25 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Jelang Nataru, Gubsu Tinjau Pasar Petisah, Harga Stabil, Pasokan Aman

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau Pasar Petisah Medan, Senin (19/12) pagi. Peninjauan dilakukan mantan Pangkostrad itu untuk memastikan ketersediaan pasokan dan kestabilan harga bahan pokok

Untuk harga bahan pokok di Pasar Petisah, terpantau cabai merah Rp 40.000/kg, daging ayam Rp35.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, beras Rp 12.500/kg, minyak goreng curah Rp14.500/kg dan lainnya .“Harga bahan pokok masih berada di batas kewajaran. Harga terkendali,” kata Gubernur Edy kepada wartawan, usai melakukan peninjauan di Pasar Petisah, Kota Medan.

Gubernur Edy juga memastikan stok bahan pokok aman. Namun, ada pasokan berkurang seperti ikan bahas berbagai jenis. Itu pun, karena faktor cuaca ekstrim. Sehingga nelayan takut untuk melaut mencari ikan. “Yang kurang pasokan itu ikan, mungkin karena cuaca sehingga nelayan terganggu, yang lain berjalan semuanya, dan stok terpenuhi untuk Natal dan Tahun Baru, bahkan untuk tiga bulan ke depan,” tutur Gubernur Edy.

Khusus untuk beras, manta Ketua Umum PSSI itu, mengatakan pasokannya pun juga mencukupi untuk Sumut. Apalagi dalam waktu dekat ini, banyak daerah yang akan melakukan panen beras.

Dengan itu, Edy juga meminta masyarakat agar tidak melakukan panic buying. Edy menjamin pasokan bahan pangan pokok Sumut mencukupi sehingga tidak perlu panik. Pemprov Sumut akan terus memantau perkembangan harga dan pasokan sehingga nantinya harga tidak terlalu melonjak.  “Pasokan kita itu mencukupi, rakyat jangan terkecoh dengan belanja dan mendengar kabar yang tidak baik, belanja apa adanya dan seperti biasa karena kita (Pemprov Sumut) tetap mengatur harga dari hulu dan hilir jadi tetap pastikan tidak ada masalah ini,” pesan Gubernur Edy.

Suri, salah satu pedagang mengatakan beberapa harga bahan pokok seperti minyak goreng curah mulai merangkak naik. Beberapa hari lalu harga minyak goreng curah Rp13.500/liter naik menjadi Rp14.500/liter. “Memang ada beberapa yang naik,” katanya.  Setelah meninjau pasokan dan harga kebutuhan pokok jelang Nataru, Gubsu memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, kemarin.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu berpesan dan meminta komoditas yang keluar dari daerahnya dikontrol dengan ketat. Ini bertujuan untuk mengendalikan harga komoditas di Sumut, terutama terkait komoditas pangan.

Hal itu tujuannya Gubernur Edy untuk mengendalikan tingkat inflasi Sumut dan jaga pertumbuhan ekonomi. “Tidak ada barang yang keluar dari Sumut yang tidak terkendali, harus dikontrol untuk memastikan ketersediaan komoditas pangan di sini dan menjaga inflasi kita, Satgas Pangan, Kabupaten/Kota harus pantau ini secara ketat,” kata Gubernur Edy.

Inflasi Sumut di November 2022 berada di angka 5,03% (yoy), turun 0,63 poin bila dibanding dengan bulan Oktober (5,66%). Sumut berhasil menurunkan inflasinya untuk lebih rendah dari nasional yang sebesar 5,42% (yoy) di November 2022.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Sumut di Triwulan III masih berada di angka 4,97% (yoy), lebih rendah dari nasional yang sebesar 5,72% (yoy). Edy Rahmayadi berharap di 2023 Sumut bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya di atas 5%.

“Dibilang bagus walaupun tak sempurna, masih 4,97% pertumbuhan ekonomi, itu sudah dapat hadiah aku ini. Sebelum pandemi kita 5,26%, Saya berharap di 2023 kita di atas 5%,” kata Gubernur Edy kepada wartawan, usai acara.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Doddy mengatakan pertumbuhan ekonomi di Sumut diprediksikan masih di angka 4,1-4,9% di akhir tahun ini.

Walau begitu, menurutnya tren peningkatan pertumbuhan ekonomi Sumut masih baik. “Kalau pertumbuhan ekonomi prediksinya masih agak panjang, 4,1-4,9%, tetapi tampaknya arahnya ke atas. Memang isunya kita trennya naik, tetapi belum optimal karena masih di bawah nasional. Tetapi intinya momentumnya masih terjaga, semua indikator semuanya bagus,” terangnya.

Sedangkan untuk inflasi, Doddy menambahkan, di akhir tahun akan mengalami kenaikan karena pengaruh Natal dan Tahun Baru. “Kalau inflasi juga relatif, Desember ini mau tidak mau pasti naik karena memang pengaruh Natal, tetapi sejauh ini dibandingkan nasional dan seluruh provinsi lain masih lebih baik,” kata Doddy.

