25 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Temuan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Dibawa ke KLHK

Gus mengatakan, rumah sakit memang merupakan tempat orang dirawat untuk sembuh. Karena prinsip itu jugalah mereka menggunakan banyak bahan berbahaya. “Nah jika limbah tidak dikelola sesuai standar bisa saja nanti orang di sekitar rumah sakit yang berpenyakit,” kata Gus lagi.

Saat turun dengan Kementerian Lingkungan Hidup nanti, Gus menjanjikan untuk mendeteksi langsung pengelolaan limbah rumah sakit. “Terutama yang besar-besar dan yang tidak hadir sosialisasi ini. Bukan berarti yang kecil tidak kita cek ya. Tapi kembali pada skala prioritas. Sebab rumah sakit besar, pasiennya pasti lebih banyak juga,” tuturnya.

Apalagi, lanjut Gus, rumah sakit yang tarifnya mahal tentu harus mengelola limbah dengan baik. “Saya mau malah raport tiap rumah sakit ini dipublish. Mau yang merah, hijau, biru itu diumumkan saja. Kita dorong agar dipublikasi semua kategori rumah sakit dengan pengelolaan limbahnya,” jelasnya.

Sebab, Gus menilai ini bagian dari komitmen pemerintah ketika meratifikasi konvensi Minamata agar Indonesia lebih berpihak kepada lingkungan di segala sektor. “Kita tak bisa lagi membiarkan. Publikasinya nanti disampaikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup akan membuat rumah sakit tak bisa lagi menutupi standar mereka,” papar Gus.

Temuan hari ini (kemarin,Red), akan dibawa ke Jakarta, kepada KLHK. Komisi VII akan mengundang menteri untuk raker dan mempublikasi semua standar pengelolaan limbah.

Dengan begitu, rumah sakit akan berlomba-lomba rumah untuk proper karena kepentingan mereka. “Saya mau sebutkan beberapa rumah sakit besar yang tidak hadir. Colombia Asia, Siloam, Permata Bunda, RS Elizabeth, Royal Prima, Grand Medika, RS Herna, Murni Teguh. Itu nama-nama rumah sakit yang familiar bagi kita. Tapi tidak hadir,” jelasnya.

Gus Irawan Pasaribu mendesak agar semua rumah sakit yang ada di Sumut mengikuti standar pengelolaan limbah jika tidak mau berurusan dengan hukum. “Apalagi Indonesia sudah terikat dengan konvensi Minamata yang harus dipatuhi,” pungkas Gus. (ila)

 

 

Gus mengatakan, rumah sakit memang merupakan tempat orang dirawat untuk sembuh. Karena prinsip itu jugalah mereka menggunakan banyak bahan berbahaya. “Nah jika limbah tidak dikelola sesuai standar bisa saja nanti orang di sekitar rumah sakit yang berpenyakit,” kata Gus lagi.

Saat turun dengan Kementerian Lingkungan Hidup nanti, Gus menjanjikan untuk mendeteksi langsung pengelolaan limbah rumah sakit. “Terutama yang besar-besar dan yang tidak hadir sosialisasi ini. Bukan berarti yang kecil tidak kita cek ya. Tapi kembali pada skala prioritas. Sebab rumah sakit besar, pasiennya pasti lebih banyak juga,” tuturnya.

Apalagi, lanjut Gus, rumah sakit yang tarifnya mahal tentu harus mengelola limbah dengan baik. “Saya mau malah raport tiap rumah sakit ini dipublish. Mau yang merah, hijau, biru itu diumumkan saja. Kita dorong agar dipublikasi semua kategori rumah sakit dengan pengelolaan limbahnya,” jelasnya.

Sebab, Gus menilai ini bagian dari komitmen pemerintah ketika meratifikasi konvensi Minamata agar Indonesia lebih berpihak kepada lingkungan di segala sektor. “Kita tak bisa lagi membiarkan. Publikasinya nanti disampaikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup akan membuat rumah sakit tak bisa lagi menutupi standar mereka,” papar Gus.

Temuan hari ini (kemarin,Red), akan dibawa ke Jakarta, kepada KLHK. Komisi VII akan mengundang menteri untuk raker dan mempublikasi semua standar pengelolaan limbah.

Dengan begitu, rumah sakit akan berlomba-lomba rumah untuk proper karena kepentingan mereka. “Saya mau sebutkan beberapa rumah sakit besar yang tidak hadir. Colombia Asia, Siloam, Permata Bunda, RS Elizabeth, Royal Prima, Grand Medika, RS Herna, Murni Teguh. Itu nama-nama rumah sakit yang familiar bagi kita. Tapi tidak hadir,” jelasnya.

Gus Irawan Pasaribu mendesak agar semua rumah sakit yang ada di Sumut mengikuti standar pengelolaan limbah jika tidak mau berurusan dengan hukum. “Apalagi Indonesia sudah terikat dengan konvensi Minamata yang harus dipatuhi,” pungkas Gus. (ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/