25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Sukaramai Terbakar, 44 Orang jadi Korban

Suara Azan Mengumandang di Lokasi Kebakaran

MEDAN- Sukaramai terbakar dini hari kemarin. Lokasinya berada di barisan toko perabotan dan pemukiman padat yang berada di Jalan AR Hakim Medan. Peristiwa yang terjadi pada pukul 02.00 dini hari itu mengakibatkan 44 orang jadi korban setelah tujuh rumah dan 5 rumah toko (ruko) milik mereka terbakar.

KEBAKARAN: Beberapa warga menyaksikan lokasi kebakaran  kawasan Jalan A R Hakim, Medan, Minggu (20/1) dini hari.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
KEBAKARAN: Beberapa warga menyaksikan lokasi kebakaran di kawasan Jalan A R Hakim, Medan, Minggu (20/1) dini hari.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

Kebakaran yang mengakibatkan 14 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal itu diduga berasal dari gudang tempat penyimpan barang toko perabotan Sinar Jati dan Me kar Jaya milik Hidayat Wijaya alias Acuan Dari bangunan tiga lantai itulah gumpalan asap pertama kali terlihat. Selang beberapa menit, asap disertai api sudah membesar dan mengangkasa. Sontak warga yang melihat melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pencegah dan Pemadaman Kebakaran (DP2K) Kota Medan dan Polsekta Medan Area.

Mendapat informasi tersebut petugas DP2K Kota Medan terjun ke lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman api. Namun, karena akses jalan yang sempit dan banyaknya barang-barang mudah terbakar di tempat itu, petugas tampak kerepotan. Apalagi, ruko perabotan itu berbentuk later L. Bagian depan toko berada di Jalan AR Hakim, sementara bagian belakang berada pemukiman padat penduduk di Gang Sendok. Ketika petugas tiba, api sudah merambat ke beberapa rumah warga di Gang Sendok dan Gang Belanga.

Akhirnya petugas kebakaran dibantu warga membongkar pintu ruko perambotan itu secara paksa. Namun, setelah berhasil dibongkar, api tetap tak mampu dijinakkan. Segala kekuatan dikerahkan, terlihat hilir mudik armada DP2K Kota Medan keluar masuk lokasi kebakaran untuk menyuplai air. Beruntung hydran di Jalan Halat berfungsi dengan baik sehingga memudah pasokan air untuk pemadaman. Terpantau di lokasi diperkirakan puluhan armada DP2K Kota Medan diterjunkan. Meski begitu, api baru bisa dipadamkan pada pukul 05.00 WIB atau tiga jam setelah kebakaran diketahui.

“Aku sedang tidur, tiba-tiba dibangunkan untuk keluar. Kebakaran. Ya larilah aku menyelamatkan diri,” ucap korban kebakaran, Kathira (54). Dini hari kemarin, rumah dua lantai miliknya yang berada di Gang Belanga ludes terbakar.

Menurut Kathira, api tersebut memang berasal dari rumah Acuan pemilik toko perabotan ini. “Aku tahu dari adik yang berjualan di samping rukonya itu,” ungkapnya dengan nada sedih.

Baru Menempati Rumah Tiga Pekan
Sementara itu, korban yang lain, Meisa (24), terlihat terduduk di depan pintu rumahnya saat warga dan abangnya mengamankan barang-barang ke rumah tetangga yang tidak dilalap sijago merah. “Kami tidur semua. Untung ada warga setempat yang memberitahukan kebakaran. Makanya kami langsung terbangun dan kami langsung ke luar rumah,” katanya.

Ia menyatakan selang beberapa menit karena api semakin membesar dan pemadam kebakaran datang sekitar 30 menit terjadi kebakaran. Rumah Meisa ikut terbakar seperti rumah lainnya. “Saat kami mengetahui rumah terbakar, kami langsung berusaha memindahkan barang-barang yang ada di rumah ke rumah tetangga yang tidak terkena api,” katanya.

Diceritakannya, saat kebakaran ibunya, Darmayani (67), merasa bingung. Hal itu dikarenakan mereka baru menempati rumah tersebut sekitar 3 pekan. “Iya, ibu saya kebingungan saat rumah kami terkena rembetan api. Ibu langsung tidak tahu mau ke mana dan mau ngapain. Saat itu kami langsung membawa ibu keluar dan kami membawa ibu ke rumah Irmawati, kakak saya yang ada di Krakatau,” ujarnya.

Saat kejadian, rumahnya menjadi tempat yang pas untuk pemadam kebakaran memadamkan api. “Karena rumah kami persis di sebelah gudang yang terbakar. Rumah kami kena rembesan api dari gudang tersebut,” katanya.

Untuk itu, Meisa mengharapkan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk membantu korban kebakaran. Memang, sudah ada posko dari para Cagub dan Cawagub yang memberi bantuan pangan. “Namun yang kami bingungkan saat ini, di mana kami akan tidur malam ini,” katanya.

Andi Kuringan alias Ucok Kepala Lingkungan XII kelurahan Suka Ramai I Kecamatan Medan Area mengatakan di wilayahnya ada 5 rumah yang terbakar sedangkan di lingkungan XIII ada 7 rumah yang terbakar. “Total 12 rumah,” ungkapnya.

