30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Alamak, Ada Pabrik Judi Jackpot di Sekip

Foto: Riadi/PM Penggerebekan mesin jackpot di Jalan Sekip Baru Medan, Selasa (17/3/2015). Per hari, pabrik ini bisa merakit 20 unit mesin.
Foto: Riadi/PM
Penggerebekan mesin jackpot di Jalan Sekip Baru Medan, Selasa (17/3/2015). Per hari, pabrik ini bisa merakit 20 unit mesin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pabrik judi jackpot Bola Mas di kawasan Sekip digerebek polisi. Di dalamnya petugas Sat Reskrim dan Sat Sabhara Polresta Medan menemukan puluhan mesin jackpot siap pakai serta alat perakit.

Penggerebekan itu terjadi Selasa (17/3) sore di Jl Sekip Baru No 37-39, Kec. Medan Petisah. Berawal dari info masyarakat, Kasat Reskrim, Kompol Wahyu Bram dan Kanit VC Polresta Medan, AKP Martuasah Tobing melakukan penggerebekan.

Untuk mengantisipasi massa, Sat Reskrim dibantu puluhan personel Sat Sabhara bersenjata laras panjang. Petugas gabungan pun merangsek masuk. Di depan ruko berlantai empat itu terpampang pamphlet Bola Mas Motor. Kuat dugaan, pamphlet tersebut sebagai kedok untuk mengelabui petugas.

Di lantai dua, petugas menemukan puluhan mesin jackpot siap pakai. Selain itu, ditemukan juga berbagai alat perakit mesin jackpot. Enam orang yang diduga sebagai pekerja juga turut diamankan dari TKP.

Ridho, salah seorang pekerja yang diamankan mengaku baru 1,5 tahun bekerja. Menurutnya mesin-mesin itu hanya dikirim ke Medan dengan harga 1 unit Rp 2,2 juta.

“Ada juga meja billiard. Full set nya Rp 9 juta-an per unit, dikirim sampai keluar kota. Penjualannya pun bisa eceran dan juga grosiran bang,” beber Ridho warga asal Negeri Lama, Aek Nabara.

Menurut Ridho, dia diajak dari Yayasan Bu Mar untuk bekerja di Toko Bola Mas. Awalnya, Ridho ditraining 3 bulan dengan upah Rp 900 ribu per bulan. Setelah itu, Ridho mendapat gaji Rp 1,5 juta perbulan sama seperti yang lain.

“Makan dan tempat tinggal ditanggung disini bang. Karyawannya perempuan 3 orang dan laki-laki 6 orang,” terang Ridho sembari berlalu.

Foto: Riadi/PM Aparat kepolisian mengamankan barang bukti berupa mesin jackpot, dari pabriknya di Jalan Sekip Baru Medan, Selasa (17/3/2015).
Foto: Riadi/PM
Aparat kepolisian mengamankan barang bukti berupa mesin jackpot, dari pabriknya di Jalan Sekip Baru Medan, Selasa (17/3/2015).

Usai penggerebekan, tersangka dan barang bukti langsung digelandang ke Polresta Medan. Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram mengatakan petugas mendapat informasi dan langsung mengintai TKP.

“Setelah di dalami, ternyata tempat ini (Bola Mas Motor) merakit mesin judi jackpot,” jelasnya.

“Jadi kotak mesin judi jackpot didapat dari luar. Kemudian memasang IC serta tombol-tombol, semua dirakit di sini,” tambahnya.

Wahyu Bram mengaku, lokasi penggerebekan adalah salah satu tempat perakitan mesin judi jackpot terbesar di Medan.

“Mungkin di tempat lain masih ada lagi, ada 8 orang yang sudah kita bawa (amankan),” terang Wahyu Bram.

Panit VC Polresta Medan, Iptu Syahril Siregar mengatakan alat-alat pembuatan jackpot diorder dari Jakarta. “Itu (jackpot) banyak beredar di Kampung Kubur. Sehari bisa laku 8 sampai 10 unit,” urainya, Selasa (17/3) malam.

