sabtu (18/6) yang lalu, belum ada satu tenant pun yang berdiri pada taman yang terletak di Jalan Listrik/Palang Merah, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah itu.

Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan, Burhanuddin Sitepu turut menyoroti rencana revitalisasi Lapangan Merdeka Medan yang dinilai belum maksimal karena masih meninggalkan polemik. “Memang lokasinya sudah ada, tapi seharusnya disiapkan dulu perpindahan pedagangnya, jadi begitu mereka pindah sudah bisa langsung berjualan. Mereka jangan diterlantarkan, itu akan menimbulkan masalah,” kata Burhanuddin, Sabtu (18/6).

Burhanuddin Sitepu mengatakan, proyek revitalisasi Lapangan Merdeka akan menelan anggaran sekitar Rp400 miliar yang anggarannya akan ditampung di 3 tahun anggaran (multiyears).”Mudah-mudahan berjalan dengan baik dan memberikan solusi bagi pihak yang harus direlokasi,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan akan melakukan revitalisasi terhadap Lapangan Merdeka Medan. Hal ini dilakukan sebagai upaya Pemko Medan untuk mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka Medan sebagai kawasan Cagar Budaya (Heritage) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dengan begitu, nantinya masyarakat benar-benar dapat memanfaatkan fungsi lapangan yang pada zaman Belanda disebut de-Esplanade itu.

Untuk memulai revitalisasi yang akan direncanakan pada awal Juli mendatang, Pemko Medan terlebih dahulu akan merelokasi sejumlah tenant yang berada di Merdeka Walk (MW) di Taman Lili Suheri yang berlokasi di Jalan Listrik/Palang Merah Medan. Sedangkan untuk pedagang buku, dikabarkan akan dipindahkan ke Kawasan Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan memastikan bahwa hari ini, Senin (20/6) merupakan hari terakhir beroperasinya seluruh tenant Merdekal Walk dan kios buku bekas yang ada di Lapangan Merdeka Kota Medan. Sebab mulai besok Selasa (21/6), seluruh tenant dan kios yang ada di Lapangan Merdeka Kota Medan tidak lagi diizinkan beroperasi.

Hal ini dilakukan sebagai persiapan pembangunan revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Medan pada awal Juli mendatang. Bahkan rencananya pada tanggal 29 Juni 2022 nanti, Presiden Joko Widodo akan datang langsung untuk meletakkan batu pertama pada proses revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan.

Namun sayangnya, sebagian proses relokasi tersebut masih menyisakan polemik. Salah satunya, terkait relokasi untuk tenant-tenant Merdeka Walk yang disebut akan direlokasi ke Taman Lili Suheri Kota Medan.

Pasalnya dikabarkan, Pemko Medan hanya menyediakan lahan untuk relokasi, namun tidak membangun tenant-tenant yang baru. Dan berdasarkan pantauan hingga Sabtu (18/6) yang lalu, belum ada satu tenant pun yang berdiri pada taman yang terletak di Jalan Listrik/Palang Merah, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah itu.

Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan, Burhanuddin Sitepu turut menyoroti rencana revitalisasi Lapangan Merdeka Medan yang dinilai belum maksimal karena masih meninggalkan polemik. “Memang lokasinya sudah ada, tapi seharusnya disiapkan dulu perpindahan pedagangnya, jadi begitu mereka pindah sudah bisa langsung berjualan. Mereka jangan diterlantarkan, itu akan menimbulkan masalah,” kata Burhanuddin, Sabtu (18/6).

Burhanuddin Sitepu mengatakan, proyek revitalisasi Lapangan Merdeka akan menelan anggaran sekitar Rp400 miliar yang anggarannya akan ditampung di 3 tahun anggaran (multiyears).”Mudah-mudahan berjalan dengan baik dan memberikan solusi bagi pihak yang harus direlokasi,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan akan melakukan revitalisasi terhadap Lapangan Merdeka Medan. Hal ini dilakukan sebagai upaya Pemko Medan untuk mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka Medan sebagai kawasan Cagar Budaya (Heritage) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dengan begitu, nantinya masyarakat benar-benar dapat memanfaatkan fungsi lapangan yang pada zaman Belanda disebut de-Esplanade itu.

Untuk memulai revitalisasi yang akan direncanakan pada awal Juli mendatang, Pemko Medan terlebih dahulu akan merelokasi sejumlah tenant yang berada di Merdeka Walk (MW) di Taman Lili Suheri yang berlokasi di Jalan Listrik/Palang Merah Medan. Sedangkan untuk pedagang buku, dikabarkan akan dipindahkan ke Kawasan Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/