Terkait dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia setelah Trump resmi dilantik jadi presiden, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menurutkan hingga sekarang, Indonesia masih belum menentukan kebijakan yang akan diambil. ’’Tentunya kita harus melihat kebijakan yang akan mereka ambil sebelum merespons,’’ ucapnya.
Ketua DPR Setya Novanto menyatakan, dilantiknya Trump menjadi Presiden Amerika Serikat akan membawa angin segar bagi Indonesia. Salah satunya di bidang ekonomi. Menurut dia, Trump merupakan seorang pengusaha. Sebelum menjadi presiden, dia sudah melirik Indonesia sebagai tempat menanam investasi. Kerjasama Indonesia dengan Amerika akan semakin baik.
Setnov, panggilan akrab Setya Novanto menyatakan, sebelumnya Presiden Joko Widodo juga sudah beberapakali berkunjung ke Amerika dan mengajak para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satu bidang investasi adalah infrastruktur. Masih terbuka lebar peluang investasi di Indonesia.”Trump sangat tertarik investasi di Indonesia,” terang Ketua DPP Partai Golkar itu.
Tentu presiden baru Amerika itu akan memberikan perhatian terhadap negara ini, karena Indonesia merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Sehingga, kata dia, posisinya sangat penting bagi Amerika.
Pendapat berbeda disampaikan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Menurut dia, semua orang tidak punya pandangan pasti terhadap Trump. “Trump merupakan Presiden Amerika yang paling kontroversial,” terang dia saat ditemui di gedung Parlemen, Senayan kemarin (20/1). Dalam masa penantian untuk dilantik, terang dia, biasanya presiden lebih memilih diam
Namun, lain dengan Trump. Dia malah sangat aktif di twitter dan mengajak perang. Jadi, semua kepala negara selalu sibuk mengecek twitter Trump untuk mengetahui perkembangan dan sikap presiden baru itu.
Legislator asal Sumbawa, NTB itu menyatakan, saat ini di dalam negeri Amerika sendiri sedang bergejolak. Banyak masyarakat yang melakukan demonstrasi. Menurut dia, ini satu-satunya Presiden Amerika yang didemo setelah terpilih dan ketika akan dilantik. “Banyak teori menyatakan, dia pragmatis sebagai pedagang. Kita lihat saja nanti,” tutur dia.
Terkait dengan kebijakan ekonomi, Fahri menyatakan, Trump akan lebih pro pada produk dalam negerinya sendiri. Ketika dia butuh uang, suku bunga The Fed akan dinaikkan. Supaya uang dari luar masuk lagi ke Amerika. Selanjutnya harga Dolar akan tinggi. “Kalau Dolar tinggi, alat pembayaran kita di perdagangan luar negeri akan sulit,” terangnya. (byu/and/lum/jpg)