33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Bayi Rizki Hari Ini Diserahkan ke Dinas Sosial

Foto: Parlindungan/PM Rizki, bayi yang ditinggal ibunya di belakang IGD RSUD Pirngadi, akan diserahkan ke Dinas Sosial.
Foto: Parlindungan/PM
Rizki, bayi yang ditinggal ibunya di belakang IGD RSUD Pirngadi, akan diserahkan ke Dinas Sosial.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sudah 16 hari lamanya Rizki menetap di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan. Sejak dibuang orangtuanya di belakang rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, Rizki yang namanya ditabalkan Wali Kota Medan ini, diasuh dan dirawat pihak RSU Pirngadi Medan.

Namun hari ini, Kamis (20/10), merupakan hari terakhir Rizki berada di rumah sakit yang berada di Jalan Professor H.M. Yamin SH. No.47 Medan. Sebab, ia akan diserahkan ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Medan. Hal ini atas permintaan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Medan, Syarif Armansyah Lubis.”Sudah saya mintakan agar besok diserahkan ke kita. Kalau kendala tidak ada, tergantung pihak Rumah Sakit yang belum menyerahkan ke kita,” ujar Syarif Armansyah, Rabu (19/10).

Dikatakan Syarif, pihaknya akan langsug menyerahkan bayi itu ke Panti Asuhan. Saat penyerahan dari RSUD dr Pirngadi Medan ke pihaknya, akan dihadiri juga oleh pihak Panti Asuhan yang nantinya dipilih pihaknya. Hal itu mengingat pihaknya tidak memiliki tempat penitipan bayi. Namun, lanjut Syarif, jika Panti Asuhan yang akan merawat bayi itu, belum ditentukan pihaknya.”Jadi nanti kita minta surat dari kelurahan tempat bayi itu ditemukan, untuk menentukan bayi itu dititipkan ke Panti Asuhan Muslim atau lainnya. Kita lihat tempat penemuan bayi itu mayoritasnya beragama apa,” sambung Syarif.

Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin yang coba dikonfirmasi via telepon, belum memberi jawaban. Namun sebelumnya, Edison mengaku kalau pihaknya telah mengirim surat ke Dinas Sosial, untuk pengasuhan lanjutan bayi itu. Namun untuk lebih lanjut, Edison mengaku menunggu keputusan Dinas Sosial. Untuk kebutuhan sehari-hari bayi itu, diberi oleh Perawat dan Dokter, karena tidak anggaran khusus.

Diketahui, bayi berjenis kelamin laki-laki itu, ditemukan di belakang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Pirngadi Medan, Senin (3/10). Saat ditemukan, bayi itu dalam kondisi menangis. Bersama bayi itu, didapati sepucuk surat bertuliskan permemintaan maaf kepada penemu bayi dan meminta untuk tidak melaporkan kepada Polisi temuan itu serta permintaan untuk merawat bayi itu sebagaimana anak sendiri.

Dalam surat itu dijelaskan bayi itu lahir lahir pada 20 Agustus 2016. Disebutkan dalam surat itu jika yang meninggalkan bayi itu adalah ibu dari bayi itu dengan alasan tidak sanggup menghidupi bayi itu.”Tolong jangan dilaporkan ke Polisi ya bu. Karena saya tak punya alasan lagi. Daripada mati di tanganku lebih baik bersama ibu. Saya mohon bu tolong jangan laporkan ke polisi. Semoga ibu panjang umur dan diberi rizki dan rezeki yang melimpah. Terimakasih banyak,” ujar si ibu bayi dalam surat tersebut. (ain)

Foto: Parlindungan/PM Rizki, bayi yang ditinggal ibunya di belakang IGD RSUD Pirngadi, akan diserahkan ke Dinas Sosial.
Foto: Parlindungan/PM
Rizki, bayi yang ditinggal ibunya di belakang IGD RSUD Pirngadi, akan diserahkan ke Dinas Sosial.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sudah 16 hari lamanya Rizki menetap di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan. Sejak dibuang orangtuanya di belakang rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, Rizki yang namanya ditabalkan Wali Kota Medan ini, diasuh dan dirawat pihak RSU Pirngadi Medan.

Namun hari ini, Kamis (20/10), merupakan hari terakhir Rizki berada di rumah sakit yang berada di Jalan Professor H.M. Yamin SH. No.47 Medan. Sebab, ia akan diserahkan ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Medan. Hal ini atas permintaan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Medan, Syarif Armansyah Lubis.”Sudah saya mintakan agar besok diserahkan ke kita. Kalau kendala tidak ada, tergantung pihak Rumah Sakit yang belum menyerahkan ke kita,” ujar Syarif Armansyah, Rabu (19/10).

Dikatakan Syarif, pihaknya akan langsug menyerahkan bayi itu ke Panti Asuhan. Saat penyerahan dari RSUD dr Pirngadi Medan ke pihaknya, akan dihadiri juga oleh pihak Panti Asuhan yang nantinya dipilih pihaknya. Hal itu mengingat pihaknya tidak memiliki tempat penitipan bayi. Namun, lanjut Syarif, jika Panti Asuhan yang akan merawat bayi itu, belum ditentukan pihaknya.”Jadi nanti kita minta surat dari kelurahan tempat bayi itu ditemukan, untuk menentukan bayi itu dititipkan ke Panti Asuhan Muslim atau lainnya. Kita lihat tempat penemuan bayi itu mayoritasnya beragama apa,” sambung Syarif.

Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin yang coba dikonfirmasi via telepon, belum memberi jawaban. Namun sebelumnya, Edison mengaku kalau pihaknya telah mengirim surat ke Dinas Sosial, untuk pengasuhan lanjutan bayi itu. Namun untuk lebih lanjut, Edison mengaku menunggu keputusan Dinas Sosial. Untuk kebutuhan sehari-hari bayi itu, diberi oleh Perawat dan Dokter, karena tidak anggaran khusus.

Diketahui, bayi berjenis kelamin laki-laki itu, ditemukan di belakang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Pirngadi Medan, Senin (3/10). Saat ditemukan, bayi itu dalam kondisi menangis. Bersama bayi itu, didapati sepucuk surat bertuliskan permemintaan maaf kepada penemu bayi dan meminta untuk tidak melaporkan kepada Polisi temuan itu serta permintaan untuk merawat bayi itu sebagaimana anak sendiri.

Dalam surat itu dijelaskan bayi itu lahir lahir pada 20 Agustus 2016. Disebutkan dalam surat itu jika yang meninggalkan bayi itu adalah ibu dari bayi itu dengan alasan tidak sanggup menghidupi bayi itu.”Tolong jangan dilaporkan ke Polisi ya bu. Karena saya tak punya alasan lagi. Daripada mati di tanganku lebih baik bersama ibu. Saya mohon bu tolong jangan laporkan ke polisi. Semoga ibu panjang umur dan diberi rizki dan rezeki yang melimpah. Terimakasih banyak,” ujar si ibu bayi dalam surat tersebut. (ain)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/