25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Gatot: Oktober 2012, Kualanamu Beroperasi

Lirik Proyek Tol Arteri, 27 Juni Investor Korea Tiba

MEDAN- Pembangunan jalan tol Kualanamu-Tebingtinggi-Medan akan tetap dilanjutkan. Akses jalan menuju bandara yang direncanakan terbesar setelah Soekarno Hatta itu, diupayakan selesai secepatnya.

“Kalau tidak selesai, dikhawatirkan akan menggangu proyek pembangunan bandara Kualanamu, bandara terbesar kedua di Indonesia,” jelas Plt Gubernur, Gatot Pujo Nugroho, kemarin (20/6).

Terkait pembangunan jalan tol tersebut, investor asal Korea Selatan yang menyatakan ketertarikan melaksanakan proyek tersebut akan datang 27 Juni mendatang. Diharapkan, kedatangan investor tersebut sekaligus menandatangani surat kesepahaman kerja sama (MoU/Memorandum of Understanding). “Kita lihat sampai di mana keseriusan investor Korea tersebut. Kalau  serius, maka kita akan terus lanjutkan,” ujar Gatot.

Saat ini, proyek jalan tol alteri menuju Kualanamu tinggal pembebasan lahan. “Ada sekitar 18 KK di areal,” tambah Gatot.

Disebutkan Gatot, pembangunan Bandara Kualanamu diharapkan bisa dilandasi pesawat Oktober 2012. “Saya yakin, bandara terbesar nomor dua di Indonesia ini akan rampung, dan bisa dilandasi pesawat yang sangat besar,” tukas Gatot.

Sebagai informasi, pembangunan Bandara Kualanamu yang terletak di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, saat ini masih dalam proses pembangunan yang ditangani PT Angkasa Pura telah mencapai 65 persen. Pembangunan itu sedikit terkendala, karena akses jalan (jalan tol) Tanjungmorawa menuju Bandara Kualanamu menuju arah Tebing Tinggi sepanjang 72,03 Km terkendala pembebasan lahan.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam acara Indonesia International Infrastructure 2011 di Jakarta baru-baru ini mengatakan, sudah ada tiga kontraktor nasional lolos prakualifikasi tender tol Medan-Kualanamu yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Ketiga kontraktor nasional tersebut masing-masing bermitra dengan kontraktor asal Cina, mengingat proyek itu didanai pinjaman pemerintah Cina sebesar USD137 juta.

Menurut Gatot, Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Asep Sudrajat, sudah menyatakan ketiga kontraktor tersebut adalah PT Hutama Karya-CHEC CSEC, PT PP dengan Shanghai Construction General Company, dan PT Waskita Karya dengan Sinohydro Corporation Limited.

“Pada 5 Mei lalu  sudah ada pengumuman penyerahan proposal dari perusahaan yang lolos prakualifikasi. Mereka diminta menyerahkan penawaran proposal dan dilanjutkan dengan penandatanganan rencana kontrak kerja pada 15 Juni 2011,” kata  Gatot.

Meskipun lelang sudah siap dibuka, saat ini kondisi lahan yang sudah dibebaskan masih minim. Berdasarkan data Bina Pelaksanaan Wilayah I, baru terealisasi sebesar 2,77 persen sedangkan persentase pembayaran ganti rugi lahan baru 7,82 persen.

Adapun nilai pinjaman dalam paket pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu mencapai USD137 juta, dengan nilai pendamping APBN sebesar USD15,22 juta, sehingga totalnya USD152,22 juta. Adapun nilai investasi konstruksinya mencapai Rp1,14 triliun.

Menurut rencana,dalam proses lelang ruas Medan -Kualanamu- Tebing Tinggi, pemerintah akan menawarkan proyek tersebut kepada investor dengan skema public private partnership (PPP).Proyek ini direncanakan selesai pada 2015, sehingga dapat terkoneksi dengan jalan tol Belawan- Medan-Tanjung Morawa (Belmera). Sementara itu terkait penanganan jalan di Lintas Timur Sumatera,  mengatakan saat ini 192,68 km dalam kondisi rusak berat, 262,40 km rusak ringan, 383,38 km kondisi sedang,dan 1.853,38 km dalam kondisi baik.(ari)

Lirik Proyek Tol Arteri, 27 Juni Investor Korea Tiba

MEDAN- Pembangunan jalan tol Kualanamu-Tebingtinggi-Medan akan tetap dilanjutkan. Akses jalan menuju bandara yang direncanakan terbesar setelah Soekarno Hatta itu, diupayakan selesai secepatnya.

