25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pedagang Buku Ogah Pindah ke Lapangan Merdeka

Lurah Kesawan, Amri Parinduri, mengakui pihaknya tidak miliki andil terkait perpindahan kembali ratusan pedagang ke Lapangan Merdeka. Dikatakan dia, secara prinsip sudah pernah ada permbahasan mengenai penambahan kios yang diminta pedagang.

“Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan ke Pak Assisten Ekbang, karena beliau yang berdiskusi dengan pedagang. Kalau kamikan hanya tuan rumah saya, yang kebetulan lokasinya di Kelurahan Kesawan,” katanya.

Assisten Ekbang Setdako Medan, Qamarul Fattah, yang coba dikonfirmasi tidak berhasil. Nomor selulernya terdengar memblok panggilan masuk wartawan.

Diberitakan, Pemko Medan akhirnya memutuskan untuk merelokasi pedagang buku yang saat ini berjualan di jalan pegadaian ke sisi timur lapangan merdeka. “Bagaimana lagi, lahan di Jalan Pegadaian itu milik PT KAI. Lagi pula perjanjiannya hanya pinjam pakai, maka dari itu pedagang kalau ingin tetap berjualan harus kembali ke sisi timur lapangan merdeka,” ujar Kadis Perkim Medan, Gunawan Surya Lubis usai mengikuti rapat bersama PT KAI diruang rapat II Balai Kota, Senin (18/7).

Menurut Gunawan, pedagang buku yang bisa ditampung di sisi timur Lapangan Merdeka hanya 180 pedagang, sesuai dengan jumlah kios yang dibangun oleh pihaknya pada Tahun Anggran 2015. “Pedagang buku yang resmi itu hanya 180, dan kami punya catatannya. Sejauh ini yang membuat proses relokasi tidak berjalan ialah jumlah pedagang melonjak sejak berjualan di Jalan Pegadaian,” paparnya.

Pemko Medan, kata dia, akan mengeluarkan surat peringatan kepada para pedagang buku yang saat ini masih berjualan di Jalan Pegadaian. “Akan ada 3 surat peringatan, surat peringatan pertama dan kedua masing-masing memberikan waktu 7x 24 jam. Sedangkan surat peringatan ketiga 3×24 jam,” bilangnya.

“Kami menghimbau para pedagang pindah sendiri, kalau sampai peringatan ketiga tidak juga pindah maka Pemko Medan akan berkoordinasi dengan instansi lain untuk menempuh jalur yang lain pula,” tambahnya. (prn/ije)

Lurah Kesawan, Amri Parinduri, mengakui pihaknya tidak miliki andil terkait perpindahan kembali ratusan pedagang ke Lapangan Merdeka. Dikatakan dia, secara prinsip sudah pernah ada permbahasan mengenai penambahan kios yang diminta pedagang.

“Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan ke Pak Assisten Ekbang, karena beliau yang berdiskusi dengan pedagang. Kalau kamikan hanya tuan rumah saya, yang kebetulan lokasinya di Kelurahan Kesawan,” katanya.

Assisten Ekbang Setdako Medan, Qamarul Fattah, yang coba dikonfirmasi tidak berhasil. Nomor selulernya terdengar memblok panggilan masuk wartawan.

Diberitakan, Pemko Medan akhirnya memutuskan untuk merelokasi pedagang buku yang saat ini berjualan di jalan pegadaian ke sisi timur lapangan merdeka. “Bagaimana lagi, lahan di Jalan Pegadaian itu milik PT KAI. Lagi pula perjanjiannya hanya pinjam pakai, maka dari itu pedagang kalau ingin tetap berjualan harus kembali ke sisi timur lapangan merdeka,” ujar Kadis Perkim Medan, Gunawan Surya Lubis usai mengikuti rapat bersama PT KAI diruang rapat II Balai Kota, Senin (18/7).

Menurut Gunawan, pedagang buku yang bisa ditampung di sisi timur Lapangan Merdeka hanya 180 pedagang, sesuai dengan jumlah kios yang dibangun oleh pihaknya pada Tahun Anggran 2015. “Pedagang buku yang resmi itu hanya 180, dan kami punya catatannya. Sejauh ini yang membuat proses relokasi tidak berjalan ialah jumlah pedagang melonjak sejak berjualan di Jalan Pegadaian,” paparnya.

Pemko Medan, kata dia, akan mengeluarkan surat peringatan kepada para pedagang buku yang saat ini masih berjualan di Jalan Pegadaian. “Akan ada 3 surat peringatan, surat peringatan pertama dan kedua masing-masing memberikan waktu 7x 24 jam. Sedangkan surat peringatan ketiga 3×24 jam,” bilangnya.

“Kami menghimbau para pedagang pindah sendiri, kalau sampai peringatan ketiga tidak juga pindah maka Pemko Medan akan berkoordinasi dengan instansi lain untuk menempuh jalur yang lain pula,” tambahnya. (prn/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/