Pasca Kebakaran Dua SD Negeri
Pasca kebakaran di dua sekolah di SD Negeri 067243 dan SD Negeri 0672 44, di Jalan Bunga Sedap Malam IX, Medan Selayang, aktivitas belajar mengajar tetap berlangsung walaupun dalam keadaan darurat. Seperti apa?
Bagus-Farida, Medan
Meski ruang belajar mereka terbakar tak menyurutkan niat mereka untuk kembali belajar seperti biasa. Selasa (20/3) pagi, sekitar pukul 09.00 Wib, para guru kedua sekolah memberikan solusi agar anak didiknya tetap belajar seperti yang dilakukan SD Negeri 067243 para guru memanfaatkan ruang kelas yang tidak terbakar denga cara menggabungkan siswa-siswi dari kelas lain di dalam satu ruangan yang tidak terbakar.
Lebih memperhatinkan lagi, saat akitivitas belajar anak didik terpaksa kesempitan saat mengikuti pelajaran. Ini karena satu bangku sekolah harus berbagi untuk dua orang, belum lagi meja yang kecil membuat anak susah untuk menulis.
“Sempit-sempitan kami, karena sekolah kami terbakar, ya kami tetap harus belajar,” ungkap Riski (10), siswa kelas 3 SD Negeri 067243, saat ditemui Sumut Pos di lokasi kebakaran.
Riski mengatakan, dirinya mengharapkan kepada pemerintahan Kota Medan untuk segera membangun ruang kelasnya yang terbakar, sehinga saat belajar tidak lagi kesempitan dan digabung dengan siswa kelas yang lainnya saat belajar di sekolah.
“Ya, Riski meminta secepatnya lah dibangun kelas yang terbakar,” harap Riski.
Sedangkan di sekolah SD Negeri 067244 yang hanya terbakar di ruangan kelas agama dan ruang perpustakaan, pihak sekolah menyisiati dengan melakukan belajar mengajar di depan kelas 1 (teras, Red), saat belajar siswa kelas 3 di depan siswa kelas 1.
“Kek mana lah lagi dek, harus tetap belajar kita walaupun dalam kondisi seperti kita akan tetap belajar terus,” ungkap Damenta Ginting (51), guru kelas 3 di SD 067244.
Menurutnya, untuk hari selanjutnya pihak sekolah sudah mengatur jadwal belajar mengajar dengan cara sistem paralel atau bergantian, agar tidak mengganggu konsentrasi para siswa saat belajar mengajar berlangsung.
“Belajar di teras sekolah ini pasti mengganggu siswa yang belajar, pasalnya siswa akan tergangu pemikiran saat melihat di sekitarnya seperti orang yang melintas maupun melihat temannya yang lainnya saat berada di luar kelas,” sebutnya.
Menurutnya, bukan hanya bangunan sekolah yang terbakar SK PNS sebagai guru ikut terbakar karena disimpan pihak sekolah di dalam ruang perpustakaan yang ikut ludes terbakar.
Dia mengharapkan kepada pihak terkait untuk segera kembali membangun ruang sekolah yang terbakar, agar anak didiknya belajar tidak terlantar dan terganggu. (*)