32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Hidayatullah: Ekonomi Syariah menguntungkan dan Menentramkan Hati

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menerapkan ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari, akan mendapatkan keuntungan yang riil dan menenteramkan hati. Pasalnya, di dalam ekonomi syariah terdapat prinsip keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.

“Mengapa ekonomi syariah menentramkan hati? Karena ada unsur ibadah dalam menjalankan praktek ekonomi syariah dan ada keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, hal ini tentunya membuat kita lebih enjoy,” kata H Hidayatullah SE, tokoh ekonomi syariah Sumut yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) daerah pemilihan Sumut 1, pada acara Seminar Keuangan nasional yang mengambil tema “Peran keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi nasional Indonesia”, yang digelar Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara di Hotel Madani Medan, Jumat (20/5/2022). Seminar ini dihadiri tokoh-tokoh masyarakat dan para pelaku UMKM yang ada di Kota Medan.

Menurut Hidayatullah, di dalam ekonomi syariah terdapat prinsip keadilan yang tinggi, seperti risiko ditanggung bersama, kepemilikan pribadi diakui dengan batas-batas tertentu, tidak ada monopoli, dan kerjasama menjadi motor penggerak utama ekonomi syariah. “Jadi masyarakat yang menerapkan ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari akan mendapatkan keuntungan yang riil,” sebut politisi senior PKS ini.

Hidayatullah lalu mengungkapkan kalau Negara Kerajaan Inggris sudah menerapkan ekonomi syariah. Bahkan, praktek keuangan syariah sudah sangat lazim dilakukan, dan London saat ini sudah menjadi pusat bisnis dan keuangan syariah di kawasan Eropa.

Disebut Hidayatullah, dalam ekonomi syariah selain perbankan syariah ada juga asuransi syariah, koperasi syariah, BMT, zakat, infak dan wakaf, yang kesemuanya sudah seharusnya dapat dipergunakan dan dioptimalkan untuk pemulihan dan peningkatan ekonomi nasional.

Sedangkan perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regonal 5 Sumatera Bagian Utara dalam pemaparannya mengatakan, total asset ekonomi syariah naik dari Rp634 triliun menjadi Rp677 triliun pada Desember 2021. Ke depannya diharapkan perbankan syariah dapat memberikan kontribusi lebih signifikan untuk pemulihan ekonomi nasional. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menerapkan ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari, akan mendapatkan keuntungan yang riil dan menenteramkan hati. Pasalnya, di dalam ekonomi syariah terdapat prinsip keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.

“Mengapa ekonomi syariah menentramkan hati? Karena ada unsur ibadah dalam menjalankan praktek ekonomi syariah dan ada keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, hal ini tentunya membuat kita lebih enjoy,” kata H Hidayatullah SE, tokoh ekonomi syariah Sumut yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) daerah pemilihan Sumut 1, pada acara Seminar Keuangan nasional yang mengambil tema “Peran keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi nasional Indonesia”, yang digelar Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara di Hotel Madani Medan, Jumat (20/5/2022). Seminar ini dihadiri tokoh-tokoh masyarakat dan para pelaku UMKM yang ada di Kota Medan.

Menurut Hidayatullah, di dalam ekonomi syariah terdapat prinsip keadilan yang tinggi, seperti risiko ditanggung bersama, kepemilikan pribadi diakui dengan batas-batas tertentu, tidak ada monopoli, dan kerjasama menjadi motor penggerak utama ekonomi syariah. “Jadi masyarakat yang menerapkan ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari akan mendapatkan keuntungan yang riil,” sebut politisi senior PKS ini.

Hidayatullah lalu mengungkapkan kalau Negara Kerajaan Inggris sudah menerapkan ekonomi syariah. Bahkan, praktek keuangan syariah sudah sangat lazim dilakukan, dan London saat ini sudah menjadi pusat bisnis dan keuangan syariah di kawasan Eropa.

Disebut Hidayatullah, dalam ekonomi syariah selain perbankan syariah ada juga asuransi syariah, koperasi syariah, BMT, zakat, infak dan wakaf, yang kesemuanya sudah seharusnya dapat dipergunakan dan dioptimalkan untuk pemulihan dan peningkatan ekonomi nasional.

Sedangkan perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regonal 5 Sumatera Bagian Utara dalam pemaparannya mengatakan, total asset ekonomi syariah naik dari Rp634 triliun menjadi Rp677 triliun pada Desember 2021. Ke depannya diharapkan perbankan syariah dapat memberikan kontribusi lebih signifikan untuk pemulihan ekonomi nasional. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/