MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Angkasa Pura Aviasi terus mengembangkan Bandara Kualanamu Internasional Airport, Kabupaten Deli Serdang, dengan target menuju Bandara Hub International di ASEAN. Hal ini akan menjadi potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara, khusus sektor Pariwisata.
Di Sumut ini, banyak potensi pariwisata menjadi sasaran wisatawan berkunjung seperti Danau Toba, Bukit Lawang, Kabupaten Langkat dan Kepulauan Nias. Sehingga, memiliki memberikan dampak positif.
Untuk diketahui, saham Bandara Udara Kualanamu ini dimiliki 51% oleh Angkasa Pura dan 49% dimiliki GMR Airport Consortium yang ada di India, Thailand dan Yunani. “Jadi, jangan lagi diragukan dalam n
pengelolaan Bandara Udara Kualanamu ini oleh PT Angkasa Pura Aviasi,” sebut CEO Angkasa Pura Aviasi, Achmad Rifai dalam seminar nasional bertajuk Kualanamu As An International HUB In ASEAN: Challenges and Realization di Hotel Santika, Kota Medan, Selasa (20/9).
Memiliki background pemegang saham ini sudah mengelola 41 bandar udara di seluruh dunia dengan 141 tahun pengalaman, mengelola 527 juta penumpang per tahun. Kata Achmad, tidak perlu disangsikan lagi bagaimana pemegang-pemegang saham di belakang PT Angkasa Pura Aviasi ini yang kini mengelola Bandara Kualanamu Internasional.
“Jadi, jangan lagi diragukan dalam pengelolaan Bandara Udara Kualanamu ini oleh PT Angkasa Pura Aviasi. Kita punya histori dan kompetensi yang lebih dari cukup untuk membuat Kualanamu ini berkembang dan bisa menjadi Bandara Kualanamu sebagai Hub International di ASEAN,” jelas Achmad dalam pemaparannya dalam kegiatan tersebut.
Dalam seminar ini menghadirkan pihak Kementrian Perhubungan, Kementrian Marives dan pelaku-pelaku industri yang nantinya diharapkan agar bisa menjadikan Bandara Kualanamu sebagai bandara pengumpul atau Hub Internasional di bagian barat Indonesia.
“Karena, sangat pentingnya bandara ini. Jadi kita butuh dukungan salah satunya dari sisi regulasi terkait juga bagaimana kita membuat pengelola bandara ini menjadi joint venture (perusahaan patungan) karena ini amanah juga dari negara ini. Bahwa, tatanan kebandarudaraan ini sudah dipikirkan Kementrian masing-masing. Sehingga kita untuk menjalankan ini dari strategi partnership Kualanamu,” pungkas Achmad.
Untuk diketahui, Bandara Kualanamu International sudah melayani rute lima international pergi pulang yakni Kualanamu-Kuala Lumpur, Kualanamu-Penang, Kualanamu-Singapura, Kualanamu-Madinah, Kualanamu-Bangkok.
Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga yang tergabung sebagai CEO AirAsia Indonesia pada tahun 2019 mengatakan, dalam memimpin Indonesia AirAsia telah mengarungi pandemi dan mempromosikan kesetaraan di seluruh industri.
“Kami mendukung rencana Bandara Kualanamu sebagai Hub International di ASEAN serta memperoleh manfaat keekonomian yang optimal bagi Provinsi Sumut khususnya dan Indonesia di kawasan ASEAN pada umumnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” ucap Veranita.
Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi diwakili oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Supriyanto menyatakan apresiasi yang tinggi atas rencana pengembangan bandara pengganti Bandara Polonia, Medan ini.
Menurut Supriyanto, dengan pengembangan bandara terbesar nomor tiga di Indonesia ini, memberikan kontribusi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumut ini ke depannya.
“Bandar Kualanamu memiliki peranan yang strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumut dan mempercepat mobilitas manusia, barang dan jasa. Diharapkan juga bisa memperkuat konektivitas transportasi nasional di wilayah barat Indonesia,” pungkas Supriyanto.(gus)