Hadir pada rapat TPID ini Bupati/Walikota se-Sumut, pimpinan-pimpinan BUMD se-Sumut serta OPD terkait. Hadir juga jajaran Satgas Pangan Sumut dan Kabupaten/Kota serta lembaga dan instansi terkait.(gus/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau Pasar Petisah Medan, Senin (19/12) pagi. Peninjauan dilakukan mantan Pangkostrad itu untuk memastikan ketersediaan pasokan dan kestabilan harga bahan pokok

Untuk harga bahan pokok di Pasar Petisah, terpantau cabai merah Rp 40.000/kg, daging ayam Rp35.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, beras Rp 12.500/kg, minyak goreng curah Rp14.500/kg dan lainnya .“Harga bahan pokok masih berada di batas kewajaran. Harga terkendali,” kata Gubernur Edy kepada wartawan, usai melakukan peninjauan di Pasar Petisah, Kota Medan.

Gubernur Edy juga memastikan stok bahan pokok aman. Namun, ada pasokan berkurang seperti ikan bahas berbagai jenis. Itu pun, karena faktor cuaca ekstrim. Sehingga nelayan takut untuk melaut mencari ikan. “Yang kurang pasokan itu ikan, mungkin karena cuaca sehingga nelayan terganggu, yang lain berjalan semuanya, dan stok terpenuhi untuk Natal dan Tahun Baru, bahkan untuk tiga bulan ke depan,” tutur Gubernur Edy.

Khusus untuk beras, manta Ketua Umum PSSI itu, mengatakan pasokannya pun juga mencukupi untuk Sumut. Apalagi dalam waktu dekat ini, banyak daerah yang akan melakukan panen beras.

Dengan itu, Edy juga meminta masyarakat agar tidak melakukan panic buying. Edy menjamin pasokan bahan pangan pokok Sumut mencukupi sehingga tidak perlu panik. Pemprov Sumut akan terus memantau perkembangan harga dan pasokan sehingga nantinya harga tidak terlalu melonjak.  “Pasokan kita itu mencukupi, rakyat jangan terkecoh dengan belanja dan mendengar kabar yang tidak baik, belanja apa adanya dan seperti biasa karena kita (Pemprov Sumut) tetap mengatur harga dari hulu dan hilir jadi tetap pastikan tidak ada masalah ini,” pesan Gubernur Edy.

Suri, salah satu pedagang mengatakan beberapa harga bahan pokok seperti minyak goreng curah mulai merangkak naik. Beberapa hari lalu harga minyak goreng curah Rp13.500/liter naik menjadi Rp14.500/liter. “Memang ada beberapa yang naik,” katanya.  Setelah meninjau pasokan dan harga kebutuhan pokok jelang Nataru, Gubsu memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, kemarin.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu berpesan dan meminta komoditas yang keluar dari daerahnya dikontrol dengan ketat. Ini bertujuan untuk mengendalikan harga komoditas di Sumut, terutama terkait komoditas pangan.

Hal itu tujuannya Gubernur Edy untuk mengendalikan tingkat inflasi Sumut dan jaga pertumbuhan ekonomi. “Tidak ada barang yang keluar dari Sumut yang tidak terkendali, harus dikontrol untuk memastikan ketersediaan komoditas pangan di sini dan menjaga inflasi kita, Satgas Pangan, Kabupaten/Kota harus pantau ini secara ketat,” kata Gubernur Edy.

Inflasi Sumut di November 2022 berada di angka 5,03% (yoy), turun 0,63 poin bila dibanding dengan bulan Oktober (5,66%). Sumut berhasil menurunkan inflasinya untuk lebih rendah dari nasional yang sebesar 5,42% (yoy) di November 2022.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Sumut di Triwulan III masih berada di angka 4,97% (yoy), lebih rendah dari nasional yang sebesar 5,72% (yoy). Edy Rahmayadi berharap di 2023 Sumut bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya di atas 5%.

“Dibilang bagus walaupun tak sempurna, masih 4,97% pertumbuhan ekonomi, itu sudah dapat hadiah aku ini. Sebelum pandemi kita 5,26%, Saya berharap di 2023 kita di atas 5%,” kata Gubernur Edy kepada wartawan, usai acara.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Doddy mengatakan pertumbuhan ekonomi di Sumut diprediksikan masih di angka 4,1-4,9% di akhir tahun ini.

Walau begitu, menurutnya tren peningkatan pertumbuhan ekonomi Sumut masih baik. “Kalau pertumbuhan ekonomi prediksinya masih agak panjang, 4,1-4,9%, tetapi tampaknya arahnya ke atas. Memang isunya kita trennya naik, tetapi belum optimal karena masih di bawah nasional. Tetapi intinya momentumnya masih terjaga, semua indikator semuanya bagus,” terangnya.

Sedangkan untuk inflasi, Doddy menambahkan, di akhir tahun akan mengalami kenaikan karena pengaruh Natal dan Tahun Baru. “Kalau inflasi juga relatif, Desember ini mau tidak mau pasti naik karena memang pengaruh Natal, tetapi sejauh ini dibandingkan nasional dan seluruh provinsi lain masih lebih baik,” kata Doddy.

Hadir pada rapat TPID ini Bupati/Walikota se-Sumut, pimpinan-pimpinan BUMD se-Sumut serta OPD terkait. Hadir juga jajaran Satgas Pangan Sumut dan Kabupaten/Kota serta lembaga dan instansi terkait.(gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/