26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Kadis Kesehatan Sebut Covid-19 di Medan Naik Lagi, Sehari, 23 Orang Terkonfirmasi Positif

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah pasien Covid-19 di Kota Medan mulai bertambah lagi. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah mengklaim, saat ini ada sekitar 100 pasien Covid yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Medan. Dari jumlah itu, satu diantaranya meninggal dunia.

Menurut Taufik, pasien yang meninggal tersebut merupakan lansia yang memiliki riwayat Komorbid. “Jadi pasien meninggal di Rumah Sakit Bunda Thamrin. Selain Covid-19, pasien ini juga ada penyakit lainnya seperti jantung dan lain-lain atau bisa dikatakan Komorbid,” kata Taufik kepada wartawan, Rabu (20/7).

Selain komorbid, sambung Taufik, pasien yang meninggal tersebut juga tidak pernah divaksin Covid-19. Baik itu vaksinasi tahap satu, dua, apalagi booster. “Menurut data, pasien ini tidak pernah vaksin, makanya daya tahan tubuhnya lemah,” ungkapnya.

Dijelaskan Taufik, hingga saat ini, total angka terkonfirmasi Covid-19 di Kota Medan telah mencapai 73.228 pasien. “Jadi kemarin itu 73.205 pasien. Per hari ini (kemarin) bertambah 23 pasien yang terkonfirmasi positif. Dan data itu dari kemarin hingga siang hari ini belum ada tambahan. Sementara untuk suspek, bertambah 21 orang,” jelasnya.

Disinggung mengenai jumlah masyarakat Kota Medan yang sudah vaksinasi booster, Taufik mengatakan, jumlahnya memang masih sangat minim yakni masih 24 persen. “Masih 24 persen untuk vaksinasi booster. Vaksinasi dua sudah 95 persen, maka kita sekarang lagi ngejar untuk vaksinasi booster,” jawabnya.

Diterangkan Taufik, saat ini angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan mengalami kenaikan secara terus menerus. Namun begitu, Taufik juga menyatakan, meski angka terkonfirmasi positif Covid meningkat, namun untuk Kota Medan masih meningkat satu persen. “Jadi dibanding provinsi atau kabupaten dan kota lainnya, Medan masih satu persen sehingga kita masih berada di PPKM Level 1,” terangnya.

Meskipun berada di Level 1, Taufik meminta kepada masyarakat agar tidak menganggap remeh Covid-19. Ia mengimbau masyarakat untuk kembali memperketat prokes, seperti tetap memakai masker.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga menyebutkan, kasus Covid-19 di Kota Medan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan dalam sepekan terakhir, angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan mencapai 25 kasus per hari.

Untuk itu kata Bobby, Pemko Medan akan meningkatkan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi booster kepada masyarakat, sesuai instruksi pemerintah pusat. “Persyaratan yang dikeluarkan kementerian, vaksinasi booster akan kita tingkatkan lagi bersama beberapa instansi,” kata Bobby, Senin (18/7) lalu.

Demi menekan angka Covid-19 di Kota Medan, Bobby juga memastikan, Pemko Medan akan meningkatkan 3T, khususnya tracing kepada setiap kontak erat. “Ada 100 lebih hari ini yang terkonfirmasi positif di Kota Medan, dan untuk ini kita akan lakukan tracing,” katanya.

Ditanya Sumut Pos, apakah Pemko Medan sudah menerapkan aturan wajib booster kepada setiap orang yang melakukan perjalanan dan beraktivitas di tempat umum? Bobby menegaskan, Pemko Media memang harus memberlakukannya. “Harus kita berlakukan, sembari kita mulai lagi setiap kegiatan dengan kita sisipkan kegiatan vaksinasi booster. Sebab sekarang kan banyak yang nanya, (kegiatan) vaksinasi sudah mulai berkurang, dulukan titik vaksinasi banyak, bukan hanya di fasilitas-fasilitas kesehatan. Makanya nanti kita buat lagi agar setiap kegiatan ada kita sisipkan kegiatan vaksinasi booster,” jawab Bobby.

