Terminal Bus Mulai Ramai
Sementara itu, aktivitas arus balik lebaran di terminal bus yang ada di Medan mulai ramai, baik itu Terminal Terpadu Amplas, Pinang Baris hingga terminal kecil/liar atau pool bus.
Berdasarkan pantauan di terminal liar kawasan Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (20/6), terpantau bus-bus AKAP dan AKDP menurunkan serta menaikkan penumpang. Para penumpang tersebut tampak membawa cukup banyak barang-barang, mulai dari tas ransel, kotak/kardus hingga koper.
Aji, Humas salah satu Perusahaan Otobus (PO) Kurnia di Medan menyebutkan, diprediksi hari Sabtu (23/6) dan Minggu (24/6) menjadi puncak arus balik. Untuk itu, disarankan kepada masyarakat segera kembali pulang dari kampung halaman. Sebab, jika para pemudik yang kembali dalam waktu bersamaan pada akhir pekan, dikhawatirkan akan kehabisan tiket bus.”Mulai ramai memang hari ini (kemarin, red), ada terjadi penumpukan penumpang. Namun masih terbilang normal,” tuturnya.
Diutarakannya, pada arus mudik atau balik lebaran tahun ini disediakan angkutan hingga 50 unit armada. Angkutan tersebut dengan berbagai jenis kelas dan tujuan ke Aceh, Padang dan Riau.
“Menghadapi arus mudik maupun balik tahun ini kami sudah sangat siap baik secara armada, sistem ticketing dan juga fasilitas pendukung di pool bus. Bahkan, kendaraan serta sopir bus juga demikian, sudah siap secara mental dan fisik mengantarkan penumpang ke tujuan,” ujarnya.
Menurut Aji, selama lebaran ini pihaknya menambah durasi keberangkatan dan pemesanan tiket. Artinya, pemesanan tiket dibuka sejak beberapa hari lalu sebelum ditetapkan masa arus balik.”Sejak dibuka sudah banyak calon penumpang atau masyarakat yang memesan tiket bus. Kebanyakan sih calon penumpang bus untuk tujuan Medan dari Aceh dan Padang serta Bukit Tinggi,” tuturnya.
Lebih jauh ia mengatakan, saat ini sudah terjadi kenaikan tarif tiket bus. Kenaikan yang terjadi untuk semua jenis kelas dan tujuan. “Sebagai contoh, tiket bus tujuan Padang harga normal Rp200.000. Namun selama lebaran ini naik jadi Rp250.000. Kenaikan ini hanya terjadi H-7 sampai H+7. Setelah itu, tarif kembali normal,” paparnya. (gus/ris/ila)

