MEDAN – Sebanyak 62.1 persen masyarakat Sumatera Utara (Sumut) mengalami riwayat kerusakan gigi. Rata-rata jumlah kerusakan gigi diperkirakan sebanyak lima gigi untuk setiap orang. Mirisnya, hanya 23 persen saja yang sadar telah mengalami kerusakan gigi dan mulut. Dan baru 30 persen dari penderita kerusakan gigi di Sumut, yang menerima perawatan dari tenaga profesional.
“Rendahnya demand masyarakat untuk mendapatkan pelayanan gigi, baik untuk perawatan maupun pengobatan dari tanaga profesional ini perlu menjadi bahan pemikiran kita semua,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho, pada konser Dental Jazzy Night dalam rangkaian the 8th FDI-IDA Joint Meeting and Medan International Dental Exhibition, di Santika Dyandra Hotel Medan, Sabtu (17/11) malam.
Pada acara yang dihelat Persatuan Dokter Gigi Indonesia atau Indonesian Dental Asociation (IDA) Medan yang dihadiri anggota Federationale Dentaire Internationale (FDI) atau Federasi Dokter Gigi Dunia se-Asia Tenggara tersebut, Gatot menambahkan, data 62,1 persen warga Sumut mengalami kerusakan gigi, merupakan Laporan dari Survei Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007. Menurutnya, dari data itu menunjukkan rendahnya permintaan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan gigi. (ari)