26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

POTADS Gelar Lomba 17 Agustusan untuk Anak-anak Keterbelakangan Mental

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (PIK POTADS) menggelar berbagai lomba untuk anak-anak keterbelakangan mental, di Taman Ahmad Yani Medan, Sabtu (20/8) sore. Ketua PIK POTADS Sumut, Umi Idayati menjelaskan, peserta sebanyak 100 anak didampingi orang tuanya, dengan tujuan menambah keakraban dan keharmonisan.

Acara tersebut, lanjutnya, khusus perlombaan-perlombaan yang kerap digelar setiap 17 Agustus, yang biasanya untuk orang-orang normal, seperti lomba makan kerupuk, lomba balap karung, balap sarung, lomba masukan air ke dalam botol, lomba lari sendok dan kelereng, lomba bermain secara kelompok, dan lomba kekompakan bersama orang tuanya. Selain itu juga ada lomba online yang bisa diikuti semua anak se Sumut, yakni fotogenik.

“Kita ingin mengajarkan anak-anak berani tampil, berkompetisi dan memberikan pemahaman bahwa ini loh merdeka itu. Merdeka dari bully an, merdeka penerimaan dari masyarakat dan merdeka dalam bersosialisasi serta bermain. Jadi meskipun anak-anak ini down syndrome, dan berbeda dari anak normal, tetapi tidak harus dibeda-bedakan,” ujarnya kepada Sumut Pos saat ditemui di sela-sela lomba.

Menurutnya, antusias peserta sangat luar biasa, apalagi selama dua tahun tidak ada pagelaran acara dan lomba karena pandemi Covid-19. “Sebelum lomba, kita juga menggelar jalan santai keliling Taman Ahmad Yani. Anak-anak yang ikut daru usia 2-15 tahun, berdomisili di Medan dan sekitarnya. Hadiahnya juga macam-macam, uang dan bingkisan serta tropi. Untuk doorprize juga ada,” pungkasnya. (dwi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (PIK POTADS) menggelar berbagai lomba untuk anak-anak keterbelakangan mental, di Taman Ahmad Yani Medan, Sabtu (20/8) sore. Ketua PIK POTADS Sumut, Umi Idayati menjelaskan, peserta sebanyak 100 anak didampingi orang tuanya, dengan tujuan menambah keakraban dan keharmonisan.

Acara tersebut, lanjutnya, khusus perlombaan-perlombaan yang kerap digelar setiap 17 Agustus, yang biasanya untuk orang-orang normal, seperti lomba makan kerupuk, lomba balap karung, balap sarung, lomba masukan air ke dalam botol, lomba lari sendok dan kelereng, lomba bermain secara kelompok, dan lomba kekompakan bersama orang tuanya. Selain itu juga ada lomba online yang bisa diikuti semua anak se Sumut, yakni fotogenik.

“Kita ingin mengajarkan anak-anak berani tampil, berkompetisi dan memberikan pemahaman bahwa ini loh merdeka itu. Merdeka dari bully an, merdeka penerimaan dari masyarakat dan merdeka dalam bersosialisasi serta bermain. Jadi meskipun anak-anak ini down syndrome, dan berbeda dari anak normal, tetapi tidak harus dibeda-bedakan,” ujarnya kepada Sumut Pos saat ditemui di sela-sela lomba.

Menurutnya, antusias peserta sangat luar biasa, apalagi selama dua tahun tidak ada pagelaran acara dan lomba karena pandemi Covid-19. “Sebelum lomba, kita juga menggelar jalan santai keliling Taman Ahmad Yani. Anak-anak yang ikut daru usia 2-15 tahun, berdomisili di Medan dan sekitarnya. Hadiahnya juga macam-macam, uang dan bingkisan serta tropi. Untuk doorprize juga ada,” pungkasnya. (dwi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/