25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Jalan di Pelabuhan Perikanan Rusak Berat

Foto: Fakhrul Eozi/Sumut Pos Kondisi jalan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan, dipenuhi lubang.
Foto: Fakhrul Eozi/Sumut Pos
Kondisi jalan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan, dipenuhi lubang.

BELAWAN-Kondisi ruas jalan di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan, rusak berat. Berbagai lubang berukuran sedang dan besar menganga di tengah jalan.

Pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalan tersebut harus waspada menghindari lubang. Kondisi ini membuat warga pengguna jalan mengeluh, terutama masyarakat nelayan yang terkena dampak langsung.

“Tidak cuma aktivitas terhambat, dengan kondisi jalan berlubang seperti ini juga sangat membahayakan. Bahkan terkadang lubang-lubang tidak kelihatan karena tertutup genangan air akibat drainase yang terlalu kecil dan tak berfungsi,” ujar Syahrizal (42), nelayan di PPS Gabion Belawan.

Kerusakan jalan di pelabuhan perikanan terbesar di Sumatera Utara ini, lanjutnya, sudah berlangsung sejak lama. Padahal setiap pengendara yang memasuki kawasan pelabuhan selalu dipungut biaya retrebusi pas masuk oleh petugas Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan.

“Sudah hampir dua tahun dibiarkan kondisi jalan disini berlubang, anehnya lagi perbaikan jalan dulunya justru dilakukan pengusaha perikanan disini yang merasa terganggu atas kerusakan jalan di depan pintu masuk pelabuhan,” sebutnya.

Hal senada juga disampaikan Muslim (39), pedagang ikan di PPS Gabion Belawan. Dia menilai, pihak pengelola pelabuhan perikanan terkesan membiarkan terhadap kerusakan jalan yang terjadi. “Kalau bisa, segera diperbaiki jalan berlubang ini, sehingga masyarakat dapat berkendara dengan nyaman dalam menjalankan aktivitasnya,” ungkap, Muslim.

Kepala PPSB, Julius Silaen saat dikonfirmasi terkait kerusakan jalan tersebut, belum bisa ditemui. Bahkan saat dihubungi melalui sambungan selular, yang bersangkutan belum bersedia menjawab.

Sementara itu, Wakil Ketua DPC HNSI Kota Medan Abdul Rahman menanggapi buruknya infrastruktur jalan dan drainase di PPS Gabion Belawan mengaku sangat menyayangkan atas minimnya perhatian pihak PPSB selaku perusahaan pengelola pelabuhan perikanan di Belawan.

Padahal sumber pendapatan di pelabuhan perikanan ini, menurutnya, cukup banyak diperoleh PPSB, dari mulai pengutipan pas masuk, retrebusi ikan hasil tangkapan, sewa dermaga TPI (tempat pendaratan ikan) dan lainya. Untuk itu lanjut, Rahman sudah semestinya pihak pengelola pelabuhan memberikan fasilitas dan pelayanan kepada pengguna jasa.

“Tapi sepertinya pihak pengelola pelabuhan justru membiarkan kondisi jalan yang kupak kapik, belum lagi soal limbah dari cairan ikan industri perikanan yang menggenangi badan jalan, akibat dari drainase yang kapasitasnya tidak layak. Diharapkan PPSB mau membenahi infrastruktur yang dikeluhkan nelayan,” ungkap, Rahman.(rul)

Foto: Fakhrul Eozi/Sumut Pos Kondisi jalan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan, dipenuhi lubang.
Foto: Fakhrul Eozi/Sumut Pos
Kondisi jalan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan, dipenuhi lubang.

BELAWAN-Kondisi ruas jalan di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan, rusak berat. Berbagai lubang berukuran sedang dan besar menganga di tengah jalan.

Pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalan tersebut harus waspada menghindari lubang. Kondisi ini membuat warga pengguna jalan mengeluh, terutama masyarakat nelayan yang terkena dampak langsung.

“Tidak cuma aktivitas terhambat, dengan kondisi jalan berlubang seperti ini juga sangat membahayakan. Bahkan terkadang lubang-lubang tidak kelihatan karena tertutup genangan air akibat drainase yang terlalu kecil dan tak berfungsi,” ujar Syahrizal (42), nelayan di PPS Gabion Belawan.

Kerusakan jalan di pelabuhan perikanan terbesar di Sumatera Utara ini, lanjutnya, sudah berlangsung sejak lama. Padahal setiap pengendara yang memasuki kawasan pelabuhan selalu dipungut biaya retrebusi pas masuk oleh petugas Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan.

“Sudah hampir dua tahun dibiarkan kondisi jalan disini berlubang, anehnya lagi perbaikan jalan dulunya justru dilakukan pengusaha perikanan disini yang merasa terganggu atas kerusakan jalan di depan pintu masuk pelabuhan,” sebutnya.

Hal senada juga disampaikan Muslim (39), pedagang ikan di PPS Gabion Belawan. Dia menilai, pihak pengelola pelabuhan perikanan terkesan membiarkan terhadap kerusakan jalan yang terjadi. “Kalau bisa, segera diperbaiki jalan berlubang ini, sehingga masyarakat dapat berkendara dengan nyaman dalam menjalankan aktivitasnya,” ungkap, Muslim.

Kepala PPSB, Julius Silaen saat dikonfirmasi terkait kerusakan jalan tersebut, belum bisa ditemui. Bahkan saat dihubungi melalui sambungan selular, yang bersangkutan belum bersedia menjawab.

Sementara itu, Wakil Ketua DPC HNSI Kota Medan Abdul Rahman menanggapi buruknya infrastruktur jalan dan drainase di PPS Gabion Belawan mengaku sangat menyayangkan atas minimnya perhatian pihak PPSB selaku perusahaan pengelola pelabuhan perikanan di Belawan.

Padahal sumber pendapatan di pelabuhan perikanan ini, menurutnya, cukup banyak diperoleh PPSB, dari mulai pengutipan pas masuk, retrebusi ikan hasil tangkapan, sewa dermaga TPI (tempat pendaratan ikan) dan lainya. Untuk itu lanjut, Rahman sudah semestinya pihak pengelola pelabuhan memberikan fasilitas dan pelayanan kepada pengguna jasa.

“Tapi sepertinya pihak pengelola pelabuhan justru membiarkan kondisi jalan yang kupak kapik, belum lagi soal limbah dari cairan ikan industri perikanan yang menggenangi badan jalan, akibat dari drainase yang kapasitasnya tidak layak. Diharapkan PPSB mau membenahi infrastruktur yang dikeluhkan nelayan,” ungkap, Rahman.(rul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/