“Kalau tidak selesai, dikhawatirkan akan menggangu proyek pembangunan bandara Kualanamu, bandara terbesar kedua di Indonesia,” jelas Plt Gubernur, Gatot Pujo Nugroho, kemarin (20/6).

Terkait pembangunan jalan tol tersebut, investor asal Korea Selatan yang menyatakan ketertarikan melaksanakan proyek tersebut akan datang 27 Juni mendatang. Diharapkan, kedatangan investor tersebut sekaligus menandatangani surat kesepahaman kerja sama (MoU/Memorandum of Understanding). “Kita lihat sampai di mana keseriusan investor Korea tersebut. Kalau  serius, maka kita akan terus lanjutkan,” ujar Gatot.

Saat ini, proyek jalan tol alteri menuju Kualanamu tinggal pembebasan lahan. “Ada sekitar 18 KK di areal,” tambah Gatot.

Disebutkan Gatot, pembangunan Bandara Kualanamu diharapkan bisa dilandasi pesawat Oktober 2012. “Saya yakin, bandara terbesar nomor dua di Indonesia ini akan rampung, dan bisa dilandasi pesawat yang sangat besar,” tukas Gatot.

Sebagai informasi, pembangunan Bandara Kualanamu yang terletak di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, saat ini masih dalam proses pembangunan yang ditangani PT Angkasa Pura telah mencapai 65 persen. Pembangunan itu sedikit terkendala, karena akses jalan (jalan tol) Tanjungmorawa menuju Bandara Kualanamu menuju arah Tebing Tinggi sepanjang 72,03 Km terkendala pembebasan lahan.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam acara Indonesia International Infrastructure 2011 di Jakarta baru-baru ini mengatakan, sudah ada tiga kontraktor nasional lolos prakualifikasi tender tol Medan-Kualanamu yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Ketiga kontraktor nasional tersebut masing-masing bermitra dengan kontraktor asal Cina, mengingat proyek itu didanai pinjaman pemerintah Cina sebesar USD137 juta.

Menurut Gatot, Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Asep Sudrajat, sudah menyatakan ketiga kontraktor tersebut adalah PT Hutama Karya-CHEC CSEC, PT PP dengan Shanghai Construction General Company, dan PT Waskita Karya dengan Sinohydro Corporation Limited.

“Pada 5 Mei lalu  sudah ada pengumuman penyerahan proposal dari perusahaan yang lolos prakualifikasi. Mereka diminta menyerahkan penawaran proposal dan dilanjutkan dengan penandatanganan rencana kontrak kerja pada 15 Juni 2011,” kata  Gatot.

Meskipun lelang sudah siap dibuka, saat ini kondisi lahan yang sudah dibebaskan masih minim. Berdasarkan data Bina Pelaksanaan Wilayah I, baru terealisasi sebesar 2,77 persen sedangkan persentase pembayaran ganti rugi lahan baru 7,82 persen.

Adapun nilai pinjaman dalam paket pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu mencapai USD137 juta, dengan nilai pendamping APBN sebesar USD15,22 juta, sehingga totalnya USD152,22 juta. Adapun nilai investasi konstruksinya mencapai Rp1,14 triliun.

Menurut rencana,dalam proses lelang ruas Medan -Kualanamu- Tebing Tinggi, pemerintah akan menawarkan proyek tersebut kepada investor dengan skema public private partnership (PPP).Proyek ini direncanakan selesai pada 2015, sehingga dapat terkoneksi dengan jalan tol Belawan- Medan-Tanjung Morawa (Belmera). Sementara itu terkait penanganan jalan di Lintas Timur Sumatera,  mengatakan saat ini 192,68 km dalam kondisi rusak berat, 262,40 km rusak ringan, 383,38 km kondisi sedang,dan 1.853,38 km dalam kondisi baik.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/