25.6 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Penerimaan Kloter 11 Kacau

Calon Haji saat di Asrama Haji Medan.

SUMUTPOS.CO – Proses masuk jamaah calon haji (Calhaj) Kloter 11 Embarkasi Medan ke Asrama Haji kacau, Senin (7/8). Kekacauan ini diduga karena ketidakbecusan petugas haji Kemenag Deliserdang. Pasalnya, sebagian besar calhaj asal Kabupaten Deliserdang ini belum mendapat nomor manifes sehingga petugas penerimaan kesulitan memanggil calhaj berdasarkan manifes.

Kondisi ini sempat memicu kemarahan petugas penerimaan di Asrama Haji Medan. Selain itu, ada tiga calhaj yang tidak memiliki Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA). Oleh karena itu, terlihat ketiga Calhaj wanita itu sempat dibawa ketua kloter, untuk mengurus SPMA ke Sekretariat PPIH Embarkasi Medan. Akibat keadaan itu, hingga selesai Salat Zuhur, penerimaan jamaah Calhaj masih berlangsung.

Amatan Sumut Pos, begitu tiba di Asrama Haji Medan, jamaah Kloter 11 Embarkasi Medan duduk di tenda yang disediakan di halaman depan gedung King Abdul Aziz. Tidak lama, sebagian calhaj diminta masuk ke Gedung King Abdul Aziz. Namun, petugas penerimaan bingung, karena sebagian besar calhaj belum memiliki nomor manifest. Sementara pemanggilan bersasarkan nomor manifes, bukan nama jamaah. Karenanya, terlihat petugas penerimaan di Asrama Haji Medan sempat kesal pada petugas haji daerah.

“Setelah petugas penerimaan marah, baru petugas daerah pergi mencetak nomor manifes,” kata seorang sumber di Gedung King Abdul Aziz.

Sementara itu, saat Sumut Pos melihat di meja petugas penerimaan, terlihat seorang Petugas Haji Daerah bernama Nurul Aini Harahap mengantar SPMA. Sebagai tanda terima SPMA, petugas di meja penerimaan, meminta Nurul Aini Harahap untuk menulis kata ‘tidak terbit’ dan memaraf di nama Calhaj yang tercantum di daftar manifes. Terlihat, nama yang ditulis dan diparaf itu, nomor 87, 96 dan 117. Selain itu, tampak Nurul Aini juga menyerahkan nomor manifes 150 kepada seorang Cahlaj yang belum dapat manifes yang diketahui bernama Nurbaiti.

“Mereka belum berangkat ke Mekkah kan. Jadi masih proses. Semua harus proses. Lahir saja pakai proses,” ujar Kepala Kantor Kemenag Deliserdang, Tolibun Pohan dengan nada tinggi saat dikonformasi Sumut Pos via telepon.

Calon Haji saat di Asrama Haji Medan.

SUMUTPOS.CO – Proses masuk jamaah calon haji (Calhaj) Kloter 11 Embarkasi Medan ke Asrama Haji kacau, Senin (7/8). Kekacauan ini diduga karena ketidakbecusan petugas haji Kemenag Deliserdang. Pasalnya, sebagian besar calhaj asal Kabupaten Deliserdang ini belum mendapat nomor manifes sehingga petugas penerimaan kesulitan memanggil calhaj berdasarkan manifes.

Kondisi ini sempat memicu kemarahan petugas penerimaan di Asrama Haji Medan. Selain itu, ada tiga calhaj yang tidak memiliki Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA). Oleh karena itu, terlihat ketiga Calhaj wanita itu sempat dibawa ketua kloter, untuk mengurus SPMA ke Sekretariat PPIH Embarkasi Medan. Akibat keadaan itu, hingga selesai Salat Zuhur, penerimaan jamaah Calhaj masih berlangsung.

Amatan Sumut Pos, begitu tiba di Asrama Haji Medan, jamaah Kloter 11 Embarkasi Medan duduk di tenda yang disediakan di halaman depan gedung King Abdul Aziz. Tidak lama, sebagian calhaj diminta masuk ke Gedung King Abdul Aziz. Namun, petugas penerimaan bingung, karena sebagian besar calhaj belum memiliki nomor manifest. Sementara pemanggilan bersasarkan nomor manifes, bukan nama jamaah. Karenanya, terlihat petugas penerimaan di Asrama Haji Medan sempat kesal pada petugas haji daerah.

“Setelah petugas penerimaan marah, baru petugas daerah pergi mencetak nomor manifes,” kata seorang sumber di Gedung King Abdul Aziz.

Sementara itu, saat Sumut Pos melihat di meja petugas penerimaan, terlihat seorang Petugas Haji Daerah bernama Nurul Aini Harahap mengantar SPMA. Sebagai tanda terima SPMA, petugas di meja penerimaan, meminta Nurul Aini Harahap untuk menulis kata ‘tidak terbit’ dan memaraf di nama Calhaj yang tercantum di daftar manifes. Terlihat, nama yang ditulis dan diparaf itu, nomor 87, 96 dan 117. Selain itu, tampak Nurul Aini juga menyerahkan nomor manifes 150 kepada seorang Cahlaj yang belum dapat manifes yang diketahui bernama Nurbaiti.

“Mereka belum berangkat ke Mekkah kan. Jadi masih proses. Semua harus proses. Lahir saja pakai proses,” ujar Kepala Kantor Kemenag Deliserdang, Tolibun Pohan dengan nada tinggi saat dikonformasi Sumut Pos via telepon.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/