Terpisah, sumber terpercaya menyebut polisi telah menggelandang A Fuk. A Fuk ditengarai sebagai pemilik usaha illegal tersebut. “Ngeri bos, sehari bisa menghasilkan 20 unit,” singkatnya.(mag-2/ala)

Foto: Riadi/PM Penggerebekan mesin jackpot di Jalan Sekip Baru Medan, Selasa (17/3/2015). Per hari, pabrik ini bisa merakit 20 unit mesin.
Foto: Riadi/PM
Penggerebekan mesin jackpot di Jalan Sekip Baru Medan, Selasa (17/3/2015). Per hari, pabrik ini bisa merakit 20 unit mesin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pabrik judi jackpot Bola Mas di kawasan Sekip digerebek polisi. Di dalamnya petugas Sat Reskrim dan Sat Sabhara Polresta Medan menemukan puluhan mesin jackpot siap pakai serta alat perakit.

Penggerebekan itu terjadi Selasa (17/3) sore di Jl Sekip Baru No 37-39, Kec. Medan Petisah. Berawal dari info masyarakat, Kasat Reskrim, Kompol Wahyu Bram dan Kanit VC Polresta Medan, AKP Martuasah Tobing melakukan penggerebekan.

Untuk mengantisipasi massa, Sat Reskrim dibantu puluhan personel Sat Sabhara bersenjata laras panjang. Petugas gabungan pun merangsek masuk. Di depan ruko berlantai empat itu terpampang pamphlet Bola Mas Motor. Kuat dugaan, pamphlet tersebut sebagai kedok untuk mengelabui petugas.

Di lantai dua, petugas menemukan puluhan mesin jackpot siap pakai. Selain itu, ditemukan juga berbagai alat perakit mesin jackpot. Enam orang yang diduga sebagai pekerja juga turut diamankan dari TKP.

Ridho, salah seorang pekerja yang diamankan mengaku baru 1,5 tahun bekerja. Menurutnya mesin-mesin itu hanya dikirim ke Medan dengan harga 1 unit Rp 2,2 juta.

“Ada juga meja billiard. Full set nya Rp 9 juta-an per unit, dikirim sampai keluar kota. Penjualannya pun bisa eceran dan juga grosiran bang,” beber Ridho warga asal Negeri Lama, Aek Nabara.

Menurut Ridho, dia diajak dari Yayasan Bu Mar untuk bekerja di Toko Bola Mas. Awalnya, Ridho ditraining 3 bulan dengan upah Rp 900 ribu per bulan. Setelah itu, Ridho mendapat gaji Rp 1,5 juta perbulan sama seperti yang lain.

“Makan dan tempat tinggal ditanggung disini bang. Karyawannya perempuan 3 orang dan laki-laki 6 orang,” terang Ridho sembari berlalu.

Foto: Riadi/PM Aparat kepolisian mengamankan barang bukti berupa mesin jackpot, dari pabriknya di Jalan Sekip Baru Medan, Selasa (17/3/2015).
Foto: Riadi/PM
Aparat kepolisian mengamankan barang bukti berupa mesin jackpot, dari pabriknya di Jalan Sekip Baru Medan, Selasa (17/3/2015).

Usai penggerebekan, tersangka dan barang bukti langsung digelandang ke Polresta Medan. Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram mengatakan petugas mendapat informasi dan langsung mengintai TKP.

“Setelah di dalami, ternyata tempat ini (Bola Mas Motor) merakit mesin judi jackpot,” jelasnya.

“Jadi kotak mesin judi jackpot didapat dari luar. Kemudian memasang IC serta tombol-tombol, semua dirakit di sini,” tambahnya.

Wahyu Bram mengaku, lokasi penggerebekan adalah salah satu tempat perakitan mesin judi jackpot terbesar di Medan.

“Mungkin di tempat lain masih ada lagi, ada 8 orang yang sudah kita bawa (amankan),” terang Wahyu Bram.

Panit VC Polresta Medan, Iptu Syahril Siregar mengatakan alat-alat pembuatan jackpot diorder dari Jakarta. “Itu (jackpot) banyak beredar di Kampung Kubur. Sehari bisa laku 8 sampai 10 unit,” urainya, Selasa (17/3) malam.

Terpisah, sumber terpercaya menyebut polisi telah menggelandang A Fuk. A Fuk ditengarai sebagai pemilik usaha illegal tersebut. “Ngeri bos, sehari bisa menghasilkan 20 unit,” singkatnya.(mag-2/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/