25.7 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Tekan Angka Stunting Tahun 2023, DPRD Medan Dukung Pemko Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku akan terus menekan angka stunting di Kota Medan. Pemko Medan juga optimis, keberhasilan menekan angka stunting di tahun 2022 lalu akan terulang bahkan meningkat di tahun 2023 ini.

 Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Medan, dr. Helena Rugun N. Nainggolan MKT, mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan Pemko Medan dalam menekan angka stunting di Kota Medan. Salah satu upaya yang dimaksud adalah dengan meneruskan program ‘Bapak Asuh’.

 “Awalnya angka stunting di Medan pada pertengahan tahun 2022 berada di angka 550 anak, namun di akhir 2022 turun menjadi 364 anak. Bahkan pada akhir Januari 2023 kemarin, sudah turun kembali menjadi 359 anak. Ini semua berkat berbagai program intervensi gizi yang disiapkan Pak Wali Kota Medan (Bobby Nasution), salah satunya program Bapak Asuh yang terbukti mampu menekan angka stunting,” ucap dr Rugun kepada Sumut Pos, Senin (20/2/2023).

 Dikatakan Rugun, program Bapak Asuh telah diikuti seluruh Forkopimda yang ada di Kota Medan. Di tahun 2023 ini, program tersebut akan terus dikembangkan hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.

 Ia berharap, di bulan Maret nanti, angka Stunting di Kota Medan dapat kembali menurun. Hal itu akang dilihat dari data yang akan dihimpun pada Bulan Februari 2023 ini.

 “Sebab di Bulan Februari ini kita ada namanya bulan penimbangan di puskesmas. Dari situ nanti kita lihat, apakah ada penurunan kembali atau tidak, datanya akan kita lihat di Maret. Namun kita yakin akan terjadi penurunan lagi, sebab upaya-upaya intervensi gizi terus kita lakukan,” ujarnya.

 Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H. Rajudin Sagala S.PdI, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui seluruh perangkat yang ada agar kembali fokus dalam berkolaborasi untuk menurunkan angka kasus stunting di Kota Medan pada tahun 2023 ini.

 Pasalnya, Pimpinan DPRD Medan Fraksi PKS itu menilai, langkah Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang membangun kolaborasi semua OPD yang ada dijajarannya bersama pihak Forkopimda Kota Medan dan para stakeholder telah berhasil menurunkan angka stunting di Kota Medan.

 Dijelaskan Rajudin, berdasarkan data yang diterimanya, angka stunting di Kota Medan berhasil turun 186 kasus hanya dalam waktu 8 bulan. Di bulan Februari 2022, terdata ada 550 anak stunting di Kota Medan. Namun pada Oktober 2022, angka itu turun menjadi 364 anak.

 “Ini capaian yang baik, sekaligus bukti berhasilnya kolaborasi yang dibangun Wali Kota Medan. Kita minta kolaborasi ini kembali ditingkatkan, agar di tahun 2023 ini kasus stunting di Kota Medan bisa menurun lebih jauh. Kita di DPRD Medan mendukung Pemko Medan untuk menurunkan Kembali kasus stunting di Tahun 2023,” ucap Rajudin Sagala.

 Dikatakan Rajudin, turunnya kasus stunting di Medan juga sebagai bukti ditindaklanjutinya Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Medan oleh Pemko Medan. Bahkan di tahun 2023 ini, Rajudin memastikan akan kembali memasukkan penanganan stunting dalam Pokir DPRD Kota Medan.

 “Seperti yang disampaikan Wali Kota Medan, bahwa semua OPD tanpa terkecuali harus sama-sama bekerja dalam menurunkan kasus stunting. Kita tidak mau dengar ada OPD yang merasa bahwa itu bukan tanggungjawabnya, sebab sebenarnya masalah ini adalah tanggungjawab kita semua,” ujarnya.

 Politisi senior PKS itu juga mengingatkan Pemko Medan untuk meningkatkan program Bapak Asuh. Diharapkan dengan semakin banyaknya Bapak Asuh, maka akan semakin banyak pula anak di Kota Medan yang bisa terlepas dari belenggu stunting.

 “Sebagai bentuk dukungan, kami di DPRD Medan juga telah menjadi Bapak Asuh. Kita harapkan program ini terus digaungkan agar semakin banyak anak stunting di Kota Medan yang diperhatikan. Hal ini harus kita lakukan, sebab kita semua sedang mempersiapkan generasi bangsa yang siap menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (rel).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku akan terus menekan angka stunting di Kota Medan. Pemko Medan juga optimis, keberhasilan menekan angka stunting di tahun 2022 lalu akan terulang bahkan meningkat di tahun 2023 ini.

 Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Medan, dr. Helena Rugun N. Nainggolan MKT, mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan Pemko Medan dalam menekan angka stunting di Kota Medan. Salah satu upaya yang dimaksud adalah dengan meneruskan program ‘Bapak Asuh’.

 “Awalnya angka stunting di Medan pada pertengahan tahun 2022 berada di angka 550 anak, namun di akhir 2022 turun menjadi 364 anak. Bahkan pada akhir Januari 2023 kemarin, sudah turun kembali menjadi 359 anak. Ini semua berkat berbagai program intervensi gizi yang disiapkan Pak Wali Kota Medan (Bobby Nasution), salah satunya program Bapak Asuh yang terbukti mampu menekan angka stunting,” ucap dr Rugun kepada Sumut Pos, Senin (20/2/2023).

 Dikatakan Rugun, program Bapak Asuh telah diikuti seluruh Forkopimda yang ada di Kota Medan. Di tahun 2023 ini, program tersebut akan terus dikembangkan hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.

 Ia berharap, di bulan Maret nanti, angka Stunting di Kota Medan dapat kembali menurun. Hal itu akang dilihat dari data yang akan dihimpun pada Bulan Februari 2023 ini.

 “Sebab di Bulan Februari ini kita ada namanya bulan penimbangan di puskesmas. Dari situ nanti kita lihat, apakah ada penurunan kembali atau tidak, datanya akan kita lihat di Maret. Namun kita yakin akan terjadi penurunan lagi, sebab upaya-upaya intervensi gizi terus kita lakukan,” ujarnya.

 Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H. Rajudin Sagala S.PdI, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui seluruh perangkat yang ada agar kembali fokus dalam berkolaborasi untuk menurunkan angka kasus stunting di Kota Medan pada tahun 2023 ini.

 Pasalnya, Pimpinan DPRD Medan Fraksi PKS itu menilai, langkah Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang membangun kolaborasi semua OPD yang ada dijajarannya bersama pihak Forkopimda Kota Medan dan para stakeholder telah berhasil menurunkan angka stunting di Kota Medan.

 Dijelaskan Rajudin, berdasarkan data yang diterimanya, angka stunting di Kota Medan berhasil turun 186 kasus hanya dalam waktu 8 bulan. Di bulan Februari 2022, terdata ada 550 anak stunting di Kota Medan. Namun pada Oktober 2022, angka itu turun menjadi 364 anak.

 “Ini capaian yang baik, sekaligus bukti berhasilnya kolaborasi yang dibangun Wali Kota Medan. Kita minta kolaborasi ini kembali ditingkatkan, agar di tahun 2023 ini kasus stunting di Kota Medan bisa menurun lebih jauh. Kita di DPRD Medan mendukung Pemko Medan untuk menurunkan Kembali kasus stunting di Tahun 2023,” ucap Rajudin Sagala.

 Dikatakan Rajudin, turunnya kasus stunting di Medan juga sebagai bukti ditindaklanjutinya Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Medan oleh Pemko Medan. Bahkan di tahun 2023 ini, Rajudin memastikan akan kembali memasukkan penanganan stunting dalam Pokir DPRD Kota Medan.

 “Seperti yang disampaikan Wali Kota Medan, bahwa semua OPD tanpa terkecuali harus sama-sama bekerja dalam menurunkan kasus stunting. Kita tidak mau dengar ada OPD yang merasa bahwa itu bukan tanggungjawabnya, sebab sebenarnya masalah ini adalah tanggungjawab kita semua,” ujarnya.

 Politisi senior PKS itu juga mengingatkan Pemko Medan untuk meningkatkan program Bapak Asuh. Diharapkan dengan semakin banyaknya Bapak Asuh, maka akan semakin banyak pula anak di Kota Medan yang bisa terlepas dari belenggu stunting.

 “Sebagai bentuk dukungan, kami di DPRD Medan juga telah menjadi Bapak Asuh. Kita harapkan program ini terus digaungkan agar semakin banyak anak stunting di Kota Medan yang diperhatikan. Hal ini harus kita lakukan, sebab kita semua sedang mempersiapkan generasi bangsa yang siap menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (rel).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/