32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Empat Ribu Kubik Kayu Log Banjiri Belawan

BELAWAN- Dermaga Superin Pelabuhan Belawan dibanjiri empat ribu meter kubik kayu gelondongan (log). Tumpukan kayu berasal dari Kalimantan Timur (Kaltim) itu sempat menjadi perhatian menarik warga yang berada disekitar pelabuhan, Sabtu (20/4).

Dengan banyaknya tumpukan kayu log tadi, tak heran bila banyak kalangan mempertanyakan kayu diduga tak sesuai manifest tersebut bisa menyerbu Sumatera Utara via Pelabuhan Belawan.

Informasi diperoleh Sumut Pos di Pelabuhan Belawan menyebutkan, ribuan meter kubik kayu log itu diangkut menggunakan kapal tongkang (KT) Marcopolo 278 berbendera Indonesia. Selanjutnya pasokan kayu muda berdiameter terkecil 20 centimeter tersebut dibongkar dan dipindahkan ke truk triler oleh PBM (Perusahaan Bongkar Muat) PT.PUM untuk kemudian dibawa ke gudang penimbunan PT CKI di Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang.

“Kapal tiba di pelabuhan kemarin (Jumatred), kayu-kayu itu diangkut ke gudang penimbunan milik PT CKI di Tanjung Morawa, Deliserdang selaku perusahaan pemesan kayu,” ujar salah seorang petugas pelabuhan yang minta namanya tidak dikorankan.

Masuknya ribuan meter kubik kayu log disinyalir tidak sesuai manifest gross tonase itu juga mengakibatkan kondisi dermaga pelabuhan menjadikotordanmulaimengalamikerusakan.

“Memang tidak ada larangan, tapi seharusnya pembongkaran kayu log itu dilakukan di dermaga khusus, agar pelabuhan umum tidak cepat rusak. Contohnya, seperti PT.Tjipta Rimba Djaya (TRD) yang memiliki dermaga khusus untuk bongkar muat kayu,” sebutnya.

Kepala Humas PT.Pelabuhan I Cabang Belawan, M.Azmi ketika dihubungi terkait masuknya ribuan meter kubik kayu dimaksud tidak dapat dihubungi.

Sementara itu, Sekertaris Lembaga Swadaya Masyarakat BERANI (Bersatu Anak Negeri), Marlon Sijabat menuding, bebasnya pembongkaran muatan kayu tanpa memperhatikan kondisi pelabuhan, membuktikan pihak terkait hanya sekedar mengejar retribusi maupun pemasukan pribadi.(rul)

BELAWAN- Dermaga Superin Pelabuhan Belawan dibanjiri empat ribu meter kubik kayu gelondongan (log). Tumpukan kayu berasal dari Kalimantan Timur (Kaltim) itu sempat menjadi perhatian menarik warga yang berada disekitar pelabuhan, Sabtu (20/4).

Dengan banyaknya tumpukan kayu log tadi, tak heran bila banyak kalangan mempertanyakan kayu diduga tak sesuai manifest tersebut bisa menyerbu Sumatera Utara via Pelabuhan Belawan.

Informasi diperoleh Sumut Pos di Pelabuhan Belawan menyebutkan, ribuan meter kubik kayu log itu diangkut menggunakan kapal tongkang (KT) Marcopolo 278 berbendera Indonesia. Selanjutnya pasokan kayu muda berdiameter terkecil 20 centimeter tersebut dibongkar dan dipindahkan ke truk triler oleh PBM (Perusahaan Bongkar Muat) PT.PUM untuk kemudian dibawa ke gudang penimbunan PT CKI di Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang.

“Kapal tiba di pelabuhan kemarin (Jumatred), kayu-kayu itu diangkut ke gudang penimbunan milik PT CKI di Tanjung Morawa, Deliserdang selaku perusahaan pemesan kayu,” ujar salah seorang petugas pelabuhan yang minta namanya tidak dikorankan.

Masuknya ribuan meter kubik kayu log disinyalir tidak sesuai manifest gross tonase itu juga mengakibatkan kondisi dermaga pelabuhan menjadikotordanmulaimengalamikerusakan.

“Memang tidak ada larangan, tapi seharusnya pembongkaran kayu log itu dilakukan di dermaga khusus, agar pelabuhan umum tidak cepat rusak. Contohnya, seperti PT.Tjipta Rimba Djaya (TRD) yang memiliki dermaga khusus untuk bongkar muat kayu,” sebutnya.

Kepala Humas PT.Pelabuhan I Cabang Belawan, M.Azmi ketika dihubungi terkait masuknya ribuan meter kubik kayu dimaksud tidak dapat dihubungi.

Sementara itu, Sekertaris Lembaga Swadaya Masyarakat BERANI (Bersatu Anak Negeri), Marlon Sijabat menuding, bebasnya pembongkaran muatan kayu tanpa memperhatikan kondisi pelabuhan, membuktikan pihak terkait hanya sekedar mengejar retribusi maupun pemasukan pribadi.(rul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/