MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 34 pejabat administrator di lingkungan Pemprov Sumut kembali dilantik di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman Medan, Kamis (20/5). Dalam pelantikan tersebut, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan kekesalan sekaligus menjadi pesannya bahwa adanya oknum yang mencoba main duit (memberi uang) kepada Tim Baperjakat demi mendapatkan jabatan eselon III. Awalnya ia menyampaikan beberapa hal penekanan.
“Pertama kita masih menemukan ada kegiatan-kegiatan saudara-saudara sekalian yang di luar ketentuan yang di luar sumpah janji jabatan,” kata Edy.
Gubsu menyebut masih ada orang yang bermain dengan mengumbar nafsu, menggadaikan jabatan, ada yang ingin dilantik dengan memberikan uang dan berusaha untuk memberikan seuatu kepada tim panitia seleksi. “Kita masih temukan itu. Saya berharap ini dipahami. Jangan berbicara masa lalu, kita berbicara ke depan, Sumatera Utara kita harus bermartabat,” tegasnya didampingi Wagubsu Musa Rajekshah dan Sekdaprovsu, R Sabrina.
Gubsu kembali menekankan esprit de coprs atau jiwa korsa bagi para pejabat yang dilantik dalam menjalankan tugas. “Saya selalu menekankan kalian harus loyal miliki esprit de coprs. Percaya kepada atasan. Kalau atasan menginstruksikan suatu pekerjaan, tidak ada istilah menentang. Apapun itu,” katanya.
Gubsu mengatakan, pelantikan ini dilakukan menindaklanjuti hasil assesment (uji kompetensi) yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Edy juga memastikan evaluasi terhadap kinerja setiap pejabat akan terus dilakukan, agar pejabat yang diberikan amanah dapat bekerja secara optimal demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Diawali dia masuk ke sini itu assement ya. Masuk menjadi eselon III. Dalam pelaksanaannya dilakukan evaluasi terus nanti, bisa jadi satu, dua bulan lagi dia pindah lagi, diganti. Bahkan bisa jadi dia tak dapat jabatan. Ada penilaian kinerja namanya. Tetap dilakukan evaluasi. Setiap per tiga bulan sekali ada dilakukan konseling,” terang mantan Pangdam I Bukit Barisan.
Edy mengatakan kepada para pejabat yang dilantik untuk bekerja sesuai dengan sumpah yang diucapkan. Ditegaskan dia, tidak boleh ada pejabat di Pemprov Sumut yang memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi. Sebab, tugas utama sebagai pejabat pemerintahan adalah mengedepankan kepentingan rakyat dan menyukseskan pembangunan.
“Job description, tugas dia, tupoksinya ikutin sesuai dengan sumpah dia. Memang manusia kalau hanya mengikuti nafsunya ini akan menjadi salah dia. Itu yang saya tak mau. Hentikan ini semua. Kita bertekad untuk melakulan pekerjaan yang benar demi kesejahteraan rakyat,” tegasnya. (prn/ila)