Saat ditanya asal api dari mana, Ucok mengatakan berdasarkan informasi warga berasal dari toko Acuan bagian gudang toko perabotan ini. “Kalau keterangan warga dari rumah Acuan bagian gudang api tiba-tiba sudah membesar,” jelasnya.

Kemarin setelah kebakaran, dirinya bersama petugas kepolisian melakukan pengamanan di lokasi agar barang-barang korban yang tidak terbakar, tidak dimaling oleh orang-orang yang mencari kesempatan dalam musibah ini.”Kita kordinasi dengan kepolisian lah dalam pengamanan ini,” ungkapnya.

Lurah Sukaramai I Derliana Nasution mengatakan saat ini Pemko Medan sudah membangun dua posko untuk membantu korban kebakaran untuk memberikan pasokan makananan, satu posko dari Dinas Sosial Provsu dan satu posko dari pihak kelurahan. “Ada dua posko yang kita dirikan saat ini untuk membantu warga yang menjadi korban,”sebutnya.

Kemudian, dirinya mengungkapkan untuk saat ini pihaknya memberikan bantuan makananan dan air bersih kepada warga menjadi korban kebakaran. “Ya kita mengupaya secara maksimal untuk membantu warga,” jelasnya.

Warga tak Dikenal Kumandangkan Azan
Sementara itu, di hadapan api yang membara, terlihat seorang warga yang tidak diketahui identitas melakukan Adzan untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT. Dia nekat naik ke lantai II sebelah rumahnya untuk azan. Sontak warga lain pun mencoba menyelamatkan dirinya.

“Pak awas api membesar itu, jangan di situ bahaya apinya terus membesar,” teriak seorang warga.

Namun dia tidak mau berpindah. Melihat api terus membesar dan beberapa kali menyembur, akhirnya warga itu turun. Tepatnya setelah semprotan air dari petugas kebakaran mengarah ke dirinya dengan kencang.

Di sisi lain, Polsekta Medan Area terus melakukan penyelidikan. “Sudah 9 saksi yang kita periksa dalam kebakaran ini,” ucap Kanit Reskrim Polsekta Medan Area AKP J Banjarnahor, kemarin Siang.

Disinggung penyebab kebakaran, Banjarnahor mengatakan belum mengetahui dan masih menunggu hasil Tim Labotorium Forensik (Labfor) Cabang Medan. “Besok (hari ini, Red) Tim labfor turun, jadi hasil penyeledikkan itu baru bisa diketahui,”katanya. (gus)

Suara Azan Mengumandang di Lokasi Kebakaran

MEDAN- Sukaramai terbakar dini hari kemarin. Lokasinya berada di barisan toko perabotan dan pemukiman padat yang berada di Jalan AR Hakim Medan. Peristiwa yang terjadi pada pukul 02.00 dini hari itu mengakibatkan 44 orang jadi korban setelah tujuh rumah dan 5 rumah toko (ruko) milik mereka terbakar.

KEBAKARAN: Beberapa warga menyaksikan lokasi kebakaran  kawasan Jalan A R Hakim, Medan, Minggu (20/1) dini hari.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
KEBAKARAN: Beberapa warga menyaksikan lokasi kebakaran di kawasan Jalan A R Hakim, Medan, Minggu (20/1) dini hari.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

Kebakaran yang mengakibatkan 14 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal itu diduga berasal dari gudang tempat penyimpan barang toko perabotan Sinar Jati dan Me kar Jaya milik Hidayat Wijaya alias Acuan Dari bangunan tiga lantai itulah gumpalan asap pertama kali terlihat. Selang beberapa menit, asap disertai api sudah membesar dan mengangkasa. Sontak warga yang melihat melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pencegah dan Pemadaman Kebakaran (DP2K) Kota Medan dan Polsekta Medan Area.

Mendapat informasi tersebut petugas DP2K Kota Medan terjun ke lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman api. Namun, karena akses jalan yang sempit dan banyaknya barang-barang mudah terbakar di tempat itu, petugas tampak kerepotan. Apalagi, ruko perabotan itu berbentuk later L. Bagian depan toko berada di Jalan AR Hakim, sementara bagian belakang berada pemukiman padat penduduk di Gang Sendok. Ketika petugas tiba, api sudah merambat ke beberapa rumah warga di Gang Sendok dan Gang Belanga.

Akhirnya petugas kebakaran dibantu warga membongkar pintu ruko perambotan itu secara paksa. Namun, setelah berhasil dibongkar, api tetap tak mampu dijinakkan. Segala kekuatan dikerahkan, terlihat hilir mudik armada DP2K Kota Medan keluar masuk lokasi kebakaran untuk menyuplai air. Beruntung hydran di Jalan Halat berfungsi dengan baik sehingga memudah pasokan air untuk pemadaman. Terpantau di lokasi diperkirakan puluhan armada DP2K Kota Medan diterjunkan. Meski begitu, api baru bisa dipadamkan pada pukul 05.00 WIB atau tiga jam setelah kebakaran diketahui.