Terkait adanya saran dari Mendagri Tito Karnavian agar setiap pemerintah daerah melakukan inovasi seperti pemberian hadiah kepada masyarakat agar mau divaksinasi booster, Bobby pun membenarkannya. “Tentunya karena ini merupakan persoalan kita bersama, kalau Covid kita naik lagi yang sulit kita semua. Jadi tentunya kami pemerintah daerah ada (memberikan) stimulus-stimulus untuk masyarakat, bagaimana masyarakat mau booster. Kepentingan booster ini bukan kepentingan pemerintah, tetapi kepentingan kita semua. Selain sosialisasi seperti itu, namun stimulus akan tetap ada kita lakukan,” pungkasnya.

Menyikapi ini, Anggota Komisi II DPRD Medan, Syaiful Ramadhan meminta Pemko Medan agar segera mengambil langkah bijak dalam menyikapi perkembangan Covid-19 di Kota Medan. “Dengan data perkembangan Covid melonjak di Medan, baiknya pemerintah Kota memberikan perhatian terhadap kegiatan yang berpotensi melakukan kerumunan. Memberikan arahan yang tepat dan terukur, sehingga isu covid juga tidak menimbulkan keresahan dan trauma di masyarakat,” ucap Syaiful, Rabu (20/7).

Syaiful juga menyarankan kepada jajaran Pemko Medan agar tetap memberikan edukasi dan penguatan informasi kepada masyarakat terkait perkembangan Covid-19 ini. “Intinya masyarakat harus tetap diingatkan dalam menjaga protokol kesehatan. Ini sangat penting dalam upaya Pemko Medan membaca situasi dan perkembangan Covid-19 di lapangan saat ini,” ujarnya.

Melihat situasi saat ini dan dengan data di Dinas Kesehatan, politisi muda PKS ini mengharapkan tidak terjadi kepanikan di masyarakat. “Perkembangan ini harus disikapi, kita tidak mengharapkan perkembangan covid-19 saat ini tidak menjadikan kepanikan di masyarakat yang saat ini kondisinya mulai membaik,” pungkasnya. (map/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah pasien Covid-19 di Kota Medan mulai bertambah lagi. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah mengklaim, saat ini ada sekitar 100 pasien Covid yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Medan. Dari jumlah itu, satu diantaranya meninggal dunia.

Menurut Taufik, pasien yang meninggal tersebut merupakan lansia yang memiliki riwayat Komorbid. “Jadi pasien meninggal di Rumah Sakit Bunda Thamrin. Selain Covid-19, pasien ini juga ada penyakit lainnya seperti jantung dan lain-lain atau bisa dikatakan Komorbid,” kata Taufik kepada wartawan, Rabu (20/7).

Selain komorbid, sambung Taufik, pasien yang meninggal tersebut juga tidak pernah divaksin Covid-19. Baik itu vaksinasi tahap satu, dua, apalagi booster. “Menurut data, pasien ini tidak pernah vaksin, makanya daya tahan tubuhnya lemah,” ungkapnya.

Dijelaskan Taufik, hingga saat ini, total angka terkonfirmasi Covid-19 di Kota Medan telah mencapai 73.228 pasien. “Jadi kemarin itu 73.205 pasien. Per hari ini (kemarin) bertambah 23 pasien yang terkonfirmasi positif. Dan data itu dari kemarin hingga siang hari ini belum ada tambahan. Sementara untuk suspek, bertambah 21 orang,” jelasnya.

Disinggung mengenai jumlah masyarakat Kota Medan yang sudah vaksinasi booster, Taufik mengatakan, jumlahnya memang masih sangat minim yakni masih 24 persen. “Masih 24 persen untuk vaksinasi booster. Vaksinasi dua sudah 95 persen, maka kita sekarang lagi ngejar untuk vaksinasi booster,” jawabnya.

Diterangkan Taufik, saat ini angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan mengalami kenaikan secara terus menerus. Namun begitu, Taufik juga menyatakan, meski angka terkonfirmasi positif Covid meningkat, namun untuk Kota Medan masih meningkat satu persen. “Jadi dibanding provinsi atau kabupaten dan kota lainnya, Medan masih satu persen sehingga kita masih berada di PPKM Level 1,” terangnya.

