30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Jalur Penghubung Langkat-Karo Dibuka

Foto: Bambang/Sumut Pos
TEPUNG TAWAR: Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu saat menepung tawari bus Damri trayek Stabat-Kualanamu ketika launching

SUMUTPOS.CO  – TEROBOSAN dalam memenuhi kebutuhan transportasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat dibutuhkan. Sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat berupaya menerobos jalur penghubung baru bagi masyarakat melalui darat dengan menggandeng berbagai pihak tentunya.

Upaya pengembangan sekaligus penerobosan jalur baru yang bisa menghubungkan Kabupaten Langkat dengan Karo melalui wilayah Langkat Hulu sedang berlangsung. Bahkan, kajian memenuhi armada untuk melayani masyarakat melalui jalur baru tersebut juga sudah dicanangkan.

Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu SH menyebutkan, kehadiran jalur tersebut diprediksi sangat membuka peluang investasi dan mendorong arah perbaikan ekonomi kerakyatan kedua kabupaten. Termasuk kabupaten kota lainnya.

“Insya Allah semuanya berjalan lancar dan segera terealisasi. Kita sudah merumuskan itu bersama tim, kalau tidak salah dari Pemkab Langkat melibatkan asisten pemerintahan serta bagian tata pemerintahan,” kata Ngogesa.

Ngogesa yang ditanyai seputar rancangan tersebut di sela-sela mengikuti suatu kegiatan di Stabat beberapa waktu lalu mengutarakan, jalur darat (jalan) yang menghubungkan kedua kabupaten antara Langkat dan Karo memerlukan pembahasan mendalam.

Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan bersinggungan dengan area Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Sehingga, dibutuhkan pendalaman agar tidak bersinggungan bahkan melanggar hukum nantinya.

“Sederhananya kita memang membutuhkan. Namun, diperlukan pengkajian mendalam memang. Agar tidak bermasalah nantinya. Karena ada beberapa hal yang harus dicermati disitu. Akan tetapi, mari kita doakan bersama tidak ada kendala berarti dalam terobosan ini. Sehingga segera terealisasi dan seluruh masyarakat dapat menggunakannya,” ucap dia.

Bupati yang dijagoka Partai Golkar Sumut menuju pencalonan Gubernur Sumut (Gubsu) periode 2018-2023 mendatang mengisyaratkan, jasa angkutan darat milik pemerintah siap melayani masyarakat di jalur tersebut.

“Kalau jalurnya atau infrastrukturnya sudah ada, maka angkutan transportasinya juga harus ada. Kemungkinan diisi unit perintis milik pemerintah,” ucap Ngogesa seraya menyebut sedang mengupayakan adanya jalur untuk turis dari Kuala Namu menuju Tangkahan.

Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Pemkab Langkat, Alders Syam Siahaan menegaskan, persoalan angkutan transportasi di dua jalur memang sedang diagendakan dengan Perum Damri melalui permohonan ke Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar) dalam beberapa waktu sebelumnya. Hal tersebut, tak terlepas dari terobosan sebelumnya dilakukan Pemkab Langkat dengan menghadirkan Damri trayek Stabat-Kuala Namu. Maupun sebaliknya, serta Besitang-Tani Jaya dan Besitang-Pematang Jaya.

“Seperti yang diutarakan pak bupati, agenda trayek baru memang sedang direncanakan menyusul kemungkinan terealisasinya jalur penghubung antara Kabupaten Karo dan Langkat. Kita masih menunggu karena semuanya harus melalui proses, namun jalur khusus bagi turis menuju lokasi objek wisata Tangkahan dari Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) juga sedang dijajaki,” tegas Alders.(bam/ala)

 

Foto: Bambang/Sumut Pos
TEPUNG TAWAR: Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu saat menepung tawari bus Damri trayek Stabat-Kualanamu ketika launching

SUMUTPOS.CO  – TEROBOSAN dalam memenuhi kebutuhan transportasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat dibutuhkan. Sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat berupaya menerobos jalur penghubung baru bagi masyarakat melalui darat dengan menggandeng berbagai pihak tentunya.

Upaya pengembangan sekaligus penerobosan jalur baru yang bisa menghubungkan Kabupaten Langkat dengan Karo melalui wilayah Langkat Hulu sedang berlangsung. Bahkan, kajian memenuhi armada untuk melayani masyarakat melalui jalur baru tersebut juga sudah dicanangkan.

Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu SH menyebutkan, kehadiran jalur tersebut diprediksi sangat membuka peluang investasi dan mendorong arah perbaikan ekonomi kerakyatan kedua kabupaten. Termasuk kabupaten kota lainnya.

“Insya Allah semuanya berjalan lancar dan segera terealisasi. Kita sudah merumuskan itu bersama tim, kalau tidak salah dari Pemkab Langkat melibatkan asisten pemerintahan serta bagian tata pemerintahan,” kata Ngogesa.

Ngogesa yang ditanyai seputar rancangan tersebut di sela-sela mengikuti suatu kegiatan di Stabat beberapa waktu lalu mengutarakan, jalur darat (jalan) yang menghubungkan kedua kabupaten antara Langkat dan Karo memerlukan pembahasan mendalam.

Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan bersinggungan dengan area Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Sehingga, dibutuhkan pendalaman agar tidak bersinggungan bahkan melanggar hukum nantinya.

“Sederhananya kita memang membutuhkan. Namun, diperlukan pengkajian mendalam memang. Agar tidak bermasalah nantinya. Karena ada beberapa hal yang harus dicermati disitu. Akan tetapi, mari kita doakan bersama tidak ada kendala berarti dalam terobosan ini. Sehingga segera terealisasi dan seluruh masyarakat dapat menggunakannya,” ucap dia.

Bupati yang dijagoka Partai Golkar Sumut menuju pencalonan Gubernur Sumut (Gubsu) periode 2018-2023 mendatang mengisyaratkan, jasa angkutan darat milik pemerintah siap melayani masyarakat di jalur tersebut.

“Kalau jalurnya atau infrastrukturnya sudah ada, maka angkutan transportasinya juga harus ada. Kemungkinan diisi unit perintis milik pemerintah,” ucap Ngogesa seraya menyebut sedang mengupayakan adanya jalur untuk turis dari Kuala Namu menuju Tangkahan.

Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Pemkab Langkat, Alders Syam Siahaan menegaskan, persoalan angkutan transportasi di dua jalur memang sedang diagendakan dengan Perum Damri melalui permohonan ke Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar) dalam beberapa waktu sebelumnya. Hal tersebut, tak terlepas dari terobosan sebelumnya dilakukan Pemkab Langkat dengan menghadirkan Damri trayek Stabat-Kuala Namu. Maupun sebaliknya, serta Besitang-Tani Jaya dan Besitang-Pematang Jaya.

“Seperti yang diutarakan pak bupati, agenda trayek baru memang sedang direncanakan menyusul kemungkinan terealisasinya jalur penghubung antara Kabupaten Karo dan Langkat. Kita masih menunggu karena semuanya harus melalui proses, namun jalur khusus bagi turis menuju lokasi objek wisata Tangkahan dari Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) juga sedang dijajaki,” tegas Alders.(bam/ala)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/