“Aku sedang tidur, tiba-tiba dibangunkan untuk keluar. Kebakaran. Ya larilah aku menyelamatkan diri,” ucap korban kebakaran, Kathira (54). Dini hari kemarin, rumah dua lantai miliknya yang berada di Gang Belanga ludes terbakar.

Menurut Kathira, api tersebut memang berasal dari rumah Acuan pemilik toko perabotan ini. “Aku tahu dari adik yang berjualan di samping rukonya itu,” ungkapnya dengan nada sedih.

Baru Menempati Rumah Tiga Pekan
Sementara itu, korban yang lain, Meisa (24), terlihat terduduk di depan pintu rumahnya saat warga dan abangnya mengamankan barang-barang ke rumah tetangga yang tidak dilalap sijago merah. “Kami tidur semua. Untung ada warga setempat yang memberitahukan kebakaran. Makanya kami langsung terbangun dan kami langsung ke luar rumah,” katanya.

Ia menyatakan selang beberapa menit karena api semakin membesar dan pemadam kebakaran datang sekitar 30 menit terjadi kebakaran. Rumah Meisa ikut terbakar seperti rumah lainnya. “Saat kami mengetahui rumah terbakar, kami langsung berusaha memindahkan barang-barang yang ada di rumah ke rumah tetangga yang tidak terkena api,” katanya.

Diceritakannya, saat kebakaran ibunya, Darmayani (67), merasa bingung. Hal itu dikarenakan mereka baru menempati rumah tersebut sekitar 3 pekan. “Iya, ibu saya kebingungan saat rumah kami terkena rembetan api. Ibu langsung tidak tahu mau ke mana dan mau ngapain. Saat itu kami langsung membawa ibu keluar dan kami membawa ibu ke rumah Irmawati, kakak saya yang ada di Krakatau,” ujarnya.

Saat kejadian, rumahnya menjadi tempat yang pas untuk pemadam kebakaran memadamkan api. “Karena rumah kami persis di sebelah gudang yang terbakar. Rumah kami kena rembesan api dari gudang tersebut,” katanya.

Untuk itu, Meisa mengharapkan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk membantu korban kebakaran. Memang, sudah ada posko dari para Cagub dan Cawagub yang memberi bantuan pangan. “Namun yang kami bingungkan saat ini, di mana kami akan tidur malam ini,” katanya.

Andi Kuringan alias Ucok Kepala Lingkungan XII kelurahan Suka Ramai I Kecamatan Medan Area mengatakan di wilayahnya ada 5 rumah yang terbakar sedangkan di lingkungan XIII ada 7 rumah yang terbakar. “Total 12 rumah,” ungkapnya.

Saat ditanya asal api dari mana, Ucok mengatakan berdasarkan informasi warga berasal dari toko Acuan bagian gudang toko perabotan ini. “Kalau keterangan warga dari rumah Acuan bagian gudang api tiba-tiba sudah membesar,” jelasnya.

Kemarin setelah kebakaran, dirinya bersama petugas kepolisian melakukan pengamanan di lokasi agar barang-barang korban yang tidak terbakar, tidak dimaling oleh orang-orang yang mencari kesempatan dalam musibah ini.”Kita kordinasi dengan kepolisian lah dalam pengamanan ini,” ungkapnya.

Lurah Sukaramai I Derliana Nasution mengatakan saat ini Pemko Medan sudah membangun dua posko untuk membantu korban kebakaran untuk memberikan pasokan makananan, satu posko dari Dinas Sosial Provsu dan satu posko dari pihak kelurahan. “Ada dua posko yang kita dirikan saat ini untuk membantu warga yang menjadi korban,”sebutnya.

Kemudian, dirinya mengungkapkan untuk saat ini pihaknya memberikan bantuan makananan dan air bersih kepada warga menjadi korban kebakaran. “Ya kita mengupaya secara maksimal untuk membantu warga,” jelasnya.

Warga tak Dikenal Kumandangkan Azan
Sementara itu, di hadapan api yang membara, terlihat seorang warga yang tidak diketahui identitas melakukan Adzan untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT. Dia nekat naik ke lantai II sebelah rumahnya untuk azan. Sontak warga lain pun mencoba menyelamatkan dirinya.

“Pak awas api membesar itu, jangan di situ bahaya apinya terus membesar,” teriak seorang warga.

Namun dia tidak mau berpindah. Melihat api terus membesar dan beberapa kali menyembur, akhirnya warga itu turun. Tepatnya setelah semprotan air dari petugas kebakaran mengarah ke dirinya dengan kencang.

Di sisi lain, Polsekta Medan Area terus melakukan penyelidikan. “Sudah 9 saksi yang kita periksa dalam kebakaran ini,” ucap Kanit Reskrim Polsekta Medan Area AKP J Banjarnahor, kemarin Siang.

Disinggung penyebab kebakaran, Banjarnahor mengatakan belum mengetahui dan masih menunggu hasil Tim Labotorium Forensik (Labfor) Cabang Medan. “Besok (hari ini, Red) Tim labfor turun, jadi hasil penyeledikkan itu baru bisa diketahui,”katanya. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/