Meskipun berada di Level 1, Taufik meminta kepada masyarakat agar tidak menganggap remeh Covid-19. Ia mengimbau masyarakat untuk kembali memperketat prokes, seperti tetap memakai masker.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga menyebutkan, kasus Covid-19 di Kota Medan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan dalam sepekan terakhir, angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan mencapai 25 kasus per hari.

Untuk itu kata Bobby, Pemko Medan akan meningkatkan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi booster kepada masyarakat, sesuai instruksi pemerintah pusat. “Persyaratan yang dikeluarkan kementerian, vaksinasi booster akan kita tingkatkan lagi bersama beberapa instansi,” kata Bobby, Senin (18/7) lalu.

Demi menekan angka Covid-19 di Kota Medan, Bobby juga memastikan, Pemko Medan akan meningkatkan 3T, khususnya tracing kepada setiap kontak erat. “Ada 100 lebih hari ini yang terkonfirmasi positif di Kota Medan, dan untuk ini kita akan lakukan tracing,” katanya.

Ditanya Sumut Pos, apakah Pemko Medan sudah menerapkan aturan wajib booster kepada setiap orang yang melakukan perjalanan dan beraktivitas di tempat umum? Bobby menegaskan, Pemko Media memang harus memberlakukannya. “Harus kita berlakukan, sembari kita mulai lagi setiap kegiatan dengan kita sisipkan kegiatan vaksinasi booster. Sebab sekarang kan banyak yang nanya, (kegiatan) vaksinasi sudah mulai berkurang, dulukan titik vaksinasi banyak, bukan hanya di fasilitas-fasilitas kesehatan. Makanya nanti kita buat lagi agar setiap kegiatan ada kita sisipkan kegiatan vaksinasi booster,” jawab Bobby.

Terkait adanya saran dari Mendagri Tito Karnavian agar setiap pemerintah daerah melakukan inovasi seperti pemberian hadiah kepada masyarakat agar mau divaksinasi booster, Bobby pun membenarkannya. “Tentunya karena ini merupakan persoalan kita bersama, kalau Covid kita naik lagi yang sulit kita semua. Jadi tentunya kami pemerintah daerah ada (memberikan) stimulus-stimulus untuk masyarakat, bagaimana masyarakat mau booster. Kepentingan booster ini bukan kepentingan pemerintah, tetapi kepentingan kita semua. Selain sosialisasi seperti itu, namun stimulus akan tetap ada kita lakukan,” pungkasnya.

Menyikapi ini, Anggota Komisi II DPRD Medan, Syaiful Ramadhan meminta Pemko Medan agar segera mengambil langkah bijak dalam menyikapi perkembangan Covid-19 di Kota Medan. “Dengan data perkembangan Covid melonjak di Medan, baiknya pemerintah Kota memberikan perhatian terhadap kegiatan yang berpotensi melakukan kerumunan. Memberikan arahan yang tepat dan terukur, sehingga isu covid juga tidak menimbulkan keresahan dan trauma di masyarakat,” ucap Syaiful, Rabu (20/7).

Syaiful juga menyarankan kepada jajaran Pemko Medan agar tetap memberikan edukasi dan penguatan informasi kepada masyarakat terkait perkembangan Covid-19 ini. “Intinya masyarakat harus tetap diingatkan dalam menjaga protokol kesehatan. Ini sangat penting dalam upaya Pemko Medan membaca situasi dan perkembangan Covid-19 di lapangan saat ini,” ujarnya.

Melihat situasi saat ini dan dengan data di Dinas Kesehatan, politisi muda PKS ini mengharapkan tidak terjadi kepanikan di masyarakat. “Perkembangan ini harus disikapi, kita tidak mengharapkan perkembangan covid-19 saat ini tidak menjadikan kepanikan di masyarakat yang saat ini kondisinya mulai membaik,” pungkasnya